Ilustrasi keluarga. (Pexels/Gustavo Fring)
Pandemi Covid-19 merupakan masa-masa tersulit yang harus dihadapi saat ini. Namun ternyata pandemi bisa menciptakan generasi yang tangguh lho.
"Situasi seperti sekarang, kalau kita bisa melewatinya dengan baik akan melahirkan individu-individu yang resilien (tangguh). Begitu juga keluarga yang resilien," kata Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo dalam Konsultasi Psikologi, Sabtu (14/8/2021).
Ia melanjutkan, di dalam keluarga tangguh yang bisa menjaga resiliensinya, anak-anak bisa tumbuh menjadi anak-anak yang kuat dan tangguh.
Vera memaparkan tiga indikator keluarga resilien. Pertama, keluarga memiliki sistem keyakinan yang baik.
"Yakin bahwa semua tantangan pasti bisa kita lewati bersama-sama. Kita saling menguatkan, saling bantu. Nilai-nilai agama yang baik, ada ritual-ritual keagamaan yang dilakukan bersama dalam keluarga. Salat berjamaah atau berdoa bersama," jelas Vera.
Kedua, keluarga memiliki sistem pengaturan yang baik, yakni memiliki aturan disiplin dan menjaga kesehatan mental anak.
"Pengaturan jadwal, tempat di mana adik bisa belajar online, di mana bapak bisa meeting, gantian pakai wifi, itu dibicarakan bersama. Memberdayakan semua yang dimiliki keluarga untuk survive," ujarnya.
BACA JUGA: Begini Cara Nana Mirdad Beri Pengertian soal Pandemi ke Anak, Bisa Dicontoh
Indikator terakhir adalah keluarga memiliki pola komunikasi yang mengarah pada jalan keluar dari suatu masalah.
"Kalau ada apa-apa langsung dibicarakan dengan baik, satu sama lain saling mendengarkan, terutama antara pasangan. Memang emosi negatif wajar muncul di dalam situasi yang penuh tantangan," tandas Vera.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: