Arif Purnawan manfaatkan limbah jadi karpet mewah.
Bapak dua putra ini sudah menggeluti usaha mengolah limbah ini selama tiga tahun. Akan tetapi, Arif sudah memproduksi kain lurik sejak 1980-an.
Dari memanfaatkan limbah menjadi karpet mewah ini (karpet upcycled), Arif mendapatkan penghargaan dari Dewan Kerajinan Nasional.
Baca Juga: Keren! Kerajinan Limbah Kerang Bulukumba Bisa Sampai Luar Negeri
Selain membuat karpet, Arif juga membuat interior lainnya, seperti taplak meja unik, sarung bantal sofa, tas, sepatu, baju fashion dan lain-lain.
Dirinya juga menerima pesanan souvenir, seperti dompet kecil dari kain untuk pernikahan. Harga di gallery-nya antara Rp15.000 untuk yang termurah sampai jutaan rupiah. Karya Arif ini juga bisa ditemukan di UMKM Thamrin, Jakarta.
Salah seorang pengrajin, Supadmi (55 tahun), sudah bekerja di tempat ini selama tiga tahun membuat karpet.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Hussam Al-Attar, Sang Newton dari Gaza yang Ubah Limbah Jadi Energi
Dalam sehari, dirinya hanya mampu menyelesaikan ukuran karpet 1 sampai 2 meter.
''Tinggal menyesuaikan motifnya Mbak, kalau motifnya rumit ya agak lama dalam sehari hanya satu meter," kata Supadmi.
Bila pesanan banyak, Arif dibantu pengerjaannya oleh 12 pekerja.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan