INDOZONE.ID - Pernah kamu mendengar yang namanya susu ikan? Susu ikan masih terdengar sangat asing di telinga masyarakat dan cukup membuat penasaran.
Susu ikan baru-baru ini terdengar karena akan menjadi salah satu program kesehatan yang dicetuskan untuk anak sekolah di Indonesia.
Ide inovasi susu ikan ini terbentuk akibat permintaan susu sapi yang tinggi namun produksi masih terbilang rendah. Inovasi tersebut juga menjadi alasan pemenuhan kebutuhan gizi anak dengan mengganti susu sapi melalui pemanfaatan ketersediaan ikan.
Baca Juga: 5 Alternatif Susu Sapi Selain Susu Ikan: Bisa Jadi Menu di Makan Siang Gratis
Pemanfaatan ikan menjadi produk susu juga menjadi salah satu solusi karena tidak mengandung laktosa sehingga lebih aman untuk anak yang memiliki alergi laktosa pada susu sapi.
Inovasi susu ikan tak sedikit menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat dan para ahli. Dari segi gizi, dahulu dikenal slogan "4 sehat 5 sempurna" yang sangat memfokuskan asupan susu sebagai penyempurna dalam pemenuhan gizi.
Namun slogan itu sudah mengalami perkembangan dengan nama baru yaitu Pedoman Umum Gizi Seimbang. Dalam pedoman baru, susu sudah bukan menjadi kebutuhan utama dalam pemenuhan kebutuhan protein karena terdapat sumber protein lain yang memiliki peran serupa, yaitu protein hewani dan protein nabati.
Susu ikan merupakan salah satu inovasi kreatif untuk pemanfaatan pangan saat ini, namun tidak dapat dijadikan solusi pengganti susu sapi karena beberapa alasan, salah satunya dari segi kandungan gizi.
Baca Juga: Apa Hubungan Susu Sapi dan Risiko Kanker Payudara? Ini Penjelasannya
Meskipun susu ikan dinilai memiliki beberapa kandungan gizi yang lebih tinggi dari susu sapi, hal tersebut tidak dapat dibandingkan secara langsung karena terdapat kandungan yang secara alami hanya dimiliki oleh susu sapi yang diperoleh langsung dari sapi yang membantu penyerapan vitamin dan mineral yang lebih baik.
Selain itu, susu ikan dirasa masih belum bisa diterima oleh masyarakat karena beberapa alasan, salah satunya Ikan lebih disarankan dikonsumsi secara utuh (real-food) karena memiliki kandungan gizi yang lebih unggul. Selain ikan, banyak pilihan protein yang dapat dipilih, seperti telur, daging, dan kacang-kacang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Plant Base News, Baylor College Of Medicine