Mantan tukang cuci jadi miliarder usai tanam anggrek. (Z Creators/Hasan Syamsuri)
Seorang tukang cuci piring di Kota Batu, Jawa Timur berhasil merubah nasibnya menjadi miliarder setelah beralih profesi menjadi petani anggrek. Dia adalah Dedek Setia Santoso, warga Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo.
Di usianya yang baru 43 tahun, Dedek telah memiliki kebun anggrek dan laboratorium kultur jaringan yang ia beri nama DD Orchid Nursery. Bukan kaleng-kaleng, unit usaha milik Dedek ini merupakan salah satu yang terbaik di Kota Batu, bahkan di Jawa Timur.
Betapa tidak, DD Orchid Nursery mampu menghasilkan minimal 100 jenis anggrek silangan baru setiap bulannya. Hingga kini, sudah lebih dari seribu anggrek silangan baru yang telah ia ciptakan. Umumnya adalah anggrek jenis Dendrobium, Vanda, Cattleya, Grammatophyllum dan Phalaenopsis.
Dengan harga mulai ratusan ribu per pot, omzet yang diraup Dedek pun bisa bikin mata terbelalak. Sebelum Covid-19 melanda, omzetnya sudah Rp200-400 juta per bulan. Kini, seiring bertambahnya petani mitra yang menyokongnya, omzet yang diraup Dedek sudah sekitar Rp1-2 miliar.
Kisah sukses Dedek ini bukan diraih dengan mudah. Dedek yang awalnya bekerja di tempat catering sebagai pencuci piring, akhirnya resign pada 2005 dan menjadi petani anggrek hanya berbekal hobi bertani.
Gaji Rp25 ribu dari hasil kerja mencuci piring, ia belikan dua bibit tanaman anggrek. Meski hanya dibudidaya di teras depan rumah, namun Dedek yang merupakan anak dari pasangan petani, berhasil mengembangkan tanaman anggreknya.
Pada 2007, Dedek mulai coba-coba menjual anggreknya secara door to door hingga dititipkan di kios-kios penjual bunga. Usaha Dedek menjadi petani dan penjual anggrek sempat ditentang orang tuanya, karena Dedek yang lulusan Fakultas Ilmu Administrasi Niaga Unibraw Malang diharapkan kerja di kantoran. Namun Dedek tidak patah semangat dan terpacu untuk membuktikan jika petani juga bisa sukses dan hidup mapan.
Tidak memiliki background ilmu pertanian, Dedek belajar tentang cara budidaya anggrek dan kultur jaringan hanya lewat membaca buku. Ia sering datang ke toko Gramedia hanya untuk numpang baca dan lalu ia praktekkan di rumah. Ratusan kali gagal, Dedek akhirnya berhasil membuat anggrek silangan.
Kini Dedek telah menjadi petani anggrek ternama di level lokal, nasional hingga internasional. Berkat anggrek, Dedek juga bisa keliling negara China, Jepang, Thailand, Malaysia, Singapura, Rusia, Perancis dan Belanda. Baik untuk jualan, pameran atau membeli indukan anggrek untuk disilangkan.
Tidak mau sukses sendirian, Dedek kini telah merekrut puluhan tetangganya untuk dijadikan petani mitra atau petani plasma. Rumah Dedek juga terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar budidaya anggrek dan kultur jaringan, semuanya gratis.
Artikel menarik lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: