INDOZONE.ID - Anak-anak punya peluang merasakan kecemasan saat berada di sekolah. Mungkin itu terjadi karena mengalami hal buruk atau merasa cemas dalam menghadapi orang-orang di sekolah, kurang percaya diri, dan mengkhawatirkan apa yang akan terjadi di sekolah.
Selain itu, kecemasan bisa juga hadir karena pelajaran yang kurang diminati, kurang menguasai atau terlalu sulit. Alhasil, anak-anak kurang bersemangat berangkat ke sekolah.
Perlu diketahui, menurut Anxiety and Depression Association of America, sekitar 2 persen hingga 5 persen anak-anak mengalami kecemasan dengan sekolah.
Bagi sebagian anak, dukungan orang tua sangat diperlukan untuk menghadapi kecemasan mereka.
Baca Juga: Bisakah Suara Alam Dapat Menenangkan Kecemasan? Ini Penjelasannya
5 Tips Atasi Kecemasan Anak di Sekolah
- Berkomunikasi
Komunikasi adalah kunci untuk mengetahui apa ada masalah di sekolah yang sedang dihadapi oleh anak. Usahakan berkomunikasi setiap hari dengan anak. Tanyakan tentang kegiatannya seharian di sekolah.
Dengan pertanyaan spesifik tentang sekolah, kamu bisa lebih memahami perasaan dan isi pikiran mereka, ketimbang hanya bertanya pertanyaan umum.
Agar anak ingin terbuka dengan kita, pastikan anak merasa, bahwa kita 100 persen berada di sisinya.
"Ketika anak ingin berbicara meskipun bukan waktu yang tepat, usahakan untuk menaruh smartphone-mu dan dengarkanlah. Hal ini bukan hanya menunjukkan kamu memberi perhatian penuh, tetapi juga menjadi contoh perilaku baik untuk mereka," kata dr. Rone.
Baca Juga: Benarkah Kecemasan Menyebabkan Gatal pada Tubuh? Ini Penjelasannya
“Sering kali, orang berpikir bahwa anak mereka akan mendapat manfaat dari pengobatan saat mereka mengalami stres dan kecemasan terkait sekolah. Dan beberapa anak memang mengalaminya,” jelas psikiater dr. Austerman.
“Namun, langkah pertama adalah mencari pemicu kecemasan mereka dan melihat apakah kita dapat melakukan intervensi. Misalnya, jika anak diganggu di sekolah, pengobatan tidak akan menyembuhkan apa pun.” lanjutnya.
- Waktu Tidur
Waktu tidur yang cukup, sangat berpengaruh pada kita untuk mengelola stres dan emosi. Jumlah tidur yang dibutuhkan anak, bervariasi tergantung usianya.
Secara umum, anak yang berusia 6-12 tahun dianjurkan tidur antara 9 sampai 12 jam pada malam hari. Sementara itu, untuk remaja, dianjurkan antara 8 sampai 10 jam.
Baca Juga: 6 Tanda Kecemasan Tersembunyi pada Pria, Apa Saja?
Namun, beberapa anak terkadang memerlukan tidur lebih lama. Misalnya, ketika sulit berkonsentrasi atau sulit mengatur emosinya.
Dr. Rone membagikan tips agar anak bisa tidur sesuai waktunya, yaitu:
- Hindari kafein, termasuk kopi, soda, dan minuman berenergi;
- Jauhkan smartphone atau perangkat elektronik lainnya dari kamar tidur anak;
- Biasakan berhenti menatap layar smartphone setidaknya satu jam sebelum tidur.
- Rutinitas Pagi yang Konsisten
Pagi hari bisa jadi waktu yang menantang bagi sebagian orang. Jika memulai pagi dengan kacau, itu bisa menimbulkan kecemasan dan kegugupan tentang hari yang akan datang.
Pastikan alarm pagi hari anak diatur dengan baik, sehingga mereka memiliki waktu bersiap-siap ke sekolah tanpa buru-buru. Bantu anak untuk melakukan rutinitas pagi dengan konsisten.
Baca Juga: 9 Makanan yang Membantu Meredakan Kecemasan, Salah Satunya Telur
- Meminta Bantuan Orang Lain
Jika anak terus menunjukkan tanda-tanda kecemasan di sekolah, kita bisa berbicara dengan gurunya atau konselor di sekolahnya. Dengan ini, kamu bisa mendapat perspektif lain tentang tanda-tanda kecemasan selama anak di sekolah.
Ini pun jadi kesempatan emas untuk tahu cara menghadapi anakmu. Misalnya, jika anak kamu tidak bisa ditegur keras karena makin membuatnya cemas. Akan tetapi, kamu bisa tahu cara lain untuk membuatnya tidak mengulang kesalahan yang sama.
Bekerja sama dengan guru atau orang lain, dan meminta pertolongan agar bisa melakukan beberapa tindakan untuk membantu mengatasi stres pada anak, bisa menjadi pendukung untuk si anak.
- Pertimbangkan Cara Dukungan dari Profesional
Ada perbedaan antara anak yang hanya mengalami gugup, dengan kecemasan dan depresi atau stres.
Baca Juga: 7 Cara Sederhana Mengatasi Kecemasan, Bisa Dicoba Dirumah!
Ada waktu anak menolak untuk pergi sekolah, ini wajar. Akan tetapi, jika penolakan terus berlanjut hingga dua minggu atau lebih, kemungkinan besar itu bukan masalah sepele.
"Jika Anda melihat perbedaan dalam perilaku anak Anda, jangan remehkan, cari tahu hal itu," saran dr. Austerman.
"Akan lebih baik bagi anak kamu, jika kamu mencari bantuan untuk mengatasi masalah mereka saat masih kecil dan dapat diatasi sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar,” ungkapnya.
Ia menyarankan, untuk mencari bantuan dari terapis berkualifikasi dan ahli dalam menangani anak-anak.
Baca Juga: Kenali Gejala Eco-Anxiety, Kecemasan Berlebih terhadap Perubahan Iklim
Terkadang, sekolah memang membuat stres, tapi bukan berarti tidak memberikan pendidikan kepada anak.
Dukung dan komunikasikan secara rutin dengan anak dan sekolahnya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pelayanan kesehatan untuk mengatasi kecemasan anak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Cleveland Clinic