Kategori Berita
Media Network
Senin, 13 JUNI 2022 • 10:04 WIB

Nekat Merantau Karena Terlilit Hutang, Mantan TKW Ini Sukses Jadi Manajer di Dubai

Nur Afni Ramang, sukses jadi manajer di Dubai. (Dok. Pribadi)

Nur Afni Ramang, wanita asal Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan ini enggak pernah menyangka bisa berhasil di Dubai, Uni Emirat Arab. Kini, wanita 42 tahun itu sukses memimpin perusahaan yang bergerak di bidang konsultan di Dubai. 

Nur Afni Ramang, sukses jadi manajer di Dubai. (Dok. Pribadi)

Saat dihubungi Asri Mursyid, Tim IDZ Creators lewat telepon, wanita yang akrab disapa Ani itu bercerita jika dia terpaksa meninggalkan kampung halamannya karena malu terlilit utang. Tak tanggung-tanggung, utang yang ia harus bayar kala itu kurang lebih Rp200 juta.

"Ada sahabatku, kontraktor yang saya bantu waktu itu. Dia pinjam uang sekira Rp450 juta untuk modal proyek. Sementara saya enggak punya uang segitu. Saya lalu meminjam uang ke teman-teman. Bahkan saya pinjam uang dari rentenir. Alhasil terkumpul sekitar kurang lebih Rp200 juta, tambahannya uang saya sehingga terkumpul Rp450 juta," kata Ani. 

Nur Afni Ramang, sukses jadi manajer di Dubai. (Dok. Pribadi)

Awalnya utang kontraktor itu ia cicil ke Ani berjalan lancar. Namun enggak berselang lama, kontraktor itu tertangkap karena terjerat kasus korupsi. 

"Semenjak teman saya itu tertangkap, utangnya gak bisa dia bayar. Saya bingung, makanya kepikiran untuk merantau ke Dubai," ujar dia. 

Lantaran terjerat masalah, Ani lalu memutuskan merantau sebagai TKW ke Dubai pada Senin, 23 Juni 2014. Dia dibantu biaya tiket oleh salah satu temannya berangkat ke Jakarta. 

"Modalku pergi cuma Rp50 ribu dan kantong plastik merah isinya dua pasang baju. Enggak ada sepeser pun uang saya yang keluar sampai ke Dubai, semua ditanggung sampai rumah majikan," ujar dia. 

Nur Afni Ramang, sukses jadi manajer di Dubai. (Dok. Pribadi)

Sesampainya di Jakarta, Ani diarahkan ke salah satu agen Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang rutin mengirim tenaga kerja ke luar negeri. Tiket dan visa ke luar negerinya pun ditanggung.

Dia mengaku pergi merantau ke Dubai hanya modal nekat. Sebab, dia hanya mengenyam pendidikan sampai SMA dan enggak memiliki keterampilan berbahasa Inggris maupun bahasa Arab. 

"Alhamdulillah selama kurang lebih 10 tahun di Dubai saya menguasai bahasa Arab dan Inggris. Saya juga agak sedikit bisa mengerti bahasa Filipina dan india, karena kebanyakan TKW biasanya dari sana," ujarnya. 

Saat kerja sebagai TKW, ia merasa enggak betah. Sehingga selama 7 bulan melakoni pekerjaan itu, dia lima kali gonta-ganti majikan. 

"Saya kaget ternyata menjadi pembantu rumah tangga di Dubai tidak seperti di Indonesia. Di dubai pekerjaannya banyak, tidur cuma 5 jam," katanya. 

Nur Afni Ramang, sukses jadi manajer di Dubai. (Dok. Pribadi)

Selama 10 tahun di Dubai, Ani mengerjakan banyak hal sebelum akhirnya berhasil menjadi pemimpin perusahaan konsultan seperti saat ini. 

"Awalnya saya pembantu rumah tangga selama 7 bulan. Pernah kerja di rumah sakit satu tahun, cleaning servis 3 tahun, kemudian jadi sekretaris di kantor konsultan pada 2019 selama 1 tahun, dan saat ini manajer di salah satu kantor konsultan di Dubai," ucap dia. 

