Rabu, 15 MEI 2024 • 14:16 WIB

Apa Hubungan Antara Konsumsi Gula dengan Diabetes? Ini 4 Penjelasannya

Author

Hubungan konsumsi gula dengan diabetes (freepik.com)

INDOZONE.ID - Gula dan diabetes sering kali disebut secara bersamaan dalam percakapan sehari-hari.

Namun, apakah mengonsumsi terlalu banyak gula benar-benar menyebabkan diabetes?

Berikut ini penjelasan dari berbagai studi ilmiah tentang hubungan antara konsumsi gula berlebih dan risiko diabetes.

1. Memahami Dasar-dasar Diabetes

Diabetes (freepik.com)

Diabetes sering kali dikaitkan dengan tingginya kadar gula dalam darah, sehingga memunculkan pertanyaan umum ini. Untuk memahami korelasi antara gula dan diabetes, penting untuk mengetahui kondisi ini secara lebih mendalam. Secara umum, diabetes dibagi menjadi diabetes tipe 1 dan tipe 2, di mana tipe 2 adalah varian yang paling umum dan ditemukan pada sekitar 90 persen populasi dunia.

Baca Juga: Cegah Sejak Awal, Hindari 6 Makanan ini Untuk Mencegah Risiko Diabetes

2. Apa Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2?

Diabetes (freepik.com)

Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang pankreas, yang menyebabkan organ ini berhenti memproduksi insulin. Sementara itu, pada diabetes tipe 2, pankreas berhenti memproduksi insulin yang cukup karena tubuh telah mengembangkan resistensi terhadapnya atau gagal merespons insulin yang dihasilkan.

Menurut studi dari National Library of Medicine (NLM) pada tahun 2010, gula yang diproses akan masuk ke usus kecil, di mana molekul glukosa dan fruktosa dipisahkan dari sukrosa dan kemudian diserap ke dalam darah. Kadar gula yang tinggi dalam aliran darah menandakan pankreas untuk mulai memproduksi insulin, yang kemudian mengarahkan molekul glukosa dan fruktosa ke sel-sel tubuh untuk diubah menjadi energi yang dapat digunakan tubuh.

3. Apa yang Menyebabkan Diabetes?

Diabetes (freepik.com)

Pada orang dengan diabetes, kandungan gula tetap berada dalam aliran darah dan kadar gula darah menjadi sangat tinggi, yang dapat membahayakan jantung dan ginjal. Menurut tinjauan yang diterbitkan dalam jurnal Prancis, La Presse médicale, pada tahun 2013, kadar glukosa darah puasa pada individu sehat harus sekitar 80–130 mg/dL dan kurang dari 180 mg/dL sekitar dua jam setelah makan. Kadar yang lebih tinggi dari itu menunjukkan diabetes.

Diabetes tipe 2 biasanya terjadi akibat kebiasaan makan yang buruk dan masalah gaya hidup. Studi yang diterbitkan dalam The Lancet pada tahun 2017 mengklaim lebih dari 90 persen kasus diabetes tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup.

Sebaliknya, diabetes tipe 1 adalah kondisi langka yang hanya mempengaruhi sekitar 5 hingga 10 persen orang, terutama karena alasan genetik. Ada juga diabetes gestasional yang terjadi hanya selama kehamilan pada beberapa wanita.

Baca Juga: Minuman Berpemanis dalam Kemasan Bakal DIkenakan Cukai: Strategi Turunkan Beban Penyakit Diabetes di Indonesia

4. Hubungan Antara Konsumsi Gula dan Diabetes

Konsumsi (freepik.com)

Apakah mengonsumsi terlalu banyak gula menyebabkan diabetes? Ada bukti kuat yang menunjukkan hubungan antara diabetes dan konsumsi gula yang berlebihan. Menurut laporan yang diterbitkan dalam BMC Health Services Journal pada tahun 2014, negara-negara dengan tingkat konsumsi gula yang tinggi memiliki jumlah penderita diabetes yang lebih banyak dibandingkan negara-negara yang tidak.

Studi tahun 2015 di National Library of Medicine menyalahkan minuman manis seperti soda dan jus kalengan sebagai penyebab peningkatan risiko diabetes pada orang. Selain itu, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology menunjukkan bahwa kadar sukrosa yang berlebih memberi tekanan pada hati, menyebabkan peradangan dan juga mengarah pada resistensi insulin.

Jadi, apakah mengonsumsi terlalu banyak gula menyebabkan diabetes? Jawabannya terletak pada konsumsi yang selektif. Sebaiknya hindari gula putih atau gula meja sebanyak mungkin untuk kualitas hidup yang lebih baik. Memilih pola makan sehat yang mencakup makanan utuh, buah-buahan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau bersama dengan protein seperti daging tanpa lemak dan ikan adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko diabetes.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Augustman.com