INDOZONE.ID - Kesehatan otak dan sistem saraf terus menjadi perhatian global, karena tingginya jumlah penderita kondisi neurologis. Kewaspadaan anak muda untuk mencegah penyakit tersebut perlu ditingkatkan.
Pada 2021, lebih dari sepertiga populasi dunia, sekitar 3,4 miliar orang, terdampak kondisi seperti stroke, migrain, Alzheimer, demensia, epilepsi, serta komplikasi neurologis lainnya. Tak hanya lansia, penyakit neurologis itu menyerang anak muda.
Seperti deretan artis yang usianya produktif banyak yang mengalami stroke. Terbaru yakni Sonny Septian yang mengalami kelumpuhan anggota tubuh akibat gangguan saraf.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gangguan neurologis telah menjadi penyebab utama penyakit dan kecacatan secara global, dengan peningkatan sebesar 18% sejak tahun 1990. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menangani gangguan neurologis adalah melalui pendekatan neurofisiologi.
Baca Juga: Artis Korea Park Bo-young Beri Sumbangan Ratusan Juta ke RS Anak, Salut Ikut Bantu Mandiin Pasien
Spesialis Saraf dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), yang juga Convenor of the 33rd ICCN 2024 mengatakan, kewaspadaan anak muda terhadap penyakit neurologi perlu ditingkatkan. Anak muda dapat terserang penyakit ini akibat pekerjaan dan aktivitas fisik.
“Untuk potensi terjadinya gangguan sistem saraf terhadap aktivitas dan lifestyle yakni kebanyakan memicu stroke, tentu harus diusahakan agar generasi muda bisa mencegahnya,” ujarnya dalam acara Konferensi Global The International Congress of Clinical Neurophysiology (ICCN) 2024 di Jakarta.
Fakta mengejutkannya lagi, stroke rupanya banyak dialami wanita. Penyebabnya karena pengaruh hormonal yang bisa mengganggu saraf.
“Stroke lebih besar dialami wanita karena ada jenis hormon yang mempengaruhi fungsi saraf,” ujarnya.
Baca Juga: 5 Penyebab Penyakit Stroke Meningkat di Kalangan Muda
Ya, cukup banyak penyakit neurologi yang dipengaruhi sistem hormonal yang banyak ditemukan pada wanita, sakit kepala, migrain, epilepsi,
“Saat menstruasi juga mempengaruhi neurologi akibatnya sakit kepala,” paparnya.
Karenanya, dr Luthy mengingatkan agar anak muda mau menerapkan gaya hidup sehat yang seimbang. Kamu dapat menjaga pola makan, olahraga teratur, istirahat cukup dan hal lainnya.
“Generasi muda harus melakukan hidup sehat dan imbang, diimbangi dengan aktivitas fisik, makan apa saja boleh tapi harus imbang sama olahraga,” tambahnya.
Selain itu, skrining penyakit degeneratif juga perlu dilakukan. Salah satu faktor terbesarnya yakni hipertensi.
“Sayangnya kita belum terbiasa dengan skrining hipertensi lebih dini dan kita tidak akan jatuh ke penyakit turunannya,” tuturnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan