Kategori Berita
Media Network
Jumat, 23 MEI 2025 • 15:05 WIB

5 Kumpulan Puisi Karya Taufik Ismail yang Paling Dikenang sampai Hari Ini

Kumpulan puisi karya Taufik Ismail yang paling dikenang.

INDOZONE.ID - Taufik Ismail adalah seorang penyair dan aktivis yang dikenal lewat karya-karya puisi yang mengguncang sejarah Indonesia.

Pria kelahiran Bukittinggi, 25 Juni 1935 itu dianggap sebagai salah satu pelopor "Generasi 66" pada periode pasca-Sukarno.

Selama lebih dari 60 tahun, Taufik Ismail telah menghasilkan banyak karya. Mulai dari ratusan puisi hingga lirik lagu yang dinyanyikan para musisi Tanah Air.

Dari banyak puisi yang ditulisnya, ada beberapa yang paling dikenang sampai saati ini.

Baca Juga: 7 Puisi Singkat Tentang Rindu Keluarga: Bikin Hati Hangat dan Mata Berkaca-kaca

Dirangkum Indozone dari bukunya, berikut kumpulan contoh puisi hasil karya Taufik Ismail yang paling dikenang sampai hari ini.

Puisi Karya Taufik Ismail

Ada beberapa puisi Taufik Ismail yang paling dikenang orang sampai saat hari ini, seperti berikut:

1. Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia

I
Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga
Ke Wisconsin aku dapat beasiswa
Sembilan belas lima enam itulah tahunnya
Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia

Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia
Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda
Sahabatku sekelas, Thomas Stone namanya,
Whitefish Bay kampung asalnya
Kagum dia pada revolusi Indonesia

Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya
Jelas Bung Tomo sebagai tokoh utama
Dan kecil-kecilan aku nara-sumbernya
Dadaku busung jadi anak Indonesia

Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy
Dan mendapat Ph.D. dari Rice University
Dia sudah pensiun perwira tinggi dari U.S. Army
Dulu dadaku tegap bila aku berdiri
Mengapa sering benar aku merunduk kini

II
Langit langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak
Hukum tak tegak, doyong berderak-derak
Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak,
Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza
Berjalan aku di Dam, Champs Elysees dan Mesopotamia
Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata
Dan kubenamkan topi baret di kepala

Malu aku jadi orang Indonesia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Jendelasastra.com, Scribd.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

5 Kumpulan Puisi Karya Taufik Ismail yang Paling Dikenang sampai Hari Ini

Link berhasil disalin!