Ilustrasi penderita insomnia. (Freepik/@karlyukav)
Pada 18 Maret diperingati sebagai Hari Tidur Sedunia atau World Sleep Day. Berbicara soal gangguan tidur, insomnia merupakan salah satu yang muncul di pikiran kita.
Adapun ciri-ciri orang yang mengalami insomnia yaitu sulit tidur, sulit tidur minimal 7 jam setiap hari, ngantuk dan sulit berkonsentrasi di hari berikutnya atau setelah begadang karena tidak bisa tidur.
Seseorang yang insomnia juga mengalami sulit tidur siang meski tubuhnya merasa sangat lelah. Mereka juga akan sulit tidur kembali ketika terbangun.
Insomnia memang bisa disebabkan karena kebiasaan hingga pengobatan tertentu. Namun, insomnia juga bisa disebabkan karena keturunan. 50 persen pasien dengan insomnia punya gangguan suasana hati seperti depresi atau kecemasan.
Baca juga: Lebih Sering Dialami Wanita, Ini Penyebab Insomnia dan Cara Mengobatinya
Adapun penyebab umum isnomnia selain stres atau depresi yaitu suasana yang tidak kondusif atau terlalu berisik, kamar yang terlalu dingin atau panas, kasur yang tidak nyaman hingga karena asupan kafein yang berlebihan.
Insomnia bisa memburuk seiring berjalannya usia. Makin tua seseorang, maka makin berkurang pula tahapan "deep sleep-nya". Insomnia juga bisa mulai dialami 10-15 persen perempuan yang telah menopause.
Untuk mengatasi insomnia, pil tidur tidak cukup membantu. Seseorang yang mengalami insomnia harus menjalani Terapi Perilaku Kognitif (CBT) tanpa atau bersamaan dengan penggunaan obat tidur.
Jika kamu mengalami insomnia, cobalah mengubah pola tidur. Satu jam sebelum tidur, bacalah buku atau mandi dengan air hangat. Kemudian, pastikan kamar gelap dan senyap. Suasana yang tenang bisa membantu untuk membuat tertidur lelap.
Selain itu, untuk mengatasi insomnia ubah gaya hidup. Hilangkan kebiasaan merokok atau meminum alkohol hingga kopi sebelum tidur. Usahakan jangan makan makanan yang berat pada malam hari. Lalu, lakukan olahraga secara rutin.
Insomnia disebut kronis bila berlangsung lebih dari tiga bulan. Oleh karena itu, sebelum semakin parah, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke profesional.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: