Anak-anak Pulau Messa mendapat jatah pembagian hewan kurban.
INDOZONE.ID - Indonesia yang kaya akan budaya, memiliki beragam tradisi di masing-masing daerah pada momen tertentu. Begitu juga saat Hari Raya Idul Adha di Pulau Messah.
Messah merupakan salah satu pulau di Kepulauan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Nusa Tenggara Timur. Wilayah berpenduduk mayoritas muslim ini ternyata memiliki tradisi serta kegiatan yang unik dan menarik selama Idul Adha.
Ragam Kuliner
Jika lazimnya menu Idul Fitri dan Idul Adha adalah ketupat dengan lauk opor ayam atau rendang, masyarakat Pulau Messah punya makanan manis sebagai menu wajib saat Idul Adha. Adapun makanan tradisional Pulau Messah saat Idul Adha di antaranya Gogos Bakar, Guras Kukus, dan Palopo (gula merah dan kelapa parut).
Makan yang jadi menu wajib di Pulau Messa saat Hari Raya Idul Adha.
Makanan-makanan ini terbuat dari beras ketan berlapis daun pisang, yang dikukus dan dibakar. Ada pula kuah gula merah dan kelapa, yang menghasilkan paduan rasa manis dan juga gurih. Rasa dari makanan ini hampir sama seperti lupis manis, namun memiliki sedikit rasa asin dan gurih.
Tradisi Berbagi Uang
Berbagi uang dengan 'salam tempel' saat Idul Adha menjadi tradisi unik lainnya yang dilakukan masyarakat Pulau Messah. Lazimnya, kegiatan ini dilakukan para orang tua pada anak-anak saat perayaan Idul Fitri.
Di depan rumah, beberapa orang tua menyiapkan uang kecil yang di bagikan kepada anak-anak sekitar. Walaupun tidak banyak, kegiatan ini mampu membuat suasana Idul Adha menjadi lebih ceria karena anak kecil yang bersorak kegirangan.
Anak-anak Pulau Messa menunggu pembagian uang di depan rumah.
Tidak sedikit uang kertas yang robek karena anak-anak bersemangat memperebutkan uang yang dibagikan oleh orang tua-orang tua mereka.
Bermain dan Memberi Makan Hewan Kurban
Karena akses yang sulit untuk melihat hewan ternak, kesempatan Idul Idha ini menjadi hiburan bagi anak-anak di Pulau Messah. Mereka tidak takut untuk bermain dan memberi makan hewan kurban yang ada di lapangan utama Pulau Messah.
Merasakan makanan daging sapi atau kambing juga jarang mereka rasakan. Ini karena aksesnya yang sulit dan mata pencarian sebagai nelayan, membuat masyarakat Desa Messah lebih banyak mengonsumsi ikan laut. Oleh karena itu Dompet Dhuafa memilih Pulau Messah untuk dijadikan lokasi berbagi #tebarhewankurban pada tahun ini.
Pemotongan hewan kurban di Pulau Messa.
Kegiatan berbagi ini dilakukan oleh Dompet Dhuafa setiap tahun, dengan mengirimkan hewan-hewan kurban ke daerah-daerah yang membutuhkan. Sehingga semakin banyak daerah yang dapat merasakan kebahagiaan dan keceriaan pada saat Idul Adha.
Dompet Dhuafa memberikan 8 ekor sapi kepada masyarakat Pulau Messah. Hewan-hewan kurban ini akan dibagikan kepada 2.100 warga yang terdiri dari 900 keluarga di Pulau Messah, Rinca, dan Papa Garang. Agar tak menambah limbah plastik, Dompet Dhuafa menggunakan rotan dan daun sebagai wadah daging kurban. Masing masing keluarga mendapatkan 1,5-2 kg daging kurban.
Penulis: Rafid Ghufran
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: