Rabu, 30 OKTOBER 2024 • 16:05 WIB

Apa Itu Dopamin, Hormon yang Bisa Membuat Kamu Senang saat Nonton Konten syur

Author

Ilustrasi masturbasi (Unsplash/Jeremy Bishop)

INDOZONE.ID - Hormon dopamin ternyata memiliki pengaruh ke kamu saat menonton konten porno. Kok bisa? Simak penjelasannya. 

Dopamin adalah hormon dan neurotransmitter yang dikenal sebagai “hormon kebahagiaan” karena perannya dalam menciptakan perasaan senang dan termotivasi.

Hormon ini diproduksi oleh otak saat kita melakukan hal-hal menyenangkan, termasuk aktivitas sederhana seperti makan atau berolahraga.

Namun, dopamin juga dilepaskan dalam jumlah besar ketika seseorang menonton video dengan rangsangan visual kuat, seperti video porno.

Meski dapat memberikan kepuasan sementara, produksi dopamin yang berlebihan atau tidak stabil dapat berdampak negatif, menurunkan sensitivitas otak dan membuat seseorang lebih sulit merasa puas dalam aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Rambut Rontok Gara-Gara Kekurangan Darah, Begini Solusinya!

Dikenal sebagai "hormon kebahagiaan," dopamin dilepaskan oleh otak ketika kita melakukan hal-hal yang menyenangkan, seperti makan makanan favorit, berolahraga, atau bahkan menonton video yang kita sukai.

Hormon ini berperan dalam mengirim sinyal "reward" atau penghargaan, yang membuat kita merasa puas dan terdorong untuk mengulang kegiatan yang memberikan kesenangan tersebut.

Salah satu contohnya adalah saat menonton video porno, di mana otak merespons dengan memproduksi lebih banyak dopamin karena rangsangan visual yang kuat.

Apa Itu Hormon Dopamin

Ilustrasi pria bermasturbasi. (Unsplash/Dainis Graveris)

Menonton video porno dapat menghasilkan “kepuasan sesaat” melalui pelepasan dopamin, membuat seseorang ingin mengulang perilaku tersebut untuk mendapatkan sensasi yang sama.

Ini menciptakan jalur penghargaan di otak, mengasosiasikan pengalaman tersebut dengan perasaan bahagia dan kepuasan.

Namun, hormon dopamin yang berlebihan dan terus-menerus bisa berdampak buruk pada otak. Berdasarkan Harvard Health jika otak terlalu sering menerima lonjakan dopamin dari aktivitas tertentu, sensitivitas otak terhadap dopamin akan berkurang.

Artinya, otak membutuhkan rangsangan yang lebih besar untuk mencapai tingkat kepuasan yang sama, sehingga seseorang terus mencari rangsangan serupa, seperti menonton lebih banyak konten pornografi, untuk merasakan kenikmatan yang lebih intens.

Ketergantungan pada aktivitas yang memicu dopamin secara berlebihan dapat membuat seseorang sulit berhenti dari kebiasaan tersebut.

Baca Juga: Mandi Air Dingin di Pagi Hari: Cara Efektif Bakar Lemak dan Meningkatkan Fokus

Hal ini menyebutkan bahwa kecanduan ini bisa menyebabkan kesulitan merasakan kebahagiaan dari aktivitas sehari-hari.

Akibatnya, aktivitas harian mungkin terasa kurang memuaskan, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan emosional dan hubungan sosial.

Untuk menjaga keseimbangan dopamin, disarankan melakukan kegiatan yang merangsang dopamin secara alami, seperti olahraga, bersosialisasi, atau melakukan hobi. Ini adalah cara sehat yang membantu otak agar tidak bergantung pada rangsangan yang berlebihan.

Menurut Mental Health America, aktivitas seperti berjalan di alam, bermain musik, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman bisa merangsang pelepasan dopamin dalam kadar yang sehat, memberikan manfaat positif untuk suasana hati dan keseimbangan emosi.

Dengan memahami fungsi hormon dopamin, kita bisa lebih bijak mengatur kebiasaan, sehingga dapat menikmati kepuasan hidup tanpa bergantung pada sumber rangsangan eksternal yang berlebihan.

Baca Juga: Mengapa Banyak Warga Indonesia Memilih Berobat di Penang Malaysia? Simak Alasannya!

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Harvard Health Publishing.