Kategori Berita
Media Network
Kamis, 30 MARET 2023 • 17:16 WIB

3 Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Terbaik, Singkat Menyentuh Hati!

Khutbah Jumat bulan Ramadhan (pexels/@pirsumeyra)

Menunaikan sholat Jumat di bulan Ramadhan, tak lengkap tanpa adanya khutbah.

Khutbah Jumat Ramadhan pada umumnya mengisahkan tentang ibadah puasa bagi umat Muslim.

Namun, ternyata ada banyak khutbah Jumat bulan Ramadhan yang menyentuh hati.

Tak perlu terlalu panjang, khutbah Jumat Ramadhan singkat bisa jadi pilihan yang tepat.

Khutbah Jumat Bulan Ramadhan

Dirangkum INDOZONE, berikut contoh teks khutbah Jumat Ramadhan 2023 terbaik tentang ibadah di bulan puasa, singkat dan menyentuh hati!

1. Mendidik Hawa Nafsu di Bulan Ramadhan

 

Khutbah Jumat Ramadhan mendidik hawa nafsu di bulan Ramadhan (pexels/@vijarindo)

Khutbah untuk sholat Jumat di bulan Ramadhan, bisa mengambil tema tentang menahan hawa nafsu ketika berpuasa, seperti contoh berikut ini:

Para hadirin kaum Muslimin Rahimakumullah

Syaikh 'Izzuddin Ibn Abdus Salam, di dalam Kitab Maqoshidus Shoum, mengatakan bahwa fadhilah puasa Ramadhan yaitu untuk mendidik hawa nafsu.

Tujuannya adalah agar terbiasa menjalankan amal-amal yang baik selama bulan Ramadhan.

Dengan demikian, spirit ibadah selama bulan Ramadhan bisa terus dilaksanakan hingga 11 bulan berikutnya pasca Ramadhan.

Mengapa nafsu harus didik serta diarahkan agar mau menjalankan ibadah, khususnya di bulan Ramadhan?

Karena nafsu kita mempunyai kecenderungan mengajak pada hal-hal yang tidak baik, sulit, bahkan menolak diajak beribadah.

Hal ini berdasarkan Firman Allah dalam Surat Yusuf ayat 53:

"Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Al-Imam al-Ghazali juga mengatakan:

"Kebahagiaan adalah ketika seseorang mampu menguasai nafsunya. Kesengsaraan adalah saat seseorang dikuasai nafsunya."

Para hadirin kaum Muslimin Rahimakumullah

Oleh karena itu, mari kita mendidik nafsu di bulan Ramadhan ini.

Caranya dengan dipaksa serta dibiasakan menjalankan sholat berjamaah, membaca Al Quran, qiyamullail, sholat tarawih, sedekah, dan ibadah-ibadah lainnya.

Pada bulan Ramadhan ini, melalui lapar dan haus, nafsu lebih mudah untuk dididik.

Syaikh Muhyidin Ibn al-Arabi dalam kitab al-Futuhat al-Makkiyah mengisahkan.

Ketika nafsu pertama kali diciptakan, Allah mengatakan, "Hai nafsu, kamu siapa? Dan Aku siapa?" Jawab nafsu: "Aku ya Aku, Kamu ya kamu."

Akhirnya Allah memberi hukuman kepada nafsu dengan dilaparkan (puasa) hingga seribu tahun.

Setelah itu kemudian ditanya lagi oleh Allah, "Hai nafsu, kamu ini siapa? Dan Aku ini siapa?"

Jawaban nafsu sudah berubah, "Aku makhlukMu dan hambaMu. Engkaulah Tuhanku."

Atas dasar Syaikh Muhyidin Ibn al-Arabi itulah, bulan Ramadhan menjadi momentum yang paling tepat untuk menundukkan nafsu.

Kita paksa nafsu agar mau menjalankan hal-hal yang baik dan menjauhi hal-hal yang buruk.

Para hadirin kaum Muslimin Rahimakumullah

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Banyak orang yang berpuasa, dan dari puasanya itu tidak mendapat-apa kecuali hanya lapar dan dahaga." (HR. An Nasai, Ibn Majah lan Al Hakim)

Sabda Nabi Muhammad SAW tersebut memberikan pelajaran bahwa selama Ramadhan kita harus mengajak lisan, penglihatan, telinga dan anggota tubuh lainnya untuk berpuasa.

Ramadhan juga menjadi potret atau gambaran kehidupan kita dalam 11 bulan selanjutnya.

Artinya, seperti apa model dan kualitas ibadah kita setelah Ramadhan, bisa dilihat dari kebiasaan kita selama bulan Ramadhan.

Semoga Allah memberikan pertolongan dan petunjuk kepada kita semua, sehingga bisa menjalankan kewajiban puasa dengan ringan.

Serta kita mendapatkan keberkahan, kemuliaan, dan ampunan dari Allah SWT terutama di bulan Ramadhan.

Baca Juga: 50 Kata-Kata Hari Jumat Berkah yang Bijak dan Lucu, Singkat!

2. Imbalan Bagi Orang yang Puasa Ramadhan

 

Khutbah Jumat bulan Ramadhan imbalan bagi orang yang puasa (pexels/@pirsumeyra)

Khutbah Jumat bulan Ramadhan tentang imbalan bagi orang yang berpuasa, tentu menarik untuk didengarkan para jamaah.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Bulan Ramadhan adalah sebaik-baiknya bulan yang Allah berikan kepada umat manusia.

