Sodikin, 48 tahun, dan kelompok pembatiknya telah beralih dari menggunakan bahan kimia ke pewarnaan produk berbasis mangrove untuk menghemat biaya dan membantu pelestarian lingkungan.
"Kami menggunakan bahan-bahan alami untuk melestarikan hutan bakau. Kami tidak menebang pohon dan kami hanya mengambil buah atau daun yang tumbang."
Mangrove memainkan peran penting bagi lingkungan alam Indonesia yang berfungsi sebagai penghalang terhadap tsunami dan menyediakan ekosistem penting bagi ikan dan kepiting.
Mangrove juga merupakan penyerap emisi karbon dioksida yang lebih efektif dibandingkan dengan hutan hujan atau lahan gambut.
Meskipun lebih kusam daripada pewarna sintetis, pewarna alami lebih ramah lingkungan dan memiliki nilai pasar yang lebih besar karena kualitas dan daya tahannya, menurut Erwil Ardli, ahli ekologi mangrove di Universitas Jenderal Soedirman di Indonesia.
"Kami melihat minat terhadap pewarna alami semakin meningkat, dan terutama bagi masyarakat menengah ke atas, mereka tampak bangga mengenakan pakaian yang menggunakan pewarna alami ini daripada pewarna sintetis."
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: