Minggu, 03 NOVEMBER 2024 • 21:00 WIB

Kolaborasi dengan Compass, Darbotz Ingatkan Para Seniman Jadi 'Monster' biar Bisa Hidup

Author

  Darbotz.

INDOZONE.ID -Seniman grafiti asal Indonesia, Darbotz, mengingatkan para seniman untuk menjadi 'monster' agar dapat terus hidup dan berkarya. Menurutnya, persaingan saat ini membutuhkan kolaborasi dan inovasi bagi para seniman.

"karya saya itu kurang lebih berbicara tentang kehidupan kota, kehidupan kota besar gitu ya terutama di Jakarta, karena gua tinggal di sini. Di mana, kita itu harus menjadi monster untuk bisa selamat atau survive dikehidupan inilah," kata Darbotz saat diwawancarai di Urban Forest, Cipete, Jakarta Selatan, pada Sabtu (2/11/2024).

Untuk jadi sesuatu yang lebih, pastinya harus bisa menjalani hidup dengan semangat yang tinggi untuk bisa merasakan sesuatu yang lebih tinggi lagi.

"Intinya, lu harus terkam duluan gitu sebelum lu yang tertindas, lu harus jadi monster untuk bisa hidup atau dalam arti kata, untuk bisa menjalani hidup itu lu harus punya semangat lebih atau lu harus punya sesuatu yang lebih untuk bisa menang dari yang lain," sambungnya.

Baca Juga: Ilustrasi Keren Darbotz Pakai iPad Disulap Jadi Tas Laptop hingga Interior Digimap 

Rupanya, hal yang membuat Darbotz bisa ada di titik ini karena dia menerapkan prinsip yang dia punya pada kehidupan sehari-harinya, jadi tidak hanya diucapkan tetapi juga dilakukan.

"Jadi, sebenarnya itu juga gua terapkan dalam keseharian gua, jadi gua selalu punya prinsip kalau lu mau menjadi sesuatu itu lu harus melakukannya 1000%, mungkin dengan konstitensi atau mindset seperti itu gua bisa jadi dititik sekarang ini," kata Darbotz.

Darbotz yang tengah melakukan kolaborasi dengan brand sepatu Compass ini juga mengatakan, ini merupakan kolaborasi terbaik yang pernah ia lakukan.

Dia juga berharap untuk para seniman muda dan senior bisa lebih eksplor lebih jauh lagi dalam melakukan kolaborasi dan inovasi.

"Harapannya, gua melihat, ini bisa dibilang kolaborasi terbaik gua sampai saat ini, terbaik itu dalam arti kata, selain produknya bagus, banyak juga hal-hal di lain output produk semuanya bagus, kayak dari mulai aktivasinya, marketingnya, dan komunikasinya," kata Darbotz.

"Gua berharap kolaborasi antara seniman dengan brand ini bisa menginspirasi seniman-seniman muda maupun seniman-seniman senior di luar sana agar bisa melek, biar art itu gak melulu cuman itu saja, kita bisa eksplor lebih dari itu, dan juga dari brand pun juga bisa membuka peluang yang lebih dalam untuk seniman-seniman," sambung Darbotz.

Aji Handoko.

Kolaborasi Darbotz dan Compass ini bisa dinikmati secara langsung di Hutan Kota Jakarta.

Pameran yang bertajuk "Dare to Win" ini adalah hasil kolaborasi antara compass dan Darbotz, menampilkan karya yang mencerminkan semangat pantang menyerah dengan sentuhan yang megah.

Desainer Compass, Aji Handoko, mengatakan rencana kolaborasi dengan Darbotz sebenarnya sudah dirancang sejak lama. Hanya saja, hal ini baru dapat terealisasi saat ini.

"Sebenarnya sih ini bermula dari pertemanan, di Tahun 2020 sebenarnya kita dikenalin dan main bareng sampai ide itu tercetus, kayak mau collab bareng, tetapi sepanjang itu juga saya coba untuk merangkai ide itu belum dapet saat itu. Karena dimasukkin ke existing design itu gak inline sama cerita si sepatu tersebut, lalu sampai titik di mana Compass pengen ngeluarin siluet baru namanya tribune di bulan Juni itu saya mulai follow up lagi setelah empat tahun kita nggak ngobrol dan akhirnya kita ngelakuin kolaborasi ini," kata Aji Handoko.

Menurutnya, kolaborasi ini dirancang semaksimal mungkin oleh keduanya agar bisa menjadi wadah bagi masyarakat dalam menjalani hari-harinya.

Baca Juga: Kolab Bareng Gibran Rakabuming, Sepatu Ini Makin Eksis di Fashion Lokal

"Jadi, sebenarnya itu awal mulanya, dan akhirnya ketika kita ngobrol soal ide awalnya itu kita pengen ngasih gestur ke audiens bahwa kolaborasi ini tuh bisa ngasih sesuatu dan ngasih semangat kita untuk bisa menang. Untuk jadi wadah dan sarana untuk kita bisa memenangkan hari ini. Jadi semua part tentang kolaborasi ini dibikin semaksimal mungkin untuk bisa menjadi cerita tentang masyarakat atau kita-kita itu menjalani hari-harinya, makanya kita namain "Dare to Win"," kata Aji Handoko.

Tak hanya Aji, sosok Darbotz juga melihat bahwa kecocokan yang mereka punya ini bisa melahirkan sesuatu yang luar biasa untuk diperkenalkan kepada masyarakat mengenai kolaborasinya ini yang bertajuk "Dare to Win".

Menggunakan nama samaran Darbotz, identitas asli, termasuk nama dan wajahnya, jarang diketahui publik.

Ketika difoto, ia sering menutupi wajahnya dengan masker atau tangannya. Namun, dari warna monokrom yang kuat serta karakter monster cumi-cumi dan monster ball yang khas, orang-orang akan langsung mengenali karyanya.

"Kalau secara pribadi dari Darbotz, gua melihat bahwa brand compass ini adalah brand yang gua suka dari dulu sih, brand compass ini bukan cuma keren dalam bentuk sepatunya, tetapi juga secara aktivasinya juga gua suka. Setelah gua mengenal yang punya brandnya itu ya, Aji Handoko,  gua melihat banyak kesamaan gua sama dia, kayak  ini harus spirit, harus lebih, harus gila, harus menang dari yang lain gitu. Jadi, cocok sih secara itu," kata Darbotz.

Penulis: Nadya Mayangsari

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir
FOLLOW OUR SOCIAL MEDIA