Ilustrasi husnul khotimah (unsplash/@coopery)
Ketika ada orang yang meninggal dunia, sudah sebaiknya seorang Muslim memberikan ucapan turut berduka cita.
Ungkapan tersebut biasanya berupa doa agar almarhum/almarhumah meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah.
Dalam Islam, kalimat husnul khotimah memang memiliki arti yang mulia, berkebalikan dengan kalimat khusnul khotimah.
Lantas, apa sebenarnya arti husnul khotimah? Bagaimana tulisan husnul khotimah yang benar dan perbedaannya dengan khusnul khotimah? Simak uraian Indozone di bawah ini, ya.
Dalam bahasa Arab, husnul khotimah berasal dari kata husn yang artinya "baik" atau "bagus", dan al-khatimah yang artinya "penghabisan, penutup, penghentian, dan bagian terakhir".
Begitu pula secara etimologis, husnul khotimah berasal dari kata hasan yang artinya "baik", dan khatama yang artinya "akhir".
Jadi, dapat disimpulkan bahwa husnul khotimah artinya adalah "akhir yang baik", dalam arti meninggal dunia dalam keadaan beriman kepada Allah.
Seorang Muslim yang wafatnya husnul khotimah, maka kematiannya telah diridai oleh Allah SWT.
Sebab, semasa hidupnya orang tersebut telah menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
Husnul khotimah juga menandakan bahwa orang tersebut melakukan banyak kebaikan kepada keluarga, sesama, tanah airnya, dan agamanya.
Banyak umat Muslim yang beranggapan bahwa tulisan husnul khotimah adalah khusnul khotimah.
Namun, tulisan yang benar adalah husnul (tanpa 'k') artinya "baik", bukan khusnul (dengan 'k') karena artinya "hina".
Sehingga, penggunaan ucapan yang tepat adalah husnul khotimah yang berarti "akhir yang baik" bukan khusnul khotimah yang artinya "akhir yang buruk".
Perbedaan husnul khotimah dan khusnul khotimah ini perlu diketahui dan dipahami dengan baik agar maksud yang disampaikan juga benar.
Seseorang yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah biasanya akan menunjukkan tanda-tanda tertentu.
Tanda-tanda husnul khotimah ini telah disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melalui Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yaitu:
"Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena tho'un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan, dan orang yang mati syahid di jalan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain mati syahid, arti husnul khotimah juga berlaku bagi seorang Muslim yang mengalami ciri-ciri husnul khotimah berikut ini:
Setiap umat Muslim, tentu saja menginginkan wafat dalam keadaan husnul khotimah.
Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan umat Muslim agar kelak wafat dalam keadaan husnul khotimah, yaitu sebagai berikut:
Demikianlah penjelasan mengenai husnul khotimah tentang artinya, perbedaannya, tanda-tandanya, dan amalannya. Semoga kita termasuk golongan yang husnul khotimah, ya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: