Senin, 13 JUNI 2022 • 20:12 WIB

Bahaya Merkuri & Sianida yang Dipakai Penambang Emas Ilegal di Madina, Polisi Ancam Tutup

Author

Ilustrasi emas. (Foto/Unsplash/@mustudio)

Tim khusus bersama Polda Sumatera Utara untuk menutup tambang emas ilegal yang kerap menggunakan bahan zat kimia berbahya merkuri dan sianida, telah dibentuk.

Hal ini disampaikan Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution guna melakukan penertiban lokasi tambang yang selama ini dinilai jadi 'biang kerok' kerusakan lingkungan di wilayah Madina.

" Tim ini akan segera bekerja untuk memberikan sosialisasi lebih awal bagaimana para penambang emas tanpa izin ini menghentikan kegiatannya," ucapnya kepada wartawan, Senin (13/06/2022). 

Jafar menambahkan, pemulihan lingkungan yang sudah tercemar pihaknya akan memberikan pemahaman terhadap masyarakat dengan mereklamasi kembali. 

Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution di Polda Sumut. (Foto/Istimewa)

 

Jafar menyebut, pihaknya sudah mendata adanya ribuan titik di wilayah Kabupaten Mandina yang menjadi tempat penambangan emas ilegal. 

" Penggunaan merkuri dan sianida tentu ini bagian dari tugas tim untuk melakukan penyuluhan tentang bahayanya," ucapnya lagi. 

Terpisah, Dirkrimsus Polda Sumut Kombes John Charles Nababan mengatakan tim yang sudah dibentuk ini akan terus menghimbau kepada para penambang baik yang menggunakan eksavator maupun dompeng bisa menghentikan kegiatan ilegalnya. 

Lokasi tambang emas ilegal di Mandailing Natal. (Foto/Youtube/sagalo vlog)

 

" Apa bila ditemukan dilapangan dihimbau tidak mau berhenti, maka mereka akan berurusan dengan hukum," tegas Dirkrimsus Polda Sumut.

Bahaya merkuri dan sianida bagi kesehatan

Merkuri dan sianida memang kerap digunakan para gurandil atau penambang emas ilegal yang digunakan untuk proses memurnikan emas.

Pada kadar tertentu, kedua senyawa itu bisa menyebabkan kematian pada manusia. 

Kandungan merkuri dan sianida yang melebihi Baku Mutu Lingkungan dapat mengakibatkan kerugian.

Merkuri di perairan dapat terkonsumsi oleh ikan, ganggang, dan tumbuhan air. 

Hal ini sangat berbahaya jika ikan yang terkontaminasi merkuri dikonsumsi manusia.

Selain itu penggunaan air sungai yang terkontaminasi merkuri dan sianida juga dapat berdampak buruk bagi manusia, diantaranya kerusakan otak, cacat, hingga pada kematian. 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: