Sabtu, 27 MEI 2023 • 16:18 WIB

Bye-bye WC Umum, Titiek Puspa Jaga Higienis Pakai Popok Dewasa dan Cara Cegah Dekubitus

Author

Artis senior Indonesia, Titiek Puspa. (Ist)

Titiek Puspa di usianya yang ke 85 tahun tetap energik dan aktif. Namun terkadang ia sulit mengendalikan urine, sehingga mengandalkan popok dewasa.

Malahan dalam kesehariannya, popok dewasa dianggap sebagai bestie. Ia sangat nyaman dan bisa tetap produktif saat lansia.

"I'm so happy, dengan adanya popok ini hidup saya tidak keluar masuk kamar mandi, tidur saya was wes was wes nyenyak," ujarnya saat Press Conference PT Uni-Charm Indonesia 15 Tahun Lifree di Hotel Mulia, Rabu (24/5/2023).

Titik Puspa memang baru 5 tahun memakai popok dewasa. Namun saat pergi atau sedang nyanyi di luar, ia tidak lagi bolak-balik ke WC umum.

Ia begitu khawatir dengan kontaminasi WC umum yang tidak higienis. Popok dewasa, menurutnya, membuat hidupnya jadi praktis.

"Selama 5 tahun ini saya sudah tidak pernah memakai yan namanya wc umum, no no no no, karena saya sudah pakai popok ini, popok bisa menampung banyak, ga perlu bolak balik. Ke WC umum cuma ganti popok," katanya.

Baca Juga: Jamin Perawatan Calon Haji Indonesia, Kemenkes Jalin Kerja Sama dengan RS Arab Saudi

"Kalau mau ke WC umum itu bahayanya banyak, saya sukanya pakai tisu basah dan tisu kering, popok ini membantu saat beraktivitas," lanjutnya.

Saat mengganti popok pun ia tetap menjaga higienitas. Ia juga mengandalkan tisu basah yang bersih.

"Mengganti popok pakai tisu basah, jangan dibiarin lembap dan pesing. Saya merasa bahwa ini efisien dalam waktu bekerja maupun tidur," ungkap dia.

Artis senior Indonesia, Titiek Puspa. (Ist)

Sebab penggunaan popok dewasa yang kurang higienis rentan membuat kulit lecet sampai mengarah ke dekubitus. Tentu masalah ini dikhawatirkan Titik Puspa.

Prof. dr. Kusmarinah Bramono, SpKK (K), PhD dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menuturkan, popok dewasa dikenal untuk mereka yang sulit mengendalikan kencing. Kalau pakai  popok berperekat dan terlambat diganti, risiko penyakit kulit, lecet, infeksi jamur dan mengalami luka sampai ke dekubitus.

Baca Juga: Kemenkes Bentuk Tim Medis Darurat Jaga Kesehatan Jemaah Haji Indonesia

"Dengan popok dewasa tambahan pad hasilnya bagus di Jepang dan kita coba di Indonesia," ujar Prof Rinah.

Dijelaskan Ketua Tim Kerja Sertifikasi dan Pengawasan Kemenkes Ismiyati, SSi, Apt, MSI mengungkapkan, menurut Riskesdas luka dekubitus dialami 33 persen. Lansia rentan kena luka dekubitus, karena kurangnya mobilitas dan inkontenisia urin, sehingga menyebabkan efek kontamibasi dari luka terbuka.

"Luka baring atau biasa kita kenal dengan ulkus decubitus, merupakan luka yang terjadi akibat kulit bagian tubuh tertentu mengalami tekanan terlalu lama. Kondisi ini juga memiliki istilah lain bed sores," paparnya.

Popok dewasa salah satu alat kesehatan. Dalam pelaksanaan, diawasi oleh Kemenkes, pengawasan dari produk ini aman bermutu dan bermanfaat, menurut Ismiyati.

Ismiyati menambahkan, adanya riset untuk mengurangi luka dekubitus dan mengurangi prevalensi dekubitus sangat baik. Setiap lansia jadi mudah dikontrol dan preventif dekubitus.

"Riset ini ditingkatkan skalanya, hasil dari penelitian nanti jadi komperehensif dari timbulnya luka dekubitus," kata Ismiyati.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: