Siswa SMP di Bogor Lakukan Kekerasan tapi Kebal Hukuman, Sekolah Bungkam
INDOZONE.ID - Aksi kekerasan tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak. Lebih parah lagi, kejadian masih berada dilingkungan sekolah dengan pelaku adalah teman sebayanya.
Hal ini diungkapkan oleh wanita yang mengaku adalah tante dari korban, dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @ahmadsahroni88 2 hari lalu, ia mengatakan bahwa korban tidak hanya satu orang, tetapi masih banyak yang lainnya.
"Korbannya itu tidak cuma keponakan aku tapi juga anak-anak basket SMPN 1 Bogor lainnya," ujar wanita tersebut.
Baca Juga: Kisah Imam, Pemuda Madura yang Jadi Penerjemah Presiden Erdogan saat Kunjungan ke Indonesia
Diketahui, pelajar yang memukul berasal dari salah satu sekolah di Cibinong Kabupaten Bogor, sedangkan korban adalah pelajar dari SMP negeri di Kota Bogor.
"Hati-hati buat semua orang tua yang ada di Indonesia karena pendidikan anak di Indonesia saat ini lagi tidak baik-baik saja. Beberapa waktu lalu kebetulan keponakan aku yang bernama Shaquille dari SMPN 1 Bogor dipukul secara terang-terangan oleh oknum yang bernama Reynard Cedric dari SMP Mardi Waluya Cibinong," ujarnya.
Dalam video, terlihat beberapa aksi kekerasan yang dilakukan oleh pelaku saat kedua sekolah sedang bertanding basket. Korban tampak kesakitan setelah mendapat perlakuan tersebut, hingga sempat terjadi kericuhan yang dilerai oleh para pemain dan tim.
"Bentuk kekerasannya itu antara lain memukul bagian perut tapi itu tidak terekam kamera, kemudian menyeleding hingga terjatuh keras, menyikut kencang seperti ini (di video) dan puncaknya adalah memukul kepala keponakan aku kayak gini," ungkapnya sembari memperlihatkan video pemukulan.
Awalnya wanita itu tidak memiliki niat untuk memviralkan aksi kekerasan yang dilakukan anak sekolah ini, tetapi ia melihat ada sebuah ketidakadilan dalam penyelesaian berbagai pihak untuk kasus tersebut.
Ia mengungkap bahwa pihak sekolah tidak memberikan sanksi tegas apapun, permintaan maaf hanya memberikan bukti transfer setelah berbelanja online, dan lebih parahnya lagi intimidasi bagi siapapun yang mengunggah video kekerasannya.
Baca Juga: Apa Itu Breadcrumbing? Ketahui Pola Hubungan yang Bikin Gantung Tanpa Kepastian
Wanita tersebut menyayangkan semua pihak yang mendukung pelaku dengan membuat sang pelaku tidak tersentuh hukum.
"Selain itu juga, pelaku beserta orang tuanya hingga detik ini belum ada permintan maaf apapun. Di sini aku jadi merasa kayaknya nih pelaku mendapat support ya dari berbagai pihak orang dewasa. Bukan para korban nih yang mendapat support," ujarnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram @ahmadsahroni88