Arif Purnawan manfaatkan limbah jadi karpet mewah.
INDOZONE.ID - Orang kreatif dan banyak ide, selalu punya cara untuk memanfaatkan limbah. Arif Purnawan (58 tahun), warga Perumahan Griya Prima Klaten, memanfaatkan limbah untuk menjadi karpet mewah.
Limbah atau awul-awul ini, berasal dari pinggir kain yang tidak berguna. Ia kumpulkan, lalu diolah di workshop-nya Desa Beji, Kecamatan Pedan, Klaten, Jawa Tengah.
Arif Purnawan manfaatkan limbah jadi karpet mewah.
Limbah tersebut diolah oleh para pekerjanya, yang sebagian besar lanjut usia. Mengubah limbah menjadi karpet harus telaten dan sabar, dengan cara dianyam tangan serta bantuan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).
Untuk membuat satu potong karpet ukuran 1,20 x 2 meter, butuh waktu satu sampai dua hari, tergantung tingkat kerumitan.
"Kami membuatnya harus ada nilai seninya, tidak bisa asal," kata Arif, Rabu (24/7/2024).
Limbah tersebut didapatkan dari lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Manfaat dan Budidaya Lalat Tentara Hitam, Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengelolaan Limbah
"Daripada jadi limbah dan mengotori bumi, saya punya ide membuat karpet seperti ini," jelas Arif.
Harga satu lembar karpet bisa mencapai jutaan rupiah. Sebagian besar pembelinya dari pengelola hotel dan pencinta seni. Untuk motifnya, menyesuaikan permintaan pembeli.
"Misalnya, pengelola hotel request motif turki yang disesuaikan dengan desain kamar, ya manut saja, kami buatkan," kata Arif yang juga dosen ISI Solo tersebut.
Baca Juga: 10 Cara Efektif untuk Mengelola dan Mengurangi Limbah Sampah
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan