Perhatian! Rasio Lingkar Pinggang dan Tinggi Badan Bisa Prediksi Risiko Penyakit Jantung pada Anak Usia 10 Tahun
INDOZONE.ID - Dengan meningkatnya kasus obesitas pada anak, para peneliti kini terus menelusuri lebih jauh bagaimana kelebihan berat badan sejak dini, dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang.
Sebuah studi terbaru yang dikutip dari Medical Daily, mengungkapkan, bukan hanya jumlah berat badan yang penting, tetapi juga lokasi penumpukan lemak pada tubuh anak yang dapat menjadi indikator awal risiko penyakit jantung—bahkan sejak usia 10 tahun.
Penelitian Antara Rasio Lingkar Pinggang dan Tinggi Badan
Penelitian ini dipresentasikan pada Kongres Eropa tentang Obesitas yang digelar tahun ini di Spanyol. Temuannya menunjukkan, rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan.
Hal itu merupakan indikator utama lemak perut, yang dapat memberikan peringatan dini terhadap risiko penyakit jantung dan gangguan metabolik pada anak-anak.
Baca Juga: Cuma 3 Menit Beres-beres Rumah, Risiko Serangan Jantung Bisa Turun Drastis
"Dengan angka obesitas anak yang terus meningkat secara global, penting bagi kita untuk memahami bagaimana obesitas sentral di masa kanak-kanak, berkaitan dengan tanda-tanda awal penurunan kesehatan metabolik,” ujar penulis utama studi, Dr David Horner.
“Seperti, tekanan darah tinggi dan biomarker sirkulasi yang berhubungan dengan risiko penyakit kardiometabolik di masa depan," sambungnya.
Pola Pertumbuhan Anak Berdasarkan Rasio Lingkar Pinggang terhadap Tinggi Badan
Untuk menelusuri kaitan antara pola lemak tubuh sejak dini dan kesehatan jantung, para peneliti menganalisis data dari 700 anak dalam studi jangka panjang Copenhagen Prospective Studies on Asthma in Childhood.
Selama 14 kali pemantauan dari usia satu minggu hingga 10 tahun, para peneliti mengukur sejumlah indikator penting. Termasuk kolesterol HDL, lemak darah, glukosa, resistensi insulin, dan tekanan darah yang disesuaikan dengan tinggi badan.
Dari data tersebut, ditemukan tiga pola pertumbuhan berdasarkan rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan. Mulai dari kelompok ‘referensi’ dengan pertumbuhan stabil, kelompok ‘meningkat lalu stabil’, serta kelompok ‘meningkat perlahan’.
Baca Juga: Anak 12 Tahun Gagal Jantung di IJN Malaysia, Selamat Berkat Prosedur LVAD Pediatrik
Risiko Penyakit Jantung Pada Anak
Hasil penelitian menunjukkan, anak-anak dalam kelompok ‘meningkat perlahan’ mengalami penurunan kesehatan jantung, dan metabolik yang signifikan pada usia 10 tahun. Dibandingkan kelompok lain, mereka memiliki skor risiko penyakit jantung dan metabolik yang jauh lebih tinggi.
Tekanan darah mereka juga lebih tinggi, kadar kolesterol baik (HDL) lebih rendah, menunjukkan tanda resistensi insulin, serta peningkatan peradangan—semuanya berhubungan dengan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung di kemudian hari.
Sementara itu, kelompok ‘meningkat lalu stabil’ menunjukkan hasil kesehatan yang beragam. Mereka memiliki kadar HbA1c (penanda kontrol gula darah) yang lebih rendah. Namun, kadar apolipoprotein B (ApoB)—protein yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung—sedikit lebih tinggi.
Ketika peneliti menganalisis jumlah lemak perut anak-anak pada usia 10 tahun, mereka menemukan, ukuran ini menjelaskan sebagian besar perbedaan risiko kesehatan antar kelompok.
"Temuan kami menunjukkan bahwa rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan yang tinggi pada usia 10 tahun, merupakan indikator klinis utama risiko kardiometabolik pada anak,” kata dr. Horner dengan nada tegas.
“Ini menegaskan, pentingnya memantau obesitas sentral dalam pemeriksaan kesehatan rutin, tidak hanya mencatat berat badan, tetapi juga secara khusus mengukur lemak perut sebagai bagian dari penilaian standar," lanjutnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Medical Daily