Ilustrasi korban bully. (Pexels/Pixabay)
Tindakan bullying atau perundungan semakin sering terjadi. Pada korban, bully bisa memberikan efek negatif jangka panjang hingga dia dewasa.
Bully bisa berdampak dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dilansir dari Psycom, korban bully cenderung mengisolasi diri dari lingkungan sosial, merasa malu, mengalami gangguan tidur, perubahan kebiasaan makan, rendah diri, menghindari sekolah, dan gelisah.
Mereka juga bisa mengompol tiba-tiba, risiko penyakit lebih tinggi, mengalami gejala psikosomatis (sakit perut, sakit kepala, nyeri otot, dan keluahan fisik), kinerja sekolah yang buruk, dan gejala depresi.
Sementara untuk si tukang bully, mereka juga bisa menunjukkan kinerja buruk di sekolah seperti bolos dan berisiko dikeluarkan, kesulitan menjaga hubungan sosial, dan meningkatnya risiko penyalahgunaan zat.
Jadi, stop melakukan bullying. Bayangkan jika korbannya merupakan salah satu orang yang kamu sayang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: