INDOZONE.ID - Sekitar satu minggu lagi memasuki Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024, namun penjualan pakaian di Pasar Beringharjo Yogyakarta belum mengalami peningkatan signifikan.
Berdasarkan pantauan pada Minggu (31/3/2024) siang, suasana Pasar Beringharjo, khususnya di los-los pakaian baik lantai 1 maupun lantai 2, masih cenderung normal seperti hari biasanya.
Bahkan menurut mayoritas pedagang, tahun ini sangatlah sepi dibandingkan suasana jelang lebaran pada tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu penjual pakaian motif batik, Santi, mengaku omzet penjualan pakaian hingga saat ini belum ada kenaikan yang signifikan.
"Meskipun sudah tidak pandemi Covid-19, untuk penjualan pakaian motif-motif batik seperti ini masih sepi," ungkap Santi saat ditemui di Pasar Beringharjo, Minggu (31/3/2024).
Suasana Pasar Beringharjo, Yogyakarta
Santi menduga, sepinya minat pengunjung untuk berbelanja pakaian menjelang lebaran ini karena menurunnya daya beli masyarakat dikarenakan sulitnya mencari uang bagi sebagian orang.
Dirinya menyebut, jika menjelang lebaran tahun 2023 lalu, omzet penjualan pakaian bisa mencapai Rp8 juta – Rp10 juta per hari, menjelang lebaran 2024 ini, omzet penjualannya masih sekitar Rp3 juta – Rp5 juta per hari.
Baca Juga: Serunya Pasar Ramadan di Atas Rooftop, Anak Jaktim Merapat!
Meski demikian, Santi berharap akan terjadi peningkatan penjualan mendekati Hari Raya Idul Fitri nanti.
Kondisi serupa diakui oleh Ramlan, salah satu penjual pakaian anak-anak yang menyampaikan keluhan sama.
Dia mengatakan omzet penjualannya baru sekitar Rp1 juta per hari. Padahal, saat ini terhitung minggu terakhir masyarakat berburu pakaian.
"Setelah ini, biasanya masyarakat akan lebih banyak berbelanja kue-kue lebaran," ungkap Ramlan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan