Sederhana, Tapi Bikin Gen Z Marah: Baca Persyaratan Kerja di Indonesia Bikin Gak Habis Pikir

Ilustrasi cari kerja

INDOZONE.ID - Dalam era digital saat ini, para Gen Z mulai semakin terlibat dalam dunia kerja. Namun, banyak dari para Gen Z ini yang merasa marah dan terkejut saat membaca persyaratan kerja di Indonesia.

Beberapa persyaratan kerja yang muncul tersebut terkadang membuat para Gen Z tidak habis pikir. 

Salah satu persyaratan yang kerap kali menjadi sorotan adalah pengalaman kerja yang diwajibkan. Banyak perusahaan yang mengharapkan calon karyawan memiliki pengalaman kerja minimal berapa tahun.

Baca Juga: Viral Minimarket dengan View Terindah di Indonesia, Dipenuhi Pegunungan Hijau

Hal ini bisa membuat dilema bagi Gen Z yang baru lulus kuliah atau fresh graduate dan tidak punya pengalaman kerja sama sekali.

Bahkan tidak sedikit perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan yang mensyaratkan adanya batasan umur, kriteria fisik tertentu untuk calon karyawan, mempunyai skill ABCDE yang tidak ada hubungannya dengan posisi yang dibutuhkan, dan lain-lain.

Hal tersebut pastinya membuat para Gen Z insecure untuk mendaftar pada lowongan pekerjaan tersebut, karena merasa tidak sesuai dengan kualifikasi yang diberikan. 

Baca Juga: Terima Akta Cerai, Wanita di Sumenep Ini Berlari Kegirangan dan Tertawa Lepas hingga Viral  

Mengutip dari postingan dalam akun Linkedin SVB Academy, lowongan kerja yang baik biasanya akan mencantumkan beberapa informasi penting seperti judul pekerjaan, deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, lokasi pekerjaan, jenis kontrak, batas waktu lamaran, contact person, informasi tambahan, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Lalu penting juga bagi suatu lowongan pekerjaan untuk dituliskan secara realistis, masuk akal, dan tidak diskriminatif. 

Nah untuk beberapa lowongan pekerjaan yang tidak masuk akal biasanya ada beberapa alasan kenapa suatu perusahaan membuka lowongan demikian.

Baca Juga: 5 Resolusi Tahun Baru yang Bisa Meningkatkan Kariermu

1. Tim HR kurang berpengalaman dalam melaksanakan proses rekrutmen
2. Perusahaan cenderung memprioritaskan penerimaan kandidat yang sempurna daripada kandidat yang sudah siap bekerja.
3. Pengaruh industri atau tren pada saat itu yang mengindikasikan bahwa perusahaan berupaya mengikuti tren dengan harapan tetap bersaing di pasar tenaga kerja tanpa mempertimbangkan konteks yang relevan pada lowongan pekerjaan yang terbuka.
4. Lowongan kerja fiktif.

Menurut SVB Academy, penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa lowongan pekerjaan yang dibuat harus memiliki struktur yang baik, sesuai dengan kondisi pasar, dan ditulis, realistis, masuk akal, dan juga tidak diskriminatif.

Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Erupsi dan Gunung Meletus? Ini Artinya!

Selain melihat kualifikasi dan pengalaman sebelumnya, penting untuk mempertimbangkan sikap atau attitude dan motivasi belajar sebagai faktor penilaian terhadap seorang calon karyawan. Maka dari itu akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dunia kerja di Indonesia.

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators