Kategori Berita
Media Network
Rabu, 11 DESEMBER 2024 • 09:15 WIB

Alasan Seksualitas Dianggap Tabu dan Empat Dimensinya

Perayaan 10 Tahun Perjalanan Laci Asmara yang berlangsung di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (10/12/2024). (INDOZONE/Nadya Mayangsari)

INDOZONE.ID - Seksualitas seringkali dianggap tabu oleh orang-orang karena adanya faktor budaya, agama, dan sosial yang membentuk persepsi masyarakat.

Pasti banyak di antara kita yang bertanya-tanya, mengapa hubungan seksual masih dianggap hal yang tabu?

Salah satu penyebab utamanya adalah adanya pandangan yang kuat bahwa seks selalu identik dengan kenikmatan.

Sayangnya, fokus yang terbatas pada aspek kenikmatan ini kerap memperkuat stigma, sehingga topik seks menjadi sulit dibicarakan atau dianggap tidak pantas. Padahal hal ini sangat penting bagi kesehatan, kualitas hubungan, dan kesejahteraan individu.

Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Haekal Anshari mengenai konteks seksualitas yang sering dianggap tabu, padahal seks itu merupakan bagian dari sistem tubuh manusia.

"Ini kalau kita ngomongin tentang seks, mungkin masih dianggap tabu. Padahal seks ini adalah bagian dari sistem tubuh manusia," ujar seksolog Dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) saat jumpa pers di Nine Table, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (10/12/2024).

Baca Juga: Apa Sih Resesi Seks? Fenomena yang Bikin Amerika hingga Korea Selatan 'Ketar-ketir'

Seksualitas juga bisa menjadi persoalan yang sangat penting bagi edukasi dan kesehatan.

Dengan ini, Laci Asmara menggelar perayaan satu dekade keberhasilannya dalam membangun hubungan yang sehat dan menyenangkan bagi pasangan di Indonesia.

Rendra "Susu" Susanti, pendiri Laci Asmara menjelaskan dalam acara Perayaan Satu Dekade "Dasa Asmara Bersua" yang diselenggarakan di Nine Table, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (10/12/2024).

"Laci Asmara berdiri dengan misi menghadirkan berbagai piranti yang dikurasi khusus untuk semua gender, tipe tubuh, tingkat pengalaman, dan kebutuhan. Kami percaya bahwa pengalaman intim yang aman dan nyaman sudah pasti akan melahirkan kesenangan dan mempererat hubungan,” ujar Rendra "Susu" Susanti selaku Founder Laci Asmara.

Dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM), dokter yang aktif memberikan edukasi kesehatan seksual di media sosial, menjelaskan pentingnya peran hubungan intim dalam mendukung kualitas hidup secara keseluruhan.

"Hubungan intim bukan hanya sebatas hubungan kelamin untuk tujuan rekreasional saja tetapi hubungan intim yang sehat memiliki dampak besar untuk kesehatan tubuh secara umum, yaitu meningkatkan kesehatan kardiovaskular, membangun kekuatan otot dan sendi, hingga membantu keseimbangan hormon," jelas dr. Haekal Anshari.

Acara ini sekaligus menjadi ajang refleksi atas peran Laci Asmara dalam mendukung pasangan modern untuk berkomunikasi dan bereksplorasi melalui pendekatan yang relevan dan holistik.

Seksualitas mempunyai dimensi yang cukup luas, dan yang terbayangkan bukan hanya bagian enaknya saja, tetapi bisa dilihat dari empat dimensi seksualitas, yaitu:

  1. Institutional dimension
  2. Recreation dimension
  3. Relationship dimension
  4. Procreational dimension

Dr. Haekal Anshari juga menyebutkan bahwa seksualitas itu sangat luas dimensinya. Seperti dimensi yang pertama, yakni Dimensi Institusi.

"Tapi sebetulnya, yang namanya seksualitas itu luas dimensinya, nggak hanya enak-enaknya saja. Tetapi di situ ada dimensi institusi, bahwa hubungan seks dilakukan dalam institusi pernikahan," ujar Dr. Haekal Anshari.

Baca Juga: Manfaat Seks Bagi Kesehatan Wanita, Bagaimana dengan yang Gak Punya Pasangan?

Dimensi Prokreasi, yang berarti melakukan hubungan seks yang bisa mendapatkan keturunan, dan Dimensi Rekreasi tujuannya bisa melakukan hubungan seks untuk meraih kenikmatan.

"Yang kedua, ada dimensi prokreasi, prekreasi artinya dengan melakukan hubungan seks bisa mendapatkan keturunan. Nah yang ketiga ada dimensi rekreasi. Jadi, dengan melakukan hubungan seks bisa mendapatkan kenikmatannya," sambungnya.

Kemudian, Dimensi Relasi juga tidak kalah pentingnya bagi setiap pasangan yang memiliki kehidupan seksual menyenangkan, pasti relasi emosinya akan lebih kuat.

"Selain itu, ada dimensi relasi, pasangan kalau dia memiliki kehidupan seksual yang menyenangkan, pasti keterikatan emosinya, relasi emosinya akan lebih kuat. Nah inilah dimensi seksualitas, di mana kalau sebuah dimensi ini bisa terpenuhi, maka bisa membuat seseorang bisa berfungsi secara sehat, baik fisik mau pun psikis," tambahnya.

Untuk itu, Dr. Haekal Ansharu menekankan bahwa eksplorasi yang aman, sehat dan bertanggung jawab, termasuk penggunaan piranti asmara, bisa memperkaya pengalaman pasangan, meningkatkan kepuasan serta memperkuat ikatan emosional antar pasangan.

Penulis: Nadya Mayangsari

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Alasan Seksualitas Dianggap Tabu dan Empat Dimensinya

Link berhasil disalin!