Jumat, 13 SEPTEMBER 2024 • 18:23 WIB

8 Efek Samping dari Minum Soda Diet, Tetap Bisa Kena Diabetes?

Author

Ilustrasi soda diet. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Soda diet sering dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan minuman ringan manis karena rendah kalori dan gula.

Namun, meski tampak lebih baik, soda diet sebenarnya tidak memiliki nilai gizi yang signifikan bagi tubuh. Berikut delapan efek samping dari minum soda diet dalam jumlah besar, tetap bisa kena diabetes?

Mengapa Soda Diet Tidak Lebih Sehat dari Soda Biasa?

Ilustrasi minuman soda diet. (freepik.com)

Meskipun soda diet tidak mengandung gula, pemanis buatan yang terkandung di dalamnya dapat berdampak negatif pada tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa zat ini dapat memengaruhi metabolisme, kesehatan usus, dan bahkan mengubah selera makan kita.

Selain itu, sifat asam pada soda diet juga dapat merusak gigi dan tulang. Jadi, walaupun tampaknya pilihan yang lebih baik, soda diet tidak selalu lebih sehat daripada minuman manis biasa.

Baca Juga: Kandungan Minuman Cola, Soda yang Jadi Budaya yang Ternyata Memiliki Zat Berbahaya

Efek Samping dari Minum Soda Diet

Ilustrasi soda diet dan efek sampingnya. (freepik.com)

1. Mengganggu Kesehatan Usus

Pemanis buatan dalam soda diet, seperti aspartam, dapat memengaruhi mikrobioma usus, yaitu kumpulan bakteri baik yang ada di saluran pencernaan kita.

Mikrobioma ini berperan penting dalam menjaga tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh, penyerapan nutrisi, dan kesehatan jantung.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aspartam dapat mengurangi produksi asam lemak rantai pendek yang membantu mengatur berat badan dan mencegah penyakit inflamasi.

Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami dampaknya pada manusia.

Baca Juga: Cewek-cewek Merapat! Ini Dampak Negatif Minuman Soda yang Pengaruhi Siklus Haid

2. Merusak Enamel Gigi

Soda diet memang bebas gula, tetapi kandungan asamnya tetap tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa baik soda biasa maupun soda diet dapat merusak permukaan enamel gigi, yang pada akhirnya menyebabkan erosi gigi.

Meskipun tidak menyebabkan gigi berlubang seperti gula, sifat asam ini tetap berisiko bagi kesehatan gigi anda.

3. Sakit Kepala

Beberapa orang melaporkan bahwa mereka mengalami sakit kepala setelah mengonsumsi soda diet, terutama jika diminum dalam jumlah banyak. Hal ini disebabkan oleh pemanis buatan seperti aspartam.

Beberapa penelitian mengaitkan aspartam dengan gejala seperti sakit kepala dan migrain, terutama pada mereka yang memiliki kondisi neurologis tertentu. Selain itu, kafein yang terkandung dalam beberapa soda diet juga dapat memicu sakit kepala.

4. Menurunkan Kepadatan Tulang

Konsumsi soda diet yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan tulang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dan asam fosfat yang terdapat dalam soda diet dapat mengurangi kepadatan tulang, yang berpotensi menyebabkan osteoporosis atau penurunan kekuatan tulang.

5. Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

Pemanis buatan yang terkandung dalam soda diet juga dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi kardiovaskular.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pemanis buatan dapat memicu intoleransi glukosa dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Selain itu, pemanis ini juga berpotensi meningkatkan risiko sindrom metabolik, yang merupakan salah satu faktor penyebab penyakit jantung.

6. Meningkatkan Keinginan untuk Mengonsumsi Gula

Pemanis buatan yang jauh lebih manis daripada gula alami dapat memengaruhi selera makan kita.

Penelitian menunjukkan bahwa pemanis buatan dapat mengaktifkan jalur penghargaan makanan di otak, sehingga meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis.

Akibatnya, hal ini dapat memicu peningkatan asupan makanan dan ketergantungan terhadap gula.

7. Memicu Penambahan Berat Badan

Meskipun soda diet dianggap dapat membantu menurunkan berat badan, beberapa penelitian menunjukkan sebaliknya.

Ada bukti bahwa konsumsi soda diet secara rutin dalam jangka panjang dapat menyebabkan peningkatan lemak tubuh, terutama lemak visceral.

Meski demikian, ada juga penelitian yang tidak menemukan hubungan langsung antara soda diet dengan peningkatan berat badan.

Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa soda diet dapat membantu menurunkan berat badan jika digunakan sebagai pengganti minuman manis.

8. Dikaitkan dengan Risiko Diabetes Tipe 2

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meskipun soda diet tidak mengandung kalori atau karbohidrat, minuman ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Pemanis buatan dalam soda diet dikaitkan dengan resistensi insulin, kondisi yang berperan dalam perkembangan diabetes tipe 2.

Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami kaitan ini dengan lebih jelas.

Demikian beberapa penjelasan delapan efek samping dari terlalu banyak mengonsumsi soda diet dalam jumlah besar, tetap bisa kena diabetes? Meskipun soda diet mungkin tampak seperti alternatif yang lebih sehat dibandingkan minuman manis, terlalu banyak mengonsumsinya tetap tidak menyehatkan bagi tubuh

Dari gangguan kesehatan usus hingga peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2, soda diet memiliki dampak yang lebih dari sekadar minuman rendah kalori.

Mengurangi konsumsi soda diet dan beralih ke minuman yang lebih sehat seperti air putih atau teh tanpa gula bisa menjadi cara yang lebih baik untuk menjaga kesehatan anda dalam jangka panjang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Healthline.com