Jumat, 18 JUNI 2021 • 16:48 WIB

10 Nama Varian Baru Virus Corona yang Ditetapkan WHO

Author

Varian baru virus corona penyebab COVID-19 (photo/freepik/user5356353)

World Health Organization (WHO) telah resmi memberikan nama baru untuk 10 varian virus corona.

Nama varian baru virus corona tersebut diambil dari alfabet Yunani, seperti Alpha, Beta, dan Delta.

Tujuannya, untuk memudahkan pembahasan varian baru corona, sehingga warga dunia dapat memahaminya lebih baik.

Pemberian nama varian baru corona ini juga tidak menggantikan nama ilmiah sebelumnya.

Varian Baru Virus Corona

Berikut ini Indozone bagikan 10 nama varian baru virus corona yang ditetapkan oleh WHO, diambil dari alfabet Yunani.

1. Alpha (B.1.1.7)

 

Ilustrasi varian virus corona Alpha (photo/freepik/deeplab)

Varian baru virus corona B.1.1.7 yang pertama kali ditemukan di Inggris, kini disebut varian Alpha (Alfa).

Virus corona varian ini pertama kali terdeteksi di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2021 di Jawa Barat.

Virus corona B.1.1.7 mengalami 23 perubahan atau mutasi, sehingga tingkat penularannya 50% lebih tinggi.

Tingkat penularan virus corona varian baru B.1.1.7 yang tinggi, membuat penyebaran virus ini pun makin cepat dan sering tidak disadari.

Itulah sebabnya, WHO telah menetapkan virus corona B.1.1.7 dalam kategori Variant of Concern (VoC).

2. Beta (B.1.351)

 

Ilustrasi virus corona Beta (photo/freepik/tawatchai07)

Nama varian baru virus corona B.1.351 yang ditemukan di Afrika Selatan adalah varian Beta.

Varian baru virus corona B.1.351 diumumkan telah masuk ke Indonesia per tanggal 3 Mei 2021.

B.1.351 masuk dalam daftar varian yang menjadi perhatian WHO, yang disebut Variant of Concern (VoC).

Pasalnya, virus corona varian baru ini mampu menginfeksi ulang penderitanya dengan gejala yang cukup parah.

Selain itu, B1351 juga berdampak pada efektivitas vaksin corona. Diketahui efikasi vaksin turun dari 96% menjadi 60%.

3. Gamma (P.1)

 

Ilustrasi varian baru virus corona Gamma (photo/freepik/user5356353)

Gamma adalah sebutan untuk varian virus corona P.1 yang pertama kali ditemukan di Brazil.

WHO juga menetapkan P.1 sebagai Variant of Concern (VoC) yang mendapatkan perhatian khusus.

Varian P1 ini mudah menular dan bisa memengaruhi antibodi yang dihasilkan dari infeksi COVID-19 sebelumnya.

Yang artinya, varian baru corona P.1 menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan reinfeksi.

4. Delta (B.1.617.2)

 

Ilustrasi varian virus corona terbaru Delta (photo/freepik)

Varian virus corona terbaru B.1.617 yang berasal dari India, ternyata memiliki 3 tipe.

Yang pertama B.1.617.1, kedua B.1.617.2, dan ketiga B.1.617.3.

Ketiganya memiliki nama baru masing-masing. Varian B.1.617.2 inilah yang kini dinamakan varian Delta.

Virus corona varian Delta saat ini paling banyak ditemukan di Indonesia.

Varian ini diketahui dapat menginfeksi kembali pasien COVID-19 dan makin memperburuk kekebalan tubuh pasien.

5. Epsilon (B.1.427/B.1.429)

 

Ilustrasi nama varian baru virus corona Epsilon (photo/freepik)

Epsilon merupakan sebutan baru untuk varian virus corona B.1.427/B.1.429.

Virus yang pertama ditemukan di Amerika Serikat ini, paling banyak menyerang California, Nevada, dan Arizona.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa varian ini mudah menular dan bisa meningkatkan keparahan penyakit yang disebabkannya.

6. Zeta (P.2)

 

Ilustrasi nama virus varian baru (photo/freepik/kjpargeter)

Virus corona P.2 yang juga ditemukan di Brazil, memiliki nama virus varian baru yaitu Zeta.

Virus ini dilaporkan telah menyerang Inggris dan Rio de Janeiro.

Varian Zeta ini diketahui mengandung mutasi E484K, namun karena tidak terlalu mengkhawatirkan, WHO hanya menetapkannya sebagai Variant of Interest (VoI).

7. Eta (B.1.525)

 

Ilustrasi varian baru corona Eta (photo/freepik/rost9)

Eta merupakan sebutan untuk varian baru virus corona bernama ilmiah B.1.525.

Varian ini ditemukan pertama kali di Inggris dan Nigeria pada akhir 2020.

WHO mengklasifikasikan B.1.525 sebagai Variant of Interest (VoI).

8. Theta (P.3)

 

Ilustrasi virus corona varian baru Theta (photo/freepik/chatree-jyy)

Ditemukan di Filipina pada tahun 2021, virus corona varian baru P.3 kini dinamakan WHO sebagai Theta.

Virus corona ini menjadi varian pertama dan satu-satunya yang berasal dari Asia Tenggara.

Kemungkinan varian Theta lebih menular dibandingkan versi asli SARS-CoV-2.

9. Iota (B.1.526)

 

Ilustrasi nama varian baru corona Iota (photo/freepik)

Iota adalah sebutan baru untuk varian virus corona bernama ilmiah B.1.526.

Varian virus corona penyebab COVID-19 ini ditemukan pertama kali di New York, Amerika Serikat.

WHO mengkategorikan virus corona ini sebagai Variant of Interest (VoI).

10. Kappa (B.1.617.1)

 

Ilustrasi varian corona Kappa (photo/freepik/crowf)

Varian B.1.617.1 yang kini dinamakan Kappa, merupakan tipe pertama dari virus corona asal India, B.1.617.

Berbeda dengan tipe kedua, tipe pertama ini ditetapkan WHO sebagai Variant of Interest (VoI).

Varian ini menunjukkan berkurangnya kerentanan terhadap antibodi netralisasi yang dihasilkan oleh vaksin.


Itulah 10 nama varian baru virus corona yang ditetapkan WHO untuk menggantikan nama ilmiah.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: