Sabtu, 15 JUNI 2024 • 12:35 WIB

Depresi pada Anak: Gejala, Penyebab, Tanda Peringatan dan Pengobatan

Author

Depresi pada Anak: Gejala, Penyebab, Tanda Peringatan dan Pengobatan (freepik.com)

INDOZONE.ID - Depresi pada anak adalah kondisi serius yang sering kali tidak terdeteksi dan tidak diobati karena disalahartikan sebagai perubahan emosional biasa.

Memahami gejala dan penyebabnya sangat penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Berikut penjelasan depresi pada anak: gejala, penyebab, tanda peringatan dan pengobatan:

Apakah Anak-anak Bisa Mengalami Depresi?

Depresi pada anak (freepik.com)

Ya, anak-anak bisa mengalami depresi. Depresi pada masa kanak-kanak berbeda dari perasaan sedih yang biasa atau emosi sehari-hari yang dialami anak-anak selama tumbuh kembang. Tidak semua anak yang tampak sedih mengalami depresi yang signifikan.

Namun, jika kesedihan berlangsung lama atau mengganggu aktivitas sosial, minat, pekerjaan sekolah, atau kehidupan keluarga, hal tersebut dapat menjadi tanda adanya penyakit depresi yang serius. Meskipun depresi adalah penyakit serius, penyakit ini dapat diobati.

Bagaimana Mengetahui Jika Anak Mengalami Depresi?

Depresi pada anak (freepik.com)

Gejala depresi pada anak bervariasi dan sering kali tidak terdiagnosis serta tidak diobati karena dianggap sebagai perubahan emosional dan psikologis yang normal. Depresi yang "terselubung" dapat terlihat melalui perilaku nakal atau marah, terutama pada anak yang lebih muda.

Namun, banyak anak menunjukkan kesedihan atau suasana hati yang rendah mirip dengan orang dewasa yang depresi. Gejala utama depresi meliputi kesedihan, perasaan putus asa, dan perubahan suasana hati.

Tanda dan Gejala Depresi pada Anak

Tanda dan Gejala Depresi pada Anak (freepik.com)

Berikut beberapa tanda dan gejala depresi pada anak:

  • Kerewelan atau kemarahan
  • Perasaan sedih dan putus asa yang berkelanjutan
  • Penarikan diri dari lingkungan sosial
  • Sensitivitas terhadap penolakan
  • Perubahan nafsu makan
  • Perubahan pola tidur
  • Ledakan suara atau tangisan
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kelelahan dan energi rendah
  • Keluhan fisik seperti sakit perut dan sakit kepala
  • Masalah dalam kegiatan di rumah, sekolah, atau dengan teman
  • Perasaan tidak berharga atau bersalah
  • Kesulitan berpikir atau berkonsentrasi
  • Pikiran tentang kematian atau bunuh diri

Tidak semua anak menunjukkan semua gejala ini. Sebagian besar anak akan menunjukkan gejala yang berbeda pada waktu dan tempat yang berbeda.

Anak-anak dengan depresi yang signifikan biasanya mengalami perubahan nyata dalam aktivitas sosial, minat terhadap sekolah, kinerja akademis, atau penampilan.

Baca Juga: Ketahui Mitos dan Fakta Tentang Depresi, Salah Satu Penyebab Gangguan Kesehatan Mental

Siapa yang Berisiko Mengalami Depresi?

Depresi pada anak (freepik.com)

Hingga 3% anak-anak dan 8% remaja di AS mengalami depresi. Depresi lebih umum pada anak laki-laki di bawah usia 10 tahun, namun pada usia 16 tahun, anak perempuan memiliki insiden depresi yang lebih tinggi.

Gangguan bipolar lebih sering terjadi pada remaja daripada anak-anak yang lebih muda dan bisa lebih parah pada anak-anak.

Penyebab Depresi pada Anak

Penyebab Depresi pada Anak (freepik.com)

Depresi pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan kesehatan fisik, peristiwa kehidupan, riwayat keluarga, lingkungan, kerentanan genetik, dan gangguan biokimia.

Depresi bukanlah suasana hati yang akan berlalu begitu saja tanpa pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Ini Olahraga yang Efektif Atasi Depresi, Mudah Dilakukan Sehari-hari

Pencegahan Depresi pada Anak

Pencegahan Depresi pada Anak (freepik.com)

Anak-anak dengan riwayat keluarga depresi berisiko lebih tinggi mengalami depresi. Anak-anak yang orang tuanya mengalami depresi cenderung mengalami episode depresi pertama mereka lebih awal.

Anak-anak dari keluarga yang kacau atau penuh konflik, serta mereka yang menyalahgunakan zat seperti alkohol dan narkoba, juga berisiko lebih tinggi.

Bagaimana Mendiagnosis Depresi pada Anak?

Depresi anak (freepik.com)

Jika gejala depresi berlangsung selama lebih dari dua minggu, jadwalkan kunjungan ke dokter untuk memastikan tidak ada alasan fisik dan memastikan anak mendapatkan perawatan yang tepat.

Konsultasi dengan profesional kesehatan mental yang berspesialisasi dalam anak-anak juga disarankan.

Evaluasi kesehatan mental mencakup wawancara dengan orang tua dan anak, serta tes psikologis yang diperlukan. Informasi dari guru, teman, dan teman sekelas dapat sangat membantu.

Pilihan Pengobatan untuk Depresi pada Anak

Depresi anak (freepik.com)

Pengobatan depresi pada anak mirip dengan orang dewasa, termasuk psikoterapi (konseling) dan obat-obatan. Dokter mungkin menyarankan psikoterapi terlebih dahulu dan mempertimbangkan obat antidepresan jika tidak ada perbaikan signifikan.

Studi menunjukkan bahwa kombinasi psikoterapi dan obat-obatan paling efektif. Antidepresan fluoxetine (Prozac) telah terbukti efektif untuk anak-anak dan remaja berusia 8 hingga 18 tahun.

Tanda Peringatan Depresi pada Anak

Tanda Peringatan Depresi pada Anak (freepik.com)

Orang tua harus waspada terhadap tanda-tanda yang menunjukkan risiko bunuh diri, seperti:

  • Banyak gejala depresi
  • Isolasi sosial
  • Pembicaraan tentang bunuh diri
  • Perilaku berisiko
  • Penyalahgunaan zat
  • Fokus pada tema negatif
  • Memberikan barang-barang milik pribadi

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai depresi pada anak: gejala, penyebab, tanda peringatan dan pengobatan.

Sebagai orang tua, penting untuk memahami depresi dan menyadari pentingnya pengobatan sehingga anak anda dapat tumbuh secara fisik dan emosional dengan cara yang sehat.

Jangan abaikan tanda-tanda depresi dan cari bantuan profesional jika diperlukan. Edukasi tentang efek jangka panjang depresi juga penting untuk masa depan anak anda.

Jika mencurigai anak anda depresi, dengarkan kekhawatiran mereka dan jaga jalur komunikasi tetap terbuka.

Dengan memahami dan mengatasi depresi pada anak, kita dapat membantu mereka tumbuh dengan sehat dan bahagia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Webmd.com