INDOZONE.ID - Melindungi pendengaran anak adalah hal penting yang sering kali diabaikan. Berbagai faktor, seperti paparan suara bising atau infeksi telinga, dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada anak-anak.
Berikut delapan tips yang bisa dilakukan orang tua untuk melindungi anak dari gangguan pendengaran.
Masalah Pendengaran yang Sering Terjadi pada Anak-Anak
Salah satu risiko dari penggunaan gadget yang berlebihan adalah gangguan pendengaran, terutama akibat mendengarkan suara terlalu keras melalui headphone atau earphone.
Namun, gangguan pendengaran pada anak tidak hanya disebabkan oleh suara bising, ada beberapa faktor lain seperti infeksi telinga, faktor keturunan, hingga infeksi selama kehamilan.
Dengan gaya hidup yang tepat, risiko gangguan pendengaran pada anak dapat dikurangi. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk melindungi pendengaran anak.
Baca Juga: Mengenal Operasi Cochlear Implant, Solusi Mengatasi Gangguan Pendengaran
Tips Melindungi Anak dari Gangguan Pendengaran
1. Kenali Jenis Gangguan Pendengaran pada Anak
Anak-anak rentan mengalami beberapa jenis gangguan pendengaran. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Gangguan Pendengaran Konduktif
Gangguan ini terjadi karena kerusakan atau hambatan pada telinga bagian luar atau tengah yang menghalangi gelombang suara mencapai telinga bagian dalam. Penyebabnya bisa berupa infeksi telinga, cairan di telinga tengah, atau penumpukan kotoran telinga.
- Gangguan Pendengaran Sensorineural
Jenis gangguan ini terjadi ketika saraf pendengaran atau koklea di telinga bagian dalam mengalami kerusakan. Ini sering kali tidak bisa disembuhkan dan biasanya disebabkan oleh paparan suara keras, infeksi saat kehamilan, atau faktor keturunan.
Baca Juga: Jangan Abai! Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Gangguan Pendengaran pada Anak
- Gangguan Pendengaran Campuran
Merupakan kombinasi dari gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural, yang mempengaruhi telinga bagian luar, tengah, hingga bagian dalam.
- Gangguan Pemrosesan Auditori
Pada kondisi ini, meskipun telinga anak berfungsi dengan baik, otak mengalami kesulitan memproses informasi suara yang diterima, sehingga anak sulit memahami percakapan, terutama di lingkungan yang bising.
2. Lakukan Skrining Pendengaran Secara Teratur
Mendeteksi masalah pendengaran sejak dini sangat penting untuk mendukung perkembangan bahasa, kemampuan belajar, dan interaksi sosial anak.
Orang tua disarankan untuk membawa anak ke dokter untuk tes pendengaran rutin, terutama saat usia anak berada di antara 4 hingga 10 tahun.
- Skrining Pendengaran Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir sebaiknya menjalani tes pendengaran untuk mendeteksi gangguan sejak awal.
Tes ini menggunakan metode non-invasif seperti Otoacoustic Emissions (OAE) dan Auditory Brainstem Response (ABR) untuk mengukur gelombang suara di telinga bagian dalam.
- Skrining Lanjutan
Orang tua harus memastikan tes pendengaran dilakukan secara berkala selama kunjungan rutin ke dokter anak, terutama di tahun-tahun awal ketika perkembangan bahasa sangat pesat.
3. Berikan ASI Eksklusif
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak, yang pada gilirannya melindungi mereka dari infeksi telinga. Infeksi ini sering kali menjadi salah satu penyebab gangguan pendengaran.
4. Lindungi Anak dari Suara Bising
Batasi paparan anak terhadap suara bising, seperti konser, kembang api, atau alat-alat bertenaga. Ajari anak untuk menurunkan volume musik atau menjauh dari sumber suara yang keras. Jika tidak mungkin mengurangi volume, pastikan mereka menggunakan pelindung telinga.
5. Imunisasi untuk Mencegah Gangguan Pendengaran
Vaksinasi penting untuk melindungi anak dari penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, seperti campak, gondok, rubella, dan meningitis. Pastikan anak mendapatkan vaksin MMR serta vaksin untuk mencegah meningitis dan infeksi saluran pernapasan.
6. Kelola Pilek dan Alergi dengan Baik
Infeksi saluran pernapasan atas dan alergi sering kali memengaruhi telinga dan menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau permanen.
Penanganan yang tepat serta pemeriksaan rutin dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
7. Jaga Kesehatan Ibu Hamil
Perawatan selama kehamilan yang baik sangat penting untuk perkembangan janin, termasuk pendengarannya.
Ibu hamil harus menghindari zat berbahaya seperti rokok dan memastikan kunjungan prenatal rutin untuk memantau perkembangan bayi, termasuk mendeteksi risiko infeksi yang bisa memicu gangguan pendengaran.
8. Perhatikan Tanda-Tanda Gangguan Pendengaran
Orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda awal gangguan pendengaran pada anak, seperti keterlambatan bicara, kesulitan mengikuti instruksi, sering meminta pengulangan saat berbicara, atau menambah volume TV terlalu tinggi. Jika ada tanda-tanda ini, segera konsultasikan dengan dokter spesialis THT.
Demikian beberapa penjelasan mengenai delapan tips yang bisa dilakukan orang tua untuk melindungi anak dari gangguan pendengaran.
Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan di atas, risiko gangguan pendengaran pada anak dapat dikurangi.
Jika anak menunjukkan gejala gangguan pendengaran, segera lakukan pemeriksaan untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah dampak yang lebih serius.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com