Pada bulan tersebut, Allah memberikan banyak anugerah melebihi bulan yang lain.

Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

"Seandainya hamba-hamba (Allah) tahu perihal apa yang ada di dalam bulan Ramadhan, maka umatku sudah pasti akan berharap satu tahun penuh adalah bulan Ramdhan semua." (HR Abdullah bin Mas'ud)

Mendengar sabda Rasulullah tersebut, ada salah satu sahabat dari suku Khaza'ah yang bertanya perihal apa saja yang ada pada bulan tersebut? Kemudian beliau menjelaskan.

"Sesungguhnya, surga berhias untuk bulan Ramadhan, sejak awal tahun hingga tahun berikutnya. Jika tiba awal hari Ramadhan, berembuslah angin dari bawah Arsy, dan menggerak-gerakkan dedaunan surga. Melihat semua itu, bidadari berkata: 'Wahai Tuhan, jadikanlah dari hamba-hamba-Mu pada bulan ini sebagai suami yang menyenangkan kami dan kami pun menyenangkan mereka'."

Imam as-Suyuthi dalam kitab Jam'u al-Jawami' mengutip hadits tersebut.

Bahwa tidak seorang hamba berpuasa Ramadhan, kecuali akan dinikahkan dengan bidadari surga dalam tenda mutiara yang megah.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Rasulullah juga menjelaskan bagian-bagian yang akan didapatkan oleh orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan.

Sebagaimana disebutkan oleh Imam as-Suyuthi dalam kitab Jam'ul Jawami', bahwa setiap orang akan mempunyai tujuh puluh perhiasan yang berbeda satu sama lain, diberi tujuh puluh wewangian yang berbeda satu sama lain.

Tidak hanya itu, setiap dari mereka mempunyai 70 tempat tidur.

Setiap tempat tidur mempunyai 70 kasur dari sutera tipis, sedangkan bagian atasnya dari sutera tebal, dan di atas 70 kasur itu terdapat singgasana.

Setiap orang dari mereka yang berpuasa pada bulan Ramadhan mempunyai 70 puluh ribu pelayan wanita dan pria.

Setiap dari mereka membawa tatahan emas dengan berbagai makanan.

Ia akan mendapatkan kenyaman dan kelezatan suapan berikutnya yang tidak ia dapatkan pada suapan sebelumnya.

Bukan itu saja, istri orang yang berpuasa di bulan Ramadhan juga akan diberi seperti itu juga.

Di atasnya terdapat dua gelang emas yang dijalin dengan yakut merah.

Setelah Rasulullah menceritakan semua itu kepada para sahabat, kemudian ia menutup ceritanya dengan mengatakan:

"(Semua anugerah dan pemberian) ini untuk setiap hari puasanya, pada bulan Ramadhan, selain amal kebaikan (pada bulan tersebut)." (HR Abdullah bin Mas'ud)

Hadiri jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Demikian khutbah singkat pada siang hari bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua, Amin.

3. Tiga Waktu Terkabulnya Doa di Bulan Ramadhan

 

Tiga waktu terkabulnya doa di bulan Ramadhan khutbah Jumat Ramadhan singkat (pexels/@farrukhjon-tojidinov-178758947)

Salah satu contoh khutbah Jumat Ramadhan singkat yaitu berisi waktu mustajab terkabulnya doa di bulan puasa, sebagaima di bawah ini:

Hadirin Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

Semua orang pasti ingin doa-doanya dikabulkan oleh Allah SWT. Semua orang ingin semua hajat kita diijabahi oleh Allah SWT.

Bulan Ramadhan ini adalah saat yang tepat untuk memperbanyak doa.

Sebab, bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, bulan penuh ampunan, dan di doa-doa kita akan dikabulkan.

Namun, ada dua syarat agar doa kita dikabulkan oleh Allah. Pertama, melaksanakan perintah Allah atau disebut takwa.

Dan yang kedua, kita harus beriman kepada Allah, kita harus yakin bahwa Allah lah yang mengatur segala kehidupan kita.

Sebagaimana firman Allah SWT,

"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah: 186)

Hadirin Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

Semua waktu di bulan Ramadhan sangat baik untuk memanjatkan doa. Namun, ada tiga waktu utama di bulan Ramadhan agar doa kita dikabulkan Allah SWT.

Tiga waktu yang paling utama terkabulnya doa di bulan Ramadhan yaitu:

1. Waktu sahur

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Rabb kita tabaraka wa ta'ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni." (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758).

Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, "Doa dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan." (Fath Al-Bari, 3: 32)

2. Saat berpuasa

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi." (HR. Ahmad 2: 305.)

 

3. Ketika berbuka puasa

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Doa orang yang terzalimi." (HR. Tirmidzi no. 2526, 3598 dan Ibnu Majah no. 1752.)

Oleh karena itu, mari kita gunakan sisa waktu bulan Ramadhan ini dengan sebaik mungkin.

Kita gunakan untuk memperbanyak istighfar dan berdoa kepada Allah SWT.

Semoga Allah memperkenankan setiap doa kita di bulan Ramadhan. Amiin Ya Robbal Alamiin.


Itulah beberapa khutbah Jumat di bulan Ramadhan yang singkat dan penuh makna. Selamat menunaikan sholat Jumat!

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

3 Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Terbaik, Singkat Menyentuh Hati!

Link berhasil disalin!