Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 21 MARET 2020 • 09:51 WIB

Memaknai Perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dalam Kehidupan

Ilustrasi masjid (Pexels/Konevi)

Salah satu peringatan penting bagi umat Islam di seluruh dunia adalah Isra Mi'raj. Tahun 2020 ini, momentum peringatan Isra Mi'raj jatuh pada tanggal 22 Maret 2020.

Isra Mi'raj adalah bagian kedua dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ke langit untuk bertemu langsung dengan Allah dalam waktu satu malam saja.

Peristiwa ini berharga bagi umat Islam, karena di sinilah Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah tentang kewajiban menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

Selain itu, tidak ada pula nabi lain selain Nabi Muhammad SAW yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini. 

Kendati demikian, peristiwa ini juga dikatakan memuat berbagai macam hal yang membuat Rasullullah bersedih. 

Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 dalam Al-Quran, yaitu Surah Al-Isra.

Isra Mi'raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah.

Kapan Terjadinya Peristiwa Isra Mi'raj?

Ilustrasi masjid (Pexels/Konevi)

Ada beberapa pendapat terkait peristiwa Isra Mi'raj. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yakni antara tahun 620-621 Masehi.

Sementara itu, al-Allamah al-Manshurfuri berpendapat bahwa Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian dan pendapat inilah yang populer.

Namun, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut. Alasannya, karena Khadijah radhiyallahu anha -istri Rasulullah- meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian.

Tepatnya, ketika dua bulan setelah bulan Rajab, dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu.

Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mi'raj. Tetapi tidak ada satu pun yang pasti. 

Dengan demikian, belum diketahui secara persis kapan tanggal tepat terjadinya Isra Mi'raj.

Perbedaan Isra dan Mi'raj

Ilustrasi umat Muslim salat berjamaah (Unsplash/@leviclancy)

Seringkali, masyarakat menggabungkan Isra Mi'raj menjadi satu peristiwa yang sama. Padahal, Isra dan Mi'raj sebenarnya merupakan dua peristiwa berbeda. 

Dalam Isra, Nabi Muhammad 'diberangkatkan' oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa.

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S. Al Isra' ayat 1)

Lalu dalam Mi'raj, Nabi Muhammad dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi.

Di antara hadits mengenai hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan Ibnu Mas'ud. Dari Abdullah (bin Mas'ud), ia telah berkata: 

"Ketika Rasulullah diisrakan, dia berakhir di Sidratul Muntaha (yang bermula) di langit keenam. Ke sanalah berakhir apa-apa yang naik dari Bumi, lalu diputuskan di sana. Dan ke sana berakhir apa-apa yang turun dari atasnya, lalu diputuskan di sana."

"Kemudian Rasulullah diberi tiga hal: Diberi salat lima waktu dan diberi penutup Surah al-Baqarah serta diampuni dosa-dosa besar bagi siapapun dari umatnya yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun."

Di Sidratul Muntaha lah, Nabi Muhammad menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

Sekilas tentang Sidratul Muntaha

Ilustrasi cahaya pada bangunan masjid (Pixabay)

Sidratul Muntaha adalah sebuah pohon bidara yang menandai akhir dari langit/surga ke tujuh. Ini merupakan sebuah batas di mana makhluk tidak dapat melewatinya, menurut kepercayaan Islam. 

Dalam kepercayaan ajaran lain ada pula semacam kisah tentang Sidratul Muntaha yang disebut sebagai pohon kehidupan.

Pada tanggal 27 Rajab selama perjalanan Isra dan Mi'raj, hanya Nabi Muhammad yang bisa memasuki Sidratul Muntaha.

Ketika itu, Nabi Muhammad ditemani oleh Malaikat Jibril, di mana Allah memberikan perintah langsung untuk menunaikan salat 5 waktu atau disebut peristiwa Mi'raj.

Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad menaiki Buraq bersama Malaikat Jibril dan Malaikat Mikhail.

Buraq (dalam bahasa Arab artinya cahaya/kilat) adalah sesosok makhluk tunggangan yang membawa Nabi Muhammad dari Masjid al-Aqsa hingga ke Sidratul Muntaha.

Makhluk bernama Buraq ini diciptakan Allah dari cahaya. Menurut kisah dari Anas bin Malik -sahabat Nabi Muhammad- bahwa Buraq berwarna putih dan panjang.

