INDOZONE.ID - Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) sedang menggodok aturan yang melarang praktik "dosen killer".
Dosen killer adalah dosen yang menggunakan cara-cara keras, terutama dalam bentuk kekerasan verbal dan psikologis, yang dianggap tidak relevan dalam pendidikan tinggi saat ini.
Aturan ini dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan mental mahasiswa, karena tekanan dari sikap dosen yang terlampau keras.
Selain itu, aturan tersebut diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan aman bagi mahasiswa.
"Aturan tersebut bertujuan untuk menghapus kekerasan verbal, psikologis, dan fisik dalam interaksi antara dosen dan mahasiswa,” kata Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof Wening Udasmoro, Minggu (5/11/2023).
Baca Juga: Lupa Mute Suara saat Zoom dan Ucap Kalimat Aneh di Depan Dosen Killer, Mahasiswi Ini Panik
Menurut Wening, rentannya masalah kesehatan mental mahasiswa penting untuk dijadikan perhatian pihak kampus. Pasalnya, masalah kesehatan mental layaknya gunung es yang bisa runtuh kapan saja.
Seperti halnya tekanan yang dialami mahasiswa dengan keberadaan dosen killer, yang tak jarang berujung munculnya keinginan untuk mengakhiri hidup.
Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM)
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mahasiswa tertekan, di antaranya ialah persoalan keluarga dan persoalan dalam proses pembelajaran.
"Untuk itu, dosen galak di UGM itu tidak boleh ada lagi. Suasana belajar harus nyaman, tidak boleh lagi mahasiswa takut," imbuhnya.
Baca Juga: Viral Wisudawan Terbaik di Sumenep Dinikahi Dosen Tiga Hari usai Wisuda, Bikin Netizen Baper
Kebijakan yang bakal dirilis UGM ini pun mendapat banyak perhatian netizen, setelah diunggah oleh akun X @sosmedkeras pada Minggu (5/11/2023).
Beberapa warganet menunjukkan dukungannya terhadap aturan ini, seperti yang diungkapkan @dagelwnrn.
"Dosen killer itu sering kali ngasih nilai enggak adil, power syndrome, dapat evaluasi malah ngambek, dan selalu bermasalah dalam komunikasi, model-model gitu yang bikin stress dan emang sejak awal problematic," tulisnya.
Namun beberapa lainnya menganggap aturan ini akan menjadi boomerang bagi mahasiswa, dosen serta UGM sendiri.
"Yang bakal ada nanti menurut gue ya: 1. Mahasiswa yang cengeng. 2. Mahasiswa yang songong. Udah kejadian di level SMP dan SMA, saat guru takut untuk mendidik secara tegas, karena dikit-dikit lapor polisi, maka siswa menjadi nggak sopan ke guru. Lagian sekiller-killernya dosen paling ngasih tugas, ga sampe main fisik. Kalau ga mau ngerjain, nggak papa juga, paling ulang semester depan," kata akun @hisjam, dikutip Senin (6/11).
"Yaah mentalnya bakal makin kerupuk," imbuh @generasiphi9.
Writer: Putri Surya Ningsih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators