INDOZONE.ID - Sebuah kata mampu bernyanyi, berbisik, bahkan menari di hati para pendengar, itulah puisi. Dalam puisi, setiap bait menyimpan rahasia, dan setiap baris mampu menggugah jiwa.
Tidak hanya sekadar rangkaian kata, puisi adalah cerminan emosi terdalam manusia, yang mampu menembus batas waktu dan budaya.
Lalu, apa yang membuat puisi begitu istimewa? Mari kita telusuri lebih dalam tentang puisi dan menyimak bagaimana contoh puisi yang baik untuk guru.
Baca Juga: Mau S2 Tapi Bingung Milih Kampus? Intip Dulu Peringkat Program Magister Universitas di Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi atau sajak adalah karya sastra yang memiliki ciri khas tersendiri, biasanya puisi memiliki ikatan dengan irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait.
Biasanya, puisi dibuat sebagai bentuk ungkapan penulis mengenai emosi, pengalaman maupun kesan yang kemudian disusun menjadi tulisan yang baik sehingga memiliki irama ketika dibaca.
Puisi adalah karya sastra yang berisi tanggapan serta pendapat penyair tentang berbagai hal. Pemikiran yang dimiliki oleh sang penyair inilah kemudian dituangkan dalam tulisan dengan menggunakan bahasa-bahasa estetis, mencerminkan kepribadian serta gaya khas seorang penyair.
Keindahan pada puisi terletak pada kemampuan penyair dalam memilih dan merangkai sebuah kata, karena kata-kata ini yang akan memikat hati para pembaca. Nilai estetika yang dimiliki puisi juga sangat beragam, tergantung pada karakter dan gaya penulisan sang penyair.
Baca Juga: 15 Puisi Bertema Kemerdekaan untuk HUT ke-79 Republik Indonesia
Setiap penyair akan memiliki kekhasan dalam menciptakan puisi, hingga setiap karya yang mereka hasilkan akan lahir sebuah identitas unik yang menjadi ciri khas.
Setelah memahami apa yang dimaksud dengan puisi dan bagaimana sebuah puisi bisa terbentuk, kita juga akan membahas jenis-jenis puisi.
Puisi pada umumnya memiliki dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi modern, simak bagaimana maksud dari kedua jenis puisi ini.
Puisi lama terdiri dari beberapa jenis, seperti pantun, syair, talibun, mantra dan gurindam.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Gramedia Blog