Kategori Berita
Media Network
Senin, 07 FEBRUARI 2022 • 10:23 WIB

Kisah ‘Nakhoda’ Ojek Perahu, Berbahaya tapi Berguna di Jakarta

Ojek perahu masih beroperasi di Jakarta (Jafriyal/IDZ Creators)

Sebuah perahu ukuran 2x10 meter nampak mengapung di aliran Sungai Ciliwung di kawasan Jati Pulo, Jakarta Barat. Bukan hal aneh karena setiap hari perahu sederhana ini mengangkut penumpang lalu lalang membelah Sungai Ciliwung. 

Perahu kecil yang populer dengan sebutan Perahu Eretan karena cara kerjanya yang dieret itu ‘dinakhodai’ Sukirman, pria asal Brebes, Jawa Tengah. 

Sukirman dengan ojek perahunya (Jafriyal/IDZ Creators)

Perahu Eretan ala Sukirman beroperasi dengan cara ditarik atau dieret menggunakan tali baja terpilin atau sling. Tali tersebut dibentang melintasi badan sungai, diikat pada kedua sisi antar-wilayah yang saling berseberangan.

Ojek perahu Sukirman beroperasi dengan seutas tali baja (Jafriyal/IDZ Creators)

Enggak disangka di tengah majunya transportasi massal modern di Jakarta seperti MRT, Transjakarta, hingga ojek daring, ternyata moda transportasi air masa lampau alias jadul ini masih eksis dan enggak terlupakan.

Ojek perahu alias Perahu Eretan masih jadi transportasi favorit warga Jakarta untuk menyeberangi dua sisi Sungai Ciliwung.

Ojek perahu jadi andalan untuk seberangi dua sisi sungai (Jafriyal/IDZ Creators)

Perahu Eretan jadi andalan warga Jakarta yang ingin beraktivitas dari Jati Pulo, Jakarta Barat, ke Jatibaru, Jakarta Pusat, dan sebaliknya. Aroma air sungai dan endapan lumpur enggak menganggu warga di dalam perahu kecil itu.

Bahaya karena perahu yang hanya terbuat dari kayu dan seutas tali juga enggak menyurutkan warga menggunakan transportasi air ini.

Akses menuju ojek perahu (Jafriyal/IDZ Creators)

Saat Tim IDZ Creators ke sana sejumlah warga mengaku memilih naik Perahu Eretan karena tarifnya yang murah dan efisien. Dengan hanya membayar Rp2 ribu warga bisa menghemat waktu karena mereka enggak perlu berputar ke JPO atau Jembatan Penyebrangan Orang yang sudah disediakan pemerintah.

Tarif ojek perahu hanya Rp2 ribu, bayar secara tunai (Jafriyal/IDZ Creators)

Tim IDZ Creators kemudian berbincang dengam sang ‘nakhoda’, Sukirman di ‘dermaga’nya. Sukirman mengaku setia menjadi ‘nakhoda’ Perahu Eretan sejak 1990 dengan modal awal Rp5 juta.

Sukirman yang awalnya berprofesi sebagai petani kemudian mengadu nasib ke Jakarta dan menjalankan usaha ini. Sebab menurutnya bertani saja enggak cukup untuk menghidupi keluarga.

Ojek perahu Sukirman beroperasi setiap hari (Jafriyal/IDZ Creators)

Kini 32 tahun sudah Sukirman lalu lalang membelah Sungai Ciliwung bersama perahu andalannya. Setiap hari Sukirman biasa beroperasi dari pukul 05.00-22.00 WIB.

Lewat usahanya ini Sukirman mampu menghasilkan uang hingga ratusan ribu rupiah setiap harinya.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini 

IDZ Creators

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Kisah ‘Nakhoda’ Ojek Perahu, Berbahaya tapi Berguna di Jakarta

Link berhasil disalin!