Kategori Berita
Media Network
Selasa, 02 NOVEMBER 2021 • 13:33 WIB

Mengenal Perayaan Diwali (Deepavali), Festival Cahaya Bagi Umat Hindu

Ilustrasi Diwali (photo/pixabay/lotusdigitals6)

Diwali atau sering juga disebut Deepavali, Dipavali, dan Dipawali selalu identik dengan suasana terang benderang yang dipenuhi lampion, lilin, hingga kembang api. 

Perayaan umat Hindu ini merupakan wujud rasa syukur sekaligus bentuk kepercayaan yang dapat membawa kelimpahan dalam hidup.

Banyaknya cahaya dalam perayaan Diwali, melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan, terang atas kegelapan dan pengetahuan atas ketidaktahuan.

Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan Diwali (Deepavali) dan bagaimana rangkaian perayaannya? Simak ulasan Indozone berikut ini.

Pengertian Diwali (Deepavali)

Ilustrasi Diwali (photo/pixabay/kamodayz)

Dalam bahasa Sanskerta, kata Deepavali memiliki arti barisan cahaya, yang menandakan kemenangan melawan kegelapan.

Deepavali atau Diwali adalah perayaan umat Hindu dalam memperingati kembalinya Raja Ayodhya Rama, istrinya Sita, dan adiknya Laksamana ke Ayodhya setelah mengalahkan Rahwana. 

Dikisahkan, saat itu rakyat Ayodya menyalakan cahaya untuk menyambut kedatangannya mereka. Cahaya tersebut juga dipercaya mampu membimbing mereka di dalam kegelapan.

Hal inilah yang membuat perayaan Diwali dikenal sebagai festival cahaya. Tak heran jika perayaan Diwali akan dipenuhi dengan berbagai sumber cahaya, seperti lampu, lentera, lilin, dan lain-lain.

Selain umat Hindu, Diwali juga dirayakan oleh umat Jain untuk menandai dimulainya tahun Jain. Perayaan ini juga termasuk festival penting bagi umat Sikh.

Rangkaian Perayaan Diwali

Ilustrasi perayaan Diwali (photo/pixabay/ParagKini)

Diwali atau Deepavali dirayakan selama lima hari berturut-turut. Berdasarkan kalender Hindu bulan "Ashwayuja", rangkaian perayaan Diwali ini selalu terjadi dalam bulan Oktober atau November.

Tiap-tiap perayaan Diwali juga memiliki sebutan istilah dan makna tersendiri. Berikut ini rangkaian perayaan Diwali bagi umat Hindu.

1. Vasu Daras

Hari pertama perayaan Diwali disebut Vasu Daras, yang ditujukan bagi sapi, hewan yang dianggap suci oleh umat Hindu.

Dalam mitologi agama Hindu, sapi merupakan simbol dari bumi, karena susunya membawa kehidupan dan kesuburan tanah.

2. Dhan Teras

Perayaan Diwali hari kedua dikenal dengan sebutan Dhan Teras, untuk memperingati munculnya Dewa Dhanvantari dari samudera.

Hari ini dipercaya sebagai hari paling baik bagi umat Hindu untuk membeli barang berharga seperti emas dan perak karena akan membawa keberuntungan sepanjang tahun.

3. Naraka Chaturdashi

Naraka Chaturdashi merupakan perayaan Diwali hari ketiga untuk memperingati Dewa Krisna yang berhasil membunuh raksasa Narakasura, sehingga melambangkan kemenangan kebaikan terhadap kejahatan.

Sebagai puncak peringatan Diwali, pada hari ini umat Hindu akan membuat Rangoli yaitu dekorasi dari beras dan tepung serta diwarnai dengan rempah.

Selain itu, umat Hindu juga akan melakukan upacara pemujaan Dewa Krisna dan anak-anak bermain kembang api.

4. Laksmi Puja

Hari keempat perayaan Diwali disebut dengan Laksmi Puja, yang berarti pemujaan kepada Dewi Laksmi sang pembawa kesejahteraan dan Dewa Ganesha sang pembawa keberuntungan.

Di daerah India utara, hari keempat ini merupakan puncak dari rangkaian perayaan Festival Deepawali.

5. Bali Pratipada

Bali Pratipada adala hari kelima perayaan Diwali untuk memperingati kemenangan Dewa Krisna yang menyelamatkan rakyat dan sapi dari bencana banjir dengan cara membawa mereka ke Bukit Govadhana.

6. Yama Dwitiya

Yama Dwitiya merupakan perayaan Diwali untuk mengenang Yama (dewa kematian) ketika mengunjungi adiknya Yami dengan makan bersama dan memberikan hadiah.

Pada hari ini, umat Hindu akan menjalankan tradisi kunjungan kepada saudara perempuan dan memberikan mereka hadiah.

Tradisi Perayaan Diwali

Ilustrasi tradisi Diwali (photo/pixabay/Tanuj_handa)

Diwali atau Deepavali dirayakan dengan berbagai tradisi di penjuru dunia. Secara garis besar, tradisi Diwali yang dilaksanakan di belahan dunia adalah sebagai berikut:

1. Membersihkan rumah

Saat Diwali umat Hindu juga diharuskan untuk membersihkan rumah, membuang barang-barang yang tidak diperlukan, hingga mengecat ulang rumah.

Hal ini bertujuan untuk menyambut kedatangan Dewi Laksmi di dalam rumah yang benar-benar bersih.

2. Menyalakan cahaya di rumah

Sesuai dengan maknanya, tradisi utama yang dilakukan umat Hindu saat Diwali adalah memenuhi rumah dengan cahaya khususnya menggunakan diya, lampu minyak tradisional yang terbuat dari tanah liat.

Tradisi ini dipercaya dapat mengundang Dewi Laksmi untuk datang ke dalam rumah dan membawa kesejahteraan.

3. Membakar petasan

Salah satu tradisi Diwali yang menyenangkan yaitu membakar petasan dan menyalakannya hingga malam hari.

Kegiatan ini dinilai mampu mengusir roh jahat berkat suara dan cahaya yang dikeluarkan oleh petasan.

4. Berbelanja

Menyambut Diwali, umat Hindu akan berbondong-bondong membeli barang-barang di pusat perbelanjaan.

Mulai dari perhiasan seperti emas dan perak, barang elektronik seperti gadget, pakaian baru, hingga peralatan dapur.

5. Berbagi permen

Tradisi unik dalam perayaan Diwali yang tak pernah dilewatkan yaitu saling berbagi mithai atau makanan manis, seperti permen.

Permen ini nantinya akan diberikan kepada kerabat dekat dan para tamu yang mengunjungi rumah saat perayaan Diwali.

6. Membuat rangoli

Tradisi membuat Rangoli juga sangat terkenal saat Diwali, yakni kesenian membuat pola-pola indah dari bubuk warna-warni atau bunga-bunga.

Biasanya, rangoli diletakkan di lantai teras atau pintu masuk rumah untuk menyambut Dewi Laksmi yang membawa keberuntungan.


Demikianlah penjelasan mengenai perayaan Diwali atau Deepavali yang dikenal dengan sebutan Festival Cahaya bagi umat Hindu. Semoga bermanfaat!

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Mengenal Perayaan Diwali (Deepavali), Festival Cahaya Bagi Umat Hindu

Link berhasil disalin!