Selama 4 tahun melakoni banyak pekerjaan di Dubai, Ani merasa punya cukup pengalaman. Dia pun mencoba memasukkan lamarannya di salah satu kantor konsultan di Uni Emirat Arab pada 2019.

"Ada ratusan orang yang mendaftar dari Indonesia ada dua orang. Alhamdulillah saya bisa diterima dan 7 bulan saya jadi sekretaris," ungkap dia. 

Nur Afni Ramang, sukses jadi manajer di Dubai. (Dok. Pribadi)

Satu tahun menjadi sekretaris, ada salah seorang rekannya orang Dubai menawarinya memimpin perusahaan konsultan. Kantor konsultan itu yakni Alichani Human Resources Consultancy. Kantor itu bergerak mengatur sopir, asisten rumah tangga, mengurus panti jompo, dan sebagainya.

"Tak seperti di Indonesia, di Dubai itu harus atas nama orang Arab bikin surat izin kalau mau bikin perusahaan. Jadi saya bukan pemilik perusahaan, tetapi cuma mengelola," ujar dia. 

Karyawan di perusahaan yang Ani kelola hanya sedikit, namun mengelola banyak TKW dari Indonesia, Filipina, Sri Lanka, Afrika, Ethiopia, Pakistan, dan India. Semuanya di atur ke Arab Saudi, Qatar, Oman, dan Malaysia.

“Permintaan TKW di Dubai paling banyak karena negara terkaya. Paling sedikit sekali sebulan 50 orang dari Indonesia. Satu pembantu dibayar Rp80 juta. Orang Arab butuh pembantu, bahkan saat di kampung banyak yang menelpon," bebernya. 

Nur Afni Ramang, sukses jadi manajer di Dubai. (Dok. Pribadi)

Ani enggak menyangka bisa sesukses ini. Apalagi Ani juga saat ini melebarkan usahanya. Mulai pengiriman kayu gaharu ke Dubai untuk bikin parfum ruangan, skincare, hingga bisnis travel.

"Semua utang sudah saya bayar. Alhamdulillah sudah ada aset, bangun usaha kos untuk anakku yang tinggal tinggal di Soppeng. Anakku satunya lagi saya bawa ke Dubai untuk meneruskan usaha," jelasnya.

Sebelum sesukses ini, kehidupan Ani dahulunya kesulitan ekonomi. Orang tua Ani meninggal dunia saat dirinya masih duduk di bangku SD. Ani menikah pada tahun 2000. Dia dikaruniai dua orang anak. Namun pernikahannya dengan suami pertama gagal. Dia lalu menikah lagi, namun gagal lagi karena mantan suaminya yang kedua kerap bersikap kasar. 

Parahnya lagi, dirinya mengaku pernah diselingkuhi dengan perempuan bersuami pada 2015, lalu  Padahal saat itu dirinya belum resmi bercerai. 

"Saya menikah dua kali, suami pertama saya cerai baik-baik. Suami kedua saya selingkuh dengan perempuan lain waktu saat di Dubai pada 2015, sementara saat itu saya dengan dia belum resmi cerai. Parahnya, kabarnya perempuan itu sudah punya suami," ungkap dia. 

Nur Afni Ramang, sukses jadi manajer di Dubai. (Dok. Pribadi)

Keberhasilan Ani di Dubai tentu diharapkan banyak orang, terutama keluarganya. Saat ini, kata dia, dirinya menjadi tulang punggung keluarganya di Soppeng. 

"Keponakanku saya yang kasih sekolah, saya bantu keluarga. Pokoknya saya tulang punggung sekarang di keluarga. Kalau saya pulang kampung, saya biasanya bawa oleh-oleh dari Dubai yang harganya tentu mahal," pungkasnya. 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.

IDZ Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Nekat Merantau Karena Terlilit Hutang, Mantan TKW Ini Sukses Jadi Manajer di Dubai

Link berhasil disalin!