Tubuh Buraq lebih besar dari kedelai, tetapi lebih kecil dari kuda. Kakinya dapat melangkah sangat cepat seperti kilat, bahkan bisa lebih.

Perintah melaksanakan salat tersebut pada awalnya adalah 50 kali setiap hari. Akan tetapi, karena pertimbangan dan saran Nabi Musa, permohonan Nabi Muhammad sendiri, serta kasih dan sayang Allah, jumlahnya menjadi hanya 5 kali saja.

Itulah permulaan di mana seluruh umat Islam diperintahkan wajib menjalankan ibadah salat 5 waktu dalam sehari.

Kewajiban salat 5 waktu ini juga menjadi salah satu rukun Islam, selain mengucapkan dua kalimat syahadat, puasa di bulan Ramadan, menunaikan zakat fitrah, dan menunaikan ibadah haji.

Peristiwa di Sidratul Muntaha

Ilustrasi bangunan masjid di kala senja (Pexels/David McEachan)

Selain mendapatkan perintah salat 5 waktu, Nabi Muhammad telah melihat banyak hal, di antaranya:

1. Melihat Bentuk Asli Malaikat Jibril

Dikatakan bahwa, Nabi Muhammad telah melihat wujud asli dari Malaikat Jibril yang memiliki sayap sebanyak 600 sayap.

“...dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain." (Q.S An-Najm 53:13) 

2. Melihat Cahaya Tuhan

Dikatakan pula bahwa Nabi Muhammad telah melihat Allah yang berupa cahaya atau hanya tertutup dengan cahaya.

Untuk hal ini, terdapat beda pendapat di kalangan ulama, apakah Nabi Muhammad pernah melihat Tuhannya? 

Jika pernah, apakah dia melihat-Nya dengan mata kepala atau mata hati? Masing-masing memiliki argumennya sendiri. 

Beberapa ulama ada yang berpendapat bahwa Nabi Muhammad pernah melihat-Nya dengan mata hati.

Di antaranya, ulama al-Baihaqi, al-Hafizh Ibnu Katsir dalam Tafsirnya, dan Syaikh al-Albani dalam tahqiqnya terhadap Syarah Aqidah ath-Thahawiyah. 

Sementara itu menurut riwayat shahih, yang Nabi Muhammad lihat hanyalah cahaya yang menghalangi antara dirinya dengan Allah. 

Makna Peringatan Isra Mi'raj di Zaman Modern

Ilustrasi umat Muslim ibadah di masjid (Pexels/vjapratama)

Menurut tradisi, perjalanan ini dikaitkan dengan Lailat al Mi'raj sebagai salah satu tanggal paling penting dalam kalender Islam.

Beberapa Muslim merayakannya dengan melakukan salat tahajud di malam hari, dan di beberapa negara mayoritas Muslim, dengan menghias kota dengan lampu dan lilin. 

Kemudian, umat Islam berkumpul di masjid dan salat berjemaah serta mendengarkan khutbah mengenai Isra dan Mi'raj.

Di samping itu, Isra Mi'raj juga memiliki makna dalam konteks sosial yang sangat luar biasa atau disebut khariqun lil' adzah.

Adapun pelajaran atau hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa Isra Mi'raj dalam kehidupan kita sehari-hari, antara lain:

  1. Ingatlah bahwa akal bukanlah satu-satunya parameter hidup. Yang terpenting adalah iman serta ketakwaan diri pada Sang Pencipta.
  2. Seberapa besar pun yang telah dilakukan manusia, semua dapat berubah atas izin Sang Pencipta dalam waktu sangat singkat.
  3. Setiap manusia tidak bisa hanya menyerahkan diri begitu saja kepada Sang Pencipta tanpa ada usaha untuk menjadi lebih baik. Jika semua usaha telah dilakukan ditambah dengan berdoa, itulah saatnya berserah diri atas takdir-Nya.
  4. Selalu ada sebab-akibat dari setiap kejadian serta selalu ada balasan untuk perbuatan baik maupun buruk.
  5. Laksanakan segala perintah-Nya dan jauhi pula semua larangan-Nya, maka hidup akan tentram.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Tags
BERITA TERBARU

Memaknai Perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dalam Kehidupan

Link berhasil disalin!