Kategori Berita
Media Network
Jumat, 30 JUNI 2023 • 13:38 WIB

Indahnya Toleransi di Bali, LDII Bali Ngejot Daging Kurban ke Masyarakat Hindu

Tradisi Ngejot di Bali

INDOZONE.ID - Toleransi di Bali memang tak perlu diragukan lagi. Banyak umat beragama lain yang tinggal di Bali, membuat berbagai kegiatan juga sering melibatkan umat beragama yang lain.

Seperti halnya kegiatan Ngejot atau tradisi memberi sesuatu ke tetangga sekitar saat sedang merayakan hari raya.

Hal ini telah dilakukan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bali, yang membagikan atau Ngejot daging kurban Idul Adha ke masyarakat non Muslim yang tinggal disekitar lingkungan LDII Bali.

Baca Juga: Pengakuan MUA Malang yang Bantu Ibu-ibu Melahirkan di Pesawat: Itu Pengalaman Pertama Saya

Kurban di Bali

Wakil Ketua 1 LDII Bali, Hardilan mengatakan, tahun ini hewan kurban yang disembelih sebanyak 115 sapi dan 244 ekor kambing.

"Hewan kurban yang disembelih pada Idul Adha kali ini sebanyak 115 sapi dan 244 ekor kambing, jumlah ini naik 15 persen dibandingkan pada tahun lalu," ujar Harlan, di Gedung Serbaguna LDII Bali, Denpasar, Kamis (29/6/2023).

Ngejot adalah bentuk dari menyama braya atau sosial kemasyarakatan di Bali. Pasalnya, di Pulau Dewata, banyak ditemukan warga lokal, wisatawan, desa adat, dan tokoh adat, sehingga harus disinergikan.

Ngejot merupakan tradisi unik yang sudah dijalankan bertahun-tahun di LDII Bali. Selain kepada masyarakat yang tinggal di sekitar LDII Bali, daging kurban juga didistribusikan ke semua Kabupaten/Kota di Bali.

"Alhamdulillah itu yang disambut baik dan memang jati diri nenek moyang kita tidak ada masalah apa-apa. Kalau itu kita kotak-kotakan menjadi jarang jadinya. Lah ini harus kita rajut terus. Menyasar semua agama. Lintas agama, tidak lihat, warna kulit, agama, partai yang penting manusia," tambahnya.

Baca Juga: Para Penerus Bangsa di Pulau Messah Belum Punya Fasilitas Pendidikan Memadai

Penyerahan daging kurban di Bali

Salah satu warga Hindu yang menerima daging "jotan" Idul Adha dari LDII Bali, Turah Gede BM menceritakan sudah lama bertetangga dengan LDII Bali.

Dia juga mengaku tidak merasa terganggu dengan segala aktivitas keagamaan yang dilakukan LDII Bali.

"Saya sudah lama bertetangga dengan LDII Bali, sering orang bertanya apakah tidak terganggu saya katakan tidak. Selamat hari raya mohon maaf lahir batin. Tradisi seperti ini sejak dulu memang sudah ada, sering kami saling berbagi kadang kami saat hari raya Galungan dan Kuningan  juga ngejot," tandasnya.

Turah Gede BM berharap, tradisi Ngejot bisa terus ada. Apalagi, hal ini sudah dilangsungkan sejak dulu.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Indahnya Toleransi di Bali, LDII Bali Ngejot Daging Kurban ke Masyarakat Hindu

Link berhasil disalin!