Rabu, 25 JUNI 2025 • 14:10 WIB

Sarapan, Makan Malam, atau Tidur: Mana yang Paling Pengaruh ke Berat Badan?

Author

ilustrasi sarapan bergizi. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Jika kamu sering mendengar "Sarapan itu wajib untuk tubuh!" atau "Jangan makan malam nanti gemuk!" 

Tapi kamu pernah pikir bahwa sebenarnya yang paling ngaruh ke berat badan itu yang mana? Sarapan, makan malam, atau sebelum tidur? Yuk kita kupas bersama!

Bukan Cuma Apa yang Kamu Makan, Tapi Kapan Kamu Makan Itu yang Ngaruh Banget!

Jika kamu fokus dengan makanan sehat, tapi mengabaikan waktu makan, padahal waktu makan itu sangat penting. 

Tubuh kita punya jam biologis alami yaitu ritme sirkadian yang mengatur segalanya, dimulai dari tidur, hormon, sampai proses tubuh kita terhadap makanan.

Jadi saat kamu mau makan pastikan bahwa tubuh kita lagi menyerap energi secara optimal bukan saat tubuh udah slow mode, karena hasilnya beda dari tubuh optimal dan slow mode.

Baca juga: Pecinta Belanja Online Wajib Tahu! Shopee Bikin Belanja Lebih Hemat & Lebih Cepat Lewat Iklan Terbaru

Sarapan: Harus Banget atau Bisa Skip?

Katanya sarapan itu kunci diet sehat. Tapi banyak studi bilang bahwa sarapan itu bukan jaminan sukses untuk menurunkan berat badan. 

Bahkan, ada juga yang sengaja skip sarapan supaya lebih gampang ngatur asupan kalori seharian.

Bukan berarti sarapan itu gak penting, jika kamu gampang lemas, susah fokus, atau punya aktivitas padat sejak pagi, sarapan adalah hal yang penting buat penolong utama.

Tapi jangan asal kenyang doang, pilih makanan tinggi protein, serat, dan lemak sehat kayak sarapan telur, oatmeal, atau smoothie.

Baca juga: Dokter Wanita Ini Nikahi Petugas Kebersihan Rumah Sakit, Ngaku Jatuh Cinta dengan Gaya Menyapunya

Time-Restricted Eating: Makan Terbatas Waktu sama dengan Turun Berat Badan?

Pernah dengar istilah intermittent fasting atau TRE? TRE itu pola makan dimana kamu cuma makan di waktu yang tertentu, misal saat kamu makan jam 10 pagi sampai jam 6 sore, terus sisa waktunya untuk puasa.

TRE ini efektif untuk menurunkan berat badan karena bisa membantu tubuh ngatur insulin, ngasih waktu buat tubuh agar bisa bakar lemak, dan bikin kamu lebih peka sama rasa lapar dan kenyang.

Banyak yang udah coba dan berhasil turunin berat badan tanpa harus ngurangin makan secara ekstrem. 

Jadi, bukan soal ngelap lapar, tapi soal ngasih waktu buat tubuh beresin ‘pekerjaannya’.

Makan Malam: Beneran Bikin Gemuk Kalau Terlalu Malam?

Makan terlalu malam bisa bikin kamu gemuk, karena di malam hari itu sensitivitas insulin kamu akan menurun. 

Alhasil tubuh kamu akan sulit buat mengolah gula dan lemak. Semakin malam kamu makan, apalagi kalau berat, makin besar peluang kalori itu jadi lemak karena tubuh udah masuk mode istirahat.

Idealnya waktu makan malam itu sebelum 2-3 jam waktu tidur. Tapi makam malam itu tetap penting, pastikan porsi sesuai dan komposisinya harus seimbang dengan adanya protein, sayuran, dan karbo kompleks.

Baca juga: 17 Ucapan Tahun Baru Islam 2025 dalam Bahasa Inggris yang Menyentuh Hati, Cocok Buat Caption dan Chat ke Orang Tersayang

Tidur yang Cukup Bisa Bikin Metabolisme Lebih Seimbang

Jangan meremehkan tidur yang cukup, karena tidur yang kurang bisa hormon ghrelin naik yang biki kamu lapar palsu, menurunkan hormon kenyang, dan bikin craving makanan manis dan berlemak.

Yang bikin parah saat kamu begadang dan ditemanin ngemil snack di tangah malam bisa bikin berat badan kamu naik. 

Kalau kamu pengin nurunin berat badan secara alami, coba deh mulai dari memperbaiki jam tidur. Tidur cukup 7–8 jam per malam bikin tubuhmu bisa kerja lebih optimal.

Jika kamu bingung milih yang paling ngaruh ke berat badan antara sarapan, makan malam, dan tidur, kamu bisa mengkombinasikan semuanya. 

Di mana sarapan itu butuh tapi gak wajib buat semua orang, makan malam dianjurkan asal gak terlalu malam dan porsinya wajar, tidur yang cukup buat pondasi utama untuk metabolisme yang sehat. 

Dan kalau mau maksimal, kamu bisa cobain time-restricted eating, yang ngebantu kamu atur waktu makan sesuai ritme alami tubuh.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Harvard.edu, Tap.health

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Link berhasil disalin!