Kamis, 30 MEI 2024 • 19:38 WIB

Peringati Hari Diabetes Nasional, Indonesia Tempati Urutan ke-6 Konsumsi Gula Terbesar di Dunia

Author

Kalbe memberikan edukasi cegah komplikasi pada diabetesi (penderita diabetes) seraya memperingati Hari Diabetes Sedunia.

INDOZONE.ID - Dalam rangka Hari Diabetes Nasional, sebuah produk kecap dengan kandungan gula yang lebih rendah diluncurkan untuk membantu keluarga Indonesia mengontrol asupan gula tanpa mengurangi cita rasa masakan.

Peluncuran ini diadakan dalam acara "Fit Festival" di Gandaria City yang menghadirkan berbagai aktivitas yang menginspirasi masyarakat untuk hidup lebih sehat.
 
Menurut studi Asia Pacific Health Priority 2023, 75% masyarakat Indonesia bersedia mengeluarkan lebih banyak untuk makanan yang lebih sehat.
 
Baca Juga: Apa Hubungan Antara Konsumsi Gula dengan Diabetes? Ini 4 Penjelasannya
 
Indonesia adalah negara dengan konsumsi gula terbesar ke-6 di dunia, mencapai 7,8 juta metrik ton per tahun. 
 
Nuning Wahyuningsih, Head of Marketing Nutrition Indonesia, menjelaskan bahwa selama lebih dari 95 tahun, perusahaan Bango telah berkomitmen untuk meningkatkan cita rasa masakan Indonesia sambil menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya gaya hidup sehat.
 
Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS tahun 2021 mencatat bahwa 47,9 juta penduduk Indonesia masih mengonsumsi gula secara berlebihan. 
 
Mengonsumsi makanan dan minuman dengan gula berlebih dapat menyebabkan risiko penyakit seperti diabetes mellitus tipe-2 (DM tipe-2), yang tidak hanya menyerang usia lanjut tetapi juga usia produktif. 
 
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi diabetes mellitus di Indonesia mencapai 10,7% pada tahun 2021.
 
dr. Diana Felicia Suganda, Sp.G.K., menekankan bahwa pola konsumsi yang tidak sehat dan gaya hidup sedentary sangat berkontribusi pada risiko diabetes. 
 
Sekitar 90% kasus DM tipe-2 bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat yang mencakup pengaturan asupan dan pola makan serta gaya hidup aktif.
 
Selain gula yang lebih rendah, produk inovasi ini (Bango Less Sugar) juga mengandung 50% lebih sedikit garam, baik untuk mengontrol tekanan darah tinggi. Bahan utama yang digunakan adalah kedelai hitam Mallika dan daun stevia, pemanis alami tanpa kalori.
 
Baca Juga: Minuman Berpemanis dalam Kemasan Bakal DIkenakan Cukai: Strategi Turunkan Beban Penyakit Diabetes di Indonesia
 
dr. Diana menambahkan bahwa mencegah diabetes lebih baik daripada mengobati, dan kebiasaan hidup sehat harus diterapkan oleh semua orang. Harapannya, inovasi ini bisa menjadi bagian dari langkah awal menuju kehidupan yang lebih sehat dan mengurangi risiko diabetes di Indonesia.

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan