Selasa, 22 APRIL 2025 • 13:59 WIB

Paus Fransiskus Meninggal karena Stroke dan Gagal Jantung, Kenali Penyakit hingga Tantangan Kesehatan Dini

Author

Paus Fransiskus

INDOZONE.ID - Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma yang bersejarah sebagai orang Amerika Latin dan Jesuit pertama di posisi kepausan, meninggal dunia pada 21 April 2025 dalam usia 88 tahun.

Menurut pengumuman Vatikan, penyebab kematiannya adalah stroke otak yang menyebabkan koma dan gagal jantung yang tak terelakan.

Ironisnya, kepergian Paus Fransiskus terjadi sehari setelah ia tampil mengejutkan di Hari Paskah, menyapa ribuan orang di Lapangan Santo Petrus dan memberikan berkat meskipun dalam kondisi kesehatan yang lemah.

Ini menandai salah satu penampilan publiknya yang paling signifikan sejak pemulihannya dari pneumonia ganda berat.

Baca Juga: Barbie Hsu Meninggal karena Pneumonia, Kenali Gejala dan Cara Pengobatannya Secara Medis dan Alami

Selama hidupnya, Paus Fransiskus menghadapi berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan paru-paru sejak muda dan infeksi pernapasan yang berulang kali membuatnya dirawat di rumah sakit dalam beberapa tahun terakhir.

Sebelumnya, ia juga pernah menyebutkan kemungkinan untuk pensiun karena kondisi kesehatannya yang menurun.

Masa jabatannya sebagai Paus diwarnai oleh upaya reformasi besar-besaran dan tantangan dalam memperbarui citra serta fungsi Gereja Katolik.

Kematian Paus Fransiskus diumumkan secara resmi oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik, yang bertanggung jawab mengawasi urusan Takhta Suci selama masa transisi antara kepergian Paus dan pemilihan penerusnya.

Tantangan Kesehatan Dini

Paru-paru

Pada usia 21 tahun, Paus Fransiskus menjalani operasi pengangkatan lobus paru-paru kanan karena infeksi serius pada tahun 1957.

Meskipun prosedur ini meninggalkan bekas luka permanen, kondisi tersebut tidak menghalangi kemampuannya untuk menjalankan tugas-tugas berat di Gereja.

Bahkan, ia menyatakan bahwa tidak pernah mengalami kelelahan atau kesulitan bernapas setelah operasi tersebut.

Kondisi Kronis dan Masalah Mobilitas

Selama masa kepausannya, Paus Fransiskus mengalami linu panggul yang kronis, yang bermanifestasi sebagai rasa sakit di punggung, pinggul, dan kakinya karena kerusakan saraf.

Penyakit ini sering kali memaksanya untuk tidak menghadiri acara-acara penting, seperti kebaktian Malam Tahun Baru dan Tahun Baru pada bulan Desember 2020.

Kemudian, masalah lutut juga membuat Paus harus menggunakan kursi roda, alat bantu jalan, atau tongkat, terutama mulai tahun 2022 dan seterusnya.

Intervensi Bedah

Paus Fransiskus juga pernah menjalani beberapa operasi besar untuk mengatasi masalah kesehatan lainnya.

Pada Juli 2021, ia menjalani operasi pengangkatan sebagian usus besar karena divertikulitis, infeksi usus yang menyakitkan. Kondisi tersebut kambuh pada tahun 2023 dan memerlukan perawatan medis lanjutan.

Selain itu, pada Juni 2023, ia juga menjalani operasi untuk memperbaiki hernia insisional yang menyebabkan penyumbatan usus yang menyakitkan.

Infeksi Saluran Pernapasan dan Rawat Inap

Ilustrasi penyakit infeksi saluran pernapasan. (FREEPIK/user7003113)

Pada Februari 2025, Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma karena bronkitis yang berkembang menjadi infeksi saluran pernapasan serius disertai pneumonia ganda.

Baca Juga: Paus Fransiskus Sampaikan Terima Kasih kepada Tenaga Medis usai Sembuh dari Pneumonia

Kondisinya sangat kritis, membutuhkan oksigen aliran tinggi dan transfusi darah, serta mengalami gagal ginjal tahap awal dan kesulitan pernapasan akut.

Meskipun dalam kondisi kesehatan yang lemah, Paus Fransiskus tetap berkomitmen pada tugasnya, sering tampil di depan publik dan berbicara kepada umat.

Keterbukaan Paus Fransiskus tentang masalah kesehatannya menandai perubahan dari tradisi kepausan sebelumnya yang cenderung merahasiakan kondisi kesehatan pribadi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Onlymyhealth.com