Kategori Berita
Media Network
Jumat, 19 JULI 2024 • 21:08 WIB

Kisah 89 Tahun Penelitian Mencari Makna Kebahagiaan, Bagaimana Hasilnya?

Ilustrasi orang bahagia.

INDOZONE.ID - Robert Waldinger, seorang psikiater sekaligus praktisi pendidikan di Harvard, mengisahkan perjalanan penelitian mengenai kesejahteraan. Cerita tersebut ia sampaikan melalui sebuah tempat untuk berbagi pengetahuan, yang dikenal sebagai TED Talks.

Ia bercerita, pada suatu masa di tahun 1938, kala Depresi Besar menghanyutkan kestabilan ekonomi di dunia, para mahasiswa kedua di Harvard yang berjumlah 268 pria, mulai di dokumentasikan perjalanan hidupnya, hingga tiba masa satu per satu meninggal dunia.

Tak hanya mereka, kelompok pria di Boston yang tinggal dalam wilayah termiskin, di abadikan setiap kisahnya, tumbuh-kembang hidupnya, pada penelitian panjang untuk mencari letak sejahtera. Penelitian tersebut bertajuk "Harvard Study of Adult Development."

Penelitian itu tidak memaksakan kehendak masing-masing subjek yang diteliti, semuanya bersifat organik, dan para peneliti membiarkan alam menentukan jalan hidup masing-masing subjek yang mereka pelajari. Tentunya, tak mengejutkan apabila masing-masing dari ratusan manusia yang mereka ikuti jejaknya, mengalami perkembangan yang berbeda-beda.

Baca Juga: Studi Ungkap Hubungan Antara Uang Rp1,2 Miliar dan Kebahagiaan Seseorang

"Sebagian menjadi pekerja pabrik, dan pengacara, dan kuli bangunan, dan dokter, dan satu menjadi seorang Presiden Amerika. Sebagian menjadi seorang alkoholik, dan beberapa mengidap skizofrenia." Ungkap Robert dalam kajian tersebut.

Bagaimana Cara Bahagia?

Beberapa dari kita mungkin mengaitkan bahagia dengan ketenaran, kekayaan, uang 15 milyar yang direngkuh dalam hitungan semalam, atau bekerja terus-terusan, dan menjadi produktif ditengah segala badai krisis eksistensi yang mengontai.

Pesan yang dicapai, setelah puluhan tahun pencarian, dalam lapang dan kurang, dalam senang dan sengsara, dalam segala peristiwa yang telah menyalurkan berbagai kisah bagi semua, adalah bahwa:

"Bahagia tidak dicapai dengan ketenaran, kekayaan, atau bahkan bekerja keras dari pagi hingga malam. Namun, bahagia tercapai apabila kita memiliki hubungan sosial yang baik, dan itulah yang membawa kita menjadi lebih manusia yang lebih baik."

Baca Juga: Memahami 10 Aturan Ikigai: Konsep Menemukan Kebahagiaan dan Makna Hidup yang Sejati dari Budaya Jepang

Mengapa Hubungan Begitu Penting?

Dalam sebuah buku berjudul "Aging Well" yang telah ditulis oleh seorang psikiater bernama George Valliant, yang merupakan salah satu tim peneliti "Harvadr Study of Adult Development" dari 1972 hingga 2004.

Dalam buku tersebut, Valliant menyatakan bahwa setidaknya ada enam faktor yang membawa seorang pria dapat menua dengan sejahtera, di antaranya adalah aktivitas fisik, tiadanya eksploitasi penggunaan alkohol dan rokok, memiliki mekanisme yang dewasa untuk menghadapi naik-turunnya kehidupan, memiliki berat badan ideal, dan pernikahan yang baik.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: News.harvard, Youtube/TedxTalk

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kisah 89 Tahun Penelitian Mencari Makna Kebahagiaan, Bagaimana Hasilnya?

Link berhasil disalin!