INDOZONE.ID - Menstruasi sering kali disertai dengan perubahan hormon yang dapat memengaruhi suasana hati. Meskipun tidak dapat sepenuhnya mengendalikan perubahan hormon, ada berbagai tips yang bisa anda lakukan untuk mengurangi dampaknya.
Berikut 9 tips mengatasi perubahan hormon selama menstruasi.
Penyebab Perubahan Hormon Selama Menstruasi
Selama menstruasi, kadar hormon estrogen dan progesteron, yang mengatur siklus menstruasi, dapat mengalami fluktuasi.
Di awal siklus, estrogen meningkat untuk menebalkan lapisan rahim sebagai persiapan kemungkinan kehamilan. Setelah ovulasi, progesteron meningkat untuk menjaga lapisan tersebut.
Jika kehamilan tidak terjadi, kedua hormon ini akan menurun secara drastis yang menyebabkan pendarahan dan anda akan mengalami menstruasi.
Perubahan hormon yang ekstrem atau tidak merata ini bisa menimbulkan gejala seperti perubahan suasana hati, kembung, atau kelelahan.
Faktor gaya hidup seperti stres berlebihan, pola makan yang tidak sehat, penyakit kronis, atau penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat memperburuk ketidakseimbangan hormon selama menstruasi.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Tekanan Darah Rendah saat Menstruasi, Salah Satunya Menggunakan Kaus Kaki
Cara Mengatasi Perubahan Hormon Selama Menstruasi
1. Konsumsi Makanan Bergizi
Mengonsumsi makanan yang tepat sangat penting untuk mengatur hormon anda. Makanan yang seimbang, kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak, dapat membantu menyeimbangkan hormon.
Anda dapat mengonsumsi asam lemak omega-3, seperti yang terdapat pada salmon, kenari, dan biji rami. Lemak sehat ini dapat mengurangi peradangan dan mendukung produksi hormon.
Selain itu anda dapat mengonsumsi brokoli serta makanan kaya serat seperti alpukat dan chia seeds, untuk membantu mengeluarkan racun dan memperbaiki keseimbangan hormon.
Kontrol juga konsumsi gula dan karbohidrat olahan karena dapat menyebabkan lonjakan insulin yang mempengaruhi ketidakseimbangan dan perubahan hormon saat menstruasi.
Baca Juga: Apakah Keringat Malam Saat Menstruasi Normal? Ini Penjelasannya
2. Minum Air yang Cukup
Air sangat penting untuk menjaga semua fungsi tubuh, termasuk perubahan hormon.
Memastikan tubuh anda terhidrasi dengan baik dapat membantu mengolah dan mengeluarkan hormon berlebih, terutama estrogen, yang sering menyebabkan kembung dan perubahan suasana hati selama menstruasi.
Usahakan untuk minum setidaknya delapan gelas air sehari untuk memastikan tubuh berfungsi dengan optimal.
Dehidrasi dapat membuat tubuh kesulitan mengatur kadar kortisol, yang bisa memperburuk ketidakseimbangan hormon.
3. Hindari Kafein dan Alkohol
Kafein dan alkohol dapat memengaruhi hormon anda secara signifikan, terutama selama menstruasi.
Kafein merangsang pelepasan kortisol, hormon stres, yang dapat memperburuk gejala ketidakseimbangan hormon seperti kecemasan dan gangguan tidur.
Alkohol juga dapat mengganggu proses detoksifikasi tubuh dan mengganggu tidur, yang penting untuk keseimbangan hormon.
Membatasi konsumsi kafein dan alkohol selama menstruasi dapat membantu menstabilkan hormon dan mengurangi ketidaknyamanan.
4. Sinar Matahari dan Vitamin D
Vitamin D, yang diperoleh dari sinar matahari, penting untuk kesehatan tulang dan perubahan hormon.
Menghabiskan waktu di luar ruangan untuk mendapatkan sinar matahari membantu tubuh memperoleh vitamin D, yang berperan dalam mengatur hormon seperti estrogen dan progesteron.
Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D terkait dengan ketidakseimbangan hormon, terutama pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Cobalah untuk berjemur di bawah paparan sinar matahari selama 15-30 menit setiap hari.
5. Aktif Berolahraga
Olahraga adalah salah satu cara efektif untuk menyeimbangkan hormon anda.
Aktivitas fisik dapat menurunkan kadar kortisol, membantu mengatur insulin, dan merangsang produksi endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan.
Anda tidak perlu melakukan olahraga yang ekstrem, tetapi disarankan untuk melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang atau tinggi selama 15-75 menit per minggu.
Olahraga teratur dapat meningkatkan metabolisme estrogen, mengurangi gejala PMS, dan membantu mencegah gangguan hormon jangka panjang.
6. Kurangi Stres
Stres adalah penyebab utama perubahan hormon saat menstruasi. Saat anda stres, tubuh memproduksi lebih banyak kortisol, yang dapat mengganggu keseimbangan hormon lainnya.
Kadar kortisol yang tinggi dapat menyebabkan kelelahan, periode yang tidak teratur, dan bahkan kenaikan berat badan.
Untuk mengurangi stres, teknik mindfulness seperti meditasi, pernapasan dalam, atau melakukan hobi dapat membantu menurunkan tingkat stres.
Penelitian menunjukkan bahwa praktik mindfulness dapat menurunkan kadar kortisol secara signifikan.
7. Tidur yang Cukup
Tidur sangat penting untuk kesehatan hormon. Tubuh anda melakukan sebagian besar regulasi hormon saat tidur, dan kurang tidur dapat mengganggu proses ini.
Kekurangan tidur dapat meningkatkan kadar kortisol dan mengganggu produksi hormon seperti leptin dan ghrelin yang mengatur nafsu makan.
Usahakan tidur tujuh hingga delapan jam setiap malam untuk menjaga keseimbangan hormon anda.
8. Hindari Kosmetik dengan Bahan Kimia Berbahaya
Banyak produk kosmetik mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu hormon, seperti paraben dan ftalat. Bahan kimia ini dapat meniru estrogen dalam tubuh, yang dapat menyebabkan dominasi estrogen.
Pilihlah produk perawatan kulit, makeup, dan perawatan rambut yang bebas dari bahan aditif berbahaya dan lebih alami untuk kesehatan hormon yang lebih baik.
9. Mengonsumsi Obat-obatan
Jika perubahan gaya hidup saja tidak cukup untuk menyeimbangkan hormon selama menstruasi, obat-obatan mungkin diperlukan.
Pil KB, terapi penggantian hormon (HRT), atau obat lainnya dapat membantu mengatur kadar hormon dan mengurangi gejala ketidakseimbangan hormon.
Namun, konsultasikan dengan dokter sebelum memulai pengobatan apa pun.
Demikian beberapa penjelasan mengenai 9 tips mengatasi perubahan hormon selama menstruasi.
Dengan mengikuti beberapa tips ini, anda dapat lebih mudah menjaga keseimbangan hormon selama menstruasi dan meredakan dampak negatifnya.
Selalu konsultasikan dengan dokter jika diperlukan untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan kondisi anda.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com