Ilustrasi mahasiswa yang mengikuti Program Magister untuk S2. (Freepik)
INDOZONE.ID - Buat kamu yang ingin melanjutkan S2 namun bingung harus memilih kampus seperti apa, maka diperlukan untuk mengetahui peringkat beberapa Program Magister di beberapa Universita di Indonesia.
Salah satu data tentang peringkat ini bisa dilihat dari situs Populix, sebuah perusahaan yang menyediakan data dan layanan riset yang baru memp[erkenalkan Peringkat Program Magister Universitas di Indonesia versi Poplite.
Mengutip keterangan resminya, indeks ini sudah mencakup seluruh program magister di universitas negeri dan swasta seluruh Indonesia. Pemeringkatan ini merupakan bentuk upaya untuk membantu mendorong peningkatan jumlah lulusan S2 dan kualitas pendidikan magister di Indonesia.
"Populix menyusun pemeringkatan ini berdasarkan hasil diskusi bersama sejumlah narasumber ahli. Narasumber tersebut terdiri dari kalangan akademisi dari berbagai universitas dan perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), selaku satuan kerja dari Kemendiktisaintek yang bertugas untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi," kata Raymond Tjipto, VP of Strategy and Business Operations Populix.
"Masukan dari para narasumber ahli kemudian dijadikan acuan oleh Populix, khususnya dalam menentukan indikator dan variabel penilaian."
Pemeringkatan ini dimulai dari perangkuman data universitas negeri dan swasta, termasuk jumlah publikasi dan sitasi, berdasarkan Pangkalan Data Dikti dan SINTA per Juni 2024. Untuk menghindari bias, peringkat ini juga menggunakan data sekunder yang meliput semua universitas dengan program S2. Seluruh data tersebut kemudian dianalisa dan dinilai berdasarkan asas Tridharma Perguruan Tinggi.
Tridharma Perguruan Tinggi sendiri adalah tiga kewajiban dasar yang harus dipenuhi oleh sebuah lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi.
Mulai dari Pendidikan dan Pengajaran yang berbobot 45%, yang meliputi kualitas program pendidikan, termasuk kurikulum, fakultas, dan fasilitas pendidikan. Kemudian Penelitian dan Pengembangan berbobot 45%, yaitu kinerja riset universitas, termasuk jumlah dan kualitas publikasi, serta partisipasi dalam konferensi dan kolaborasi penelitian.
Lalu terakhir, Pengabdian Masyarakat dengan bobot 10%, yang meliputi kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan, termasuk proyek sosial dan keterlibatan dengan komunitas lokal.
Rio Yusri Maulana, Ph.D, Ketua Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jambi sekaligus narasumber akademisi ahli, menyampaikan sebagian besar publik saat ini belum menggunakan indikator atau kriteria khusus dalam memilih program S2.
Baca Juga: Ekspektasi Bakal Kerja Kantoran, Lulusan S2 UGM Ini Justru Kerja di Tempat Sampah
"Banyak yang belum sepenuhnya memahami tolok ukur yang mencerminkan kualitas sebuah program magister. Oleh karena itu, indeks ini dapat menjadi pembuka jalan untuk memberikan akses yang lebih luas kepada publik terhadap penilaian yang komprehensif dan inklusif mengenai kualitas program yang ditawarkan. Dengan demikian, pemilihan program tidak hanya didasarkan pada promosi universitas semata.”
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release