Senin, 16 SEPTEMBER 2024 • 15:15 WIB

Orang Tua Muda Wajib Catat! Ini 10 Prinsip Mengasuh Anak yang Baik

Author

Ilustrasi prinsip mengasuh anak dengan baik

INDOZONE.ID - Membesarkan anak dengan baik dan sehat adalah salah satu pekerjaan yang tidak mudah, sangat menantang bagi orang tua, namun juga hal yang diidamkan.

Pengasuhan yang baik tidak bisa didapatkan dengan sekali belajar, ini harus dilakukan secara konsisten.

Maka dari itu, baik ibu atau ayah memiliki kerja sama yang baik dan kompak dalam mengasuh anak.

Bagaimana Pola Asuh yang Baik?

Pola asuh yang baik adalah dapat membantu anak menumbuhkan empati kejujuran, kemandirian, pengendalian diri, kebaikan, kerja sama, dan keceriaan, kata Steinberg, seorang Profesor Psikologi terkemuka di Temple University, Philadelphia.

Pola asuh yang baik juga mendorong rasa ingin tahu intelektual, motivasi, dan keinginan untuk berprestasi. Bahkan, bisa melindungi anak-anak dari kecemasan, depresi, atau hal- hal buruk lainnya.

Baca Juga: Perbedaan Pola Asuh Ternyata Pengaruhi Emosi dan Sosial si Kecil

10 Prinsip Mengasuh Anak yang Baik

Ilustrasi inspirasi mengasuh anak dengan baik

Dalam buku Sepuluh Prinsip Dasar Pengasuhan yang Baik Laurence Steinberg, Ph.D., memberikan kiat dan panduan berdasarkan sekitar 75 tahun penelitian ilmu sosial.

Ikuti panduan pengasuhan anak ini agar kamu dapat menghindari banyak masalah perilaku anak. Ia memberikan kiat praktis tentang cara menjadi orang tua yang baik.

1. Perilaku Orang Tua

Anak adalah peniru handal. Bagaimana perilaku orang tua terhadap orang lain, atau bagaimana pola hidup orang tuanya, anak akan belajar dari yang dia lihat dari orang tuanya.

Steinberg mengatakan prinsip ini salah satu yang terpenting, karena perilaku orang tua bisa membuat perbedaan sekecil apapun itu.

Contohkanlah perilaku yang baik seperti memperlihatkan semangat dan usaha untuk menggapai sesuatu, dan tunjukkan hasilnya kepada anak, agar anak termotivasi.

2. Bersikap Tegas dengan Rasa Sayang yang Tidak Berlebihan

Banyak orang tua yang menganggap bahwa jika menuruti semua kemauan anak itu agar anak mau menurut atau mendengarkan orang tua.

Padahal nyatanya, semakin dituruti apa yang dimau oleh anak, justru bisa menjadi senjata bagi anak agar orang tua mau menuruti keinginan sang anak.

Jika tidak boleh, maka beri penjelasan yang bisa membuat anak mengerti, atau dengan memberi pilihan lain yang lebih baik.

3. Melibatkan Diri dalam Kehidupan Anak

Menjadi orang tua biasanya ada waktu dan tenaga yang dikorbankan untuk melibatkan waktu sang anak.

Orang tua yang bisa meluangkan waktu untuknya bisa berdampak baik untuk mental dan fisik anak.

Melibatkan diri ini bukan berarti mengerjakan PR sang anak, tapi bantulah sang anak agar bisa berpikir untuk menjawab.

4. Sesuaikan Pola Asuh dengan Usia Anak

Mengasuh bayi tentu berbeda pola asuhan dengan anak kecil, atau anak remaja.

Maka dari itu, pentingnya mempertimbangkan pola asuh dengan melihat perkembangan anak dan perilakunya.

5. Memberi Aturan yang Pasti

Seperti mengajarkan kebiasaan kecil, jadi saat sudah dewasa sang anak terbiasa dengan kebiasaan kecil yang baik itu.

Baca Juga: Rahasia Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak: Ini Langkah-langkah yang Harus Mulai Diterapkan!

6. Dukung Keinginan dan Kemandirian Anak

Banyak yang jika anaknya mau mencoba mandiri dan tidak sesuai apa yang diinginkan orang tua sebagai bentuk pemberontakkan.

Anak-anak menginginkan kemandirian karena merupakan bagian dari sifat manusia untuk ingin merasa memegang kendali daripada merasa dikendalikan oleh orang lain .

Orangtua bisa mendukung keinginan anak selama tidak berbahaya. Dengan diberi arahan dan dijelaskan sisi baik serta sisi buruk pilihan anaknya. Biarkan anak berpikir untuk mengatasinya.

7. Bersikap Konsisten

Aturan pola asuh yang berubah dari hari ke hari dengan cara yang tidak terduga atau hanya menerapkannya sesekali, adalah perilaku buruk orang tua yang bisa di contoh anak.

Anak mungkin akan menganggap remeh aturan pola asuh yang telah di pelajari orang tua dan itu bukan salah anak, melainkan orang tuanya yang tidak disiplin.

8. Hindari Hukuman yang Keras

Orang tua tidak boleh memukul anak dalam keadaan apapun, kata Steinberg. "Anak-anak yang dipukul, ditampar, lebih rentan berkelahi dengan anak-anak lain," tulisnya. "Mereka lebih mungkin menjadi pengganggu dan lebih mungkin menggunakan agresi untuk menyelesaikan perselisihan dengan orang lain."

"Ada banyak cara lain untuk mendisiplinkan anak, termasuk waktu istirahat yang lebih efektif dan tidak melibatkan agresi," sambungnya.

9. Jelaskan Aturan dan Keputusan Orang Tua

"Orang tua yang baik memiliki harapan yang ingin mereka penuhi dari anak mereka," tulisnya.

"Umumnya, orang tua memberikan penjelasan yang berlebihan kepada anak kecil dan kurang menjelaskan kepada remaja. Apa yang jelas bagi Anda mungkin tidak jelas bagi anak berusia 12 tahun. Dia tidak memiliki prioritas, penilaian, atau pengalaman yang orang tua miliki," ungkap Steinberg.

10. Menghormati Anak

Sebagaimana orang tua ingin dihormati dan dihargai oleh anak, maka perlakukanlah anak dengan hormat dan dihargai.

Hargai pendapatnya, bicaralah dengan sopan dan baik.

 


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Medicine Net