Kisah Francois Brunelle, Fotografer Asal Kanada Abadikan Kemiripan Wajah Tanpa Hubungan Darah

Francois Brunelle, seorang fotografer asal Kanada, telah menjalani misi unik dengan memotret orang-orang yang mempunyai kemiripan wajah.

INDOZONE.ID - Kisah unik ini berawal dari perjalanan selama satu dekade terakhir, Francois Brunelle, seorang fotografer asal Kanada, telah menjalani misi unik yang membawanya ke berbagai penjuru dunia.

Proyeknya, yang diberi nama “I’m Not a Look-Alike”, bertujuan memotret orang-orang yang memiliki kemiripan wajah tetapi sama sekali tidak memiliki hubungan darah.  

Proyek yang tidak biasa ini telah menarik perhatian dari kalangan seniman, peneliti, hingga ahli genetika, mengungkapkan sisi menarik dari fenomena wajah mirip tanpa keterkaitan biologis.    

Baca Juga: Kisah Ibu dan Anak dengan Tanda Lahir Rambut yang Sama, Netizen: Warisan Genetik Paling Unik!

Ide proyek ini lahir dari pengalaman pribadi Brunelle. Sebagai seorang warga Montreal, ia kerap mendengar komentar dari orang-orang di sekitarnya yang mengatakan bahwa ia sangat mirip dengan komedian legendaris asal Inggris, Rowan Atkinson, yang terkenal sebagai pemeran Mr. Bean.  

Komentar tersebut memicu rasa ingin tahu Brunelle akan fenomena kemiripan wajah yang tidak disebabkan oleh hubungan keluarga.

Ia mulai mencari dan memotret pasangan-pasangan wajah mirip dari berbagai latar belakang, etnis, dan budaya.

Dari sana, proyek “I’m Not a Look-Alike” mulai terbentuk. Dimana misi unik fotografer memotret wajah kembar tak sedarah.

Dalam perjalanannya selama 10 tahun, Brunelle telah mendokumentasikan ratusan pasangan wajah mirip dari berbagai belahan dunia.

Ia menemui mereka, mendengar cerita di balik kemiripan tersebut, dan mengabadikan potret mereka melalui lensa kameranya.  

Salah satu aspek menarik dari proyek ini adalah bagaimana kemiripan wajah sering kali memicu respons emosional, baik dari orang yang difoto maupun dari para penontonnya.

Banyak pasangan dengan wajah kembar yang awalnya tidak saling mengenal tetapi merasa memiliki koneksi mendalam setelah bertemu.  

Brunelle mengabadikan potret tersebut dalam gaya monokrom yang khas, menonjolkan detail wajah dan emosi yang terpancar dari kedua subjek.