Kategori Berita
Media Network
Rabu, 22 JULI 2020 • 15:52 WIB

Bermain Jadi Proses Penting Pembelajaran Anak saat Pandemi Covid-19

Ilustrasi anak belajar di rumah. (Blocked to Brilliant)

Ada banyak cara yang dilakukan orang tua untuk mendukung perkembangan anak melalui berbagai jenis permainan. Terlebih lagi di masa pandemi virus corona seperti saat ini, aktivitas anak mendadak mengalami perubahan. Bila biasanya sebagian besar waktu si kecil dihabiskan di sekolah bersama teman-teman, kini anak hanya bisa berdiam diri di rumah tanpa bebas bermain dengan temannya.

Sama seperti orang dewasa, anak juga mengalami kebosanan dan kejenuhan yang cukup tinggi. Tanpa disadari anak bisa mengalami stres, oleh sebab itu dibutuhkan pemahaman bagi orang tua yang tengah menghadapi pandemi virus corona bersama anak.

Ketua Ikatan Psikologi Klinis Anna Surti Ariani mengatakan, Bermain menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan anak untuk menepis kebosanannya. Menurutnya, Tantangan yang dihadapi anak di masa pandemi virus corona sama besarnya dengan apa yang dialami orang dewasa.

"Perubahan fisik menjadi virtual merupakan tantangan yang harus dihadapi anak. Bukan hanya dibebani dengan perubahan sistem pembelajaran. Anak juga harus menghadapi suasana lingkungan terutama orang tua yang memberikan tekanan baru bagi anak," kata psikolog ini saat konferensi virtual bersama Paddle Pop, Rabu (22/7/2020).

Lanjut dia, sebagian besar orang tua mengalami ketidaksiapan terhadap kondisi ini. Dimana, ia harus berperan sebagai orang tua sekaligus pengajar layaknya guru di sekolah. Minimnya keterampilan sebagai pengajar membuat orang tua sulit membedakan mana belajar dan bermain.

"Untuk bisa meredam hal tersebut, orang tua perlu ikut bermain bersama anak. Karena bermain bisa mencegah terjadi stres dan kebosanan selama di rumah. Begitu pula dengan orang tua, kita jadi bisa mengerti bagaimana kondisi anak yang sebenarnya," ujarnya.

Ketika bermain anak bisa memperkaya wawasan tentang solusi masalah, meningkatkan rasa keberhasilan, mengasuh koordinasi motorik dan mengasah kemampuan sosial.

"Misalnya anak merasa kesal sama orang tua karena dianggap main terus. Ketika anak dibebaskan untuk bermain dengan teman-temannya anak bisa menemukan berbagai macam peran. Bisa jadi salah satunya hal yang dilakukan orang tuanya. Dari situ anak bisa menangkap sebab-akibat yang dilakukan orang tua. Inilah yang dinamakan sebuah proses belajar sambil bermain," tambahnya.

Melalui bermain, anak juga mengekspresikan emosinya secara sehat. Anak bisa melakukan segala hal yang ingin dicobanya tanpa harus menahan rasa penasaran yang bisa mengganggu kesehatan mentalnya.

Anak-anak yang memiliki waktu bermain mampu menyelesaikan tugas dan berpikir kreatif. Hal itu pula diungkapkan oleh Artika Sari Devi yang menceritakan pengalamannya selama mendampingi anak sekolah virtual.

"Saya selalu memberikan waktu luang di sela-sela jam sekolah virtual untuk bermain. Misalnya ketika waktu kosong pergantian jam belajar. Ini juga bisa dijadikan sebagai pengganti jam istirahat saat di sekolah untuk menumpahkan kreativitas, membangun karakter dan kemampuan bersosialisasi. Saya dan suami kadang juga ikut bermain bersama anak," cerita Artika di acara yang sama.

Upaya ini juga sesuai dengan tema besar Hari Anak Nasional 2020 pada 23 Juni yakni #AnakGembiradiRumah. Diharapkan orang tua bisa menyadari bahwa betapa pentingnya memberikan waktu bermain pada anak. 


Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Bermain Jadi Proses Penting Pembelajaran Anak saat Pandemi Covid-19

Link berhasil disalin!