Viral KDRT pada Selebgram Cut Intan Nabila: Ini Dampak Buruk pada Kesehatan Mental Anak dan Istri
INDOZONE.ID - Dampak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap kesehatan mental anak dan istri, sangat merusak dan berkepanjangan.
KDRT menjadi sorotan setelah penganiayaan terhadap selebgram Cut Intan Nabila viral di media sosial. Pelaku penganiayaan itu adalah sang suami, Armor Toreador.
Tahukah kamu dampak buruk apa saja yang akan didapatkan anak dan istri dari KDRT? Berikut penjelasan dampak utama KDRT terhadap kesehatan mental anak dan istri:
Dampak pada Anak
1. Trauma Psikologis
Anak yang menyaksikan atau menjadi korban KDRT, sering mengalami trauma mendalam. Ini dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan psikologis mereka.
2. Gangguan Kecemasan dan Depresi
Paparan KDRT dapat menyebabkan anak mengalami kecemasan kronis, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Baca Juga: Venna Melinda Di-KDRT Berkali-kali, Psikolog: Kekerasan seperti Lingkaran Setan
3. Perilaku Agresif
Anak yang tumbuh di lingkungan KDRT, cenderung meniru perilaku agresif atau kekerasan dalam interaksi sosial mereka.
4. Masalah Akademis
Trauma yang dialami anak akibat KDRT, dapat mengganggu kemampuan mereka untuk berkonsentrasi dan belajar sehingga berdampak negatif pada prestasi akademis mereka.
5. Kesulitan dalam Hubungan Sosial
Anak yang terpapar KDRT, mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dengan teman-teman sebaya. Sebab, mereka mungkin merasa tidak percaya atau takut dengan orang lain.
KDRT terhadap selebgram Cut Intan Nabila.
Dampak pada Istri
1. Depresi
Istri korban KDRT sering mengalami depresi berat yang dapat disertai dengan perasaan tidak berdaya, rendah diri, dan kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Trauma Akibat KDRT Seperti yang Dialami Venna Melinda
2. PTSD
Seperti anak-anak, istri yang mengalami KDRT, juga berisiko mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD), ditandai dengan flashback, mimpi buruk, dan kecemasan yang berlebihan.
3. Isolasi Sosial
Pelaku KDRT seringkali mencoba mengisolasi korban dari keluarga dan teman-teman sehingga dapat memperburuk perasaan kesepian dan keterasingan korban KDRT.
4. Masalah Kesehatan Fisik
Selain dampak psikologis, istri korban KDRT juga bisa mengalami berbagai masalah kesehatan fisik, seperti luka-luka fisik, gangguan tidur, dan penyakit kronis akibat stres yang berkepanjangan.
5. Risiko Bunuh Diri
Dalam kasus yang ekstrem, korban KDRT dapat mengalami keputusasaan mendalam sehingga mereka merasa bunuh diri adalah satu-satunya jalan keluar.
Baca Juga: Sebelum KDRT, Venna Melinda Bisa Layani Suami Tiap Hari, Ini Tips Jaga Stamina di Ranjang
Menangani masalah mental korban KDRT, memerlukan terapi psikologis, perlindungan fisik, dan dukungan hukum untuk menciptakan lingkungan yang aman.
Penting juga untuk memberikan edukasi emosional dan pendampingan, khususnya bagi anak-anak, agar mereka dapat mengelola trauma dengan baik.
Selain itu, membangun jaringan dukungan sosial dan melibatkan korban dalam aktivitas pemulihan, seperti seni atau olahraga dapat membantu mereka memulihkan kepercayaan diri dan kembali menjalani kehidupan yang stabil.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: WHO, Centers For Disease Control And Prevention, American Psychological Association