Kategori Berita
Media Network
Selasa, 04 APRIL 2023 • 15:43 WIB

Ceramah Singkat Ramadhan dan Judulnya, Terbaik Menyentuh Hati!

Ceramah singkat Ramadhan (unsplash/@rumanamin)

Saat menjalani ibadah puasa, kita pasti lebih sering mendengarkan ceramah tentang bulan Ramadhan.

Ceramah Ramadhan biasanya disampaikan secara singkat dan detail, dengan durasi yang cukup lama.

Tema ceramah singkat Ramadhan juga bermacam-macam, mulai dari puasa, amal saleh, zakat, hingga Lebaran.

Agar lebih menyentuh hati para hadirin, sebaiknya berikanlah materi ceramah Ramadhan terbaik.

Ceramah Ramadhan Singkat

Dirangkum INDOZONE, berikut contoh isi teks materi ceramah Ramadhan singkat 2023 dan judulnya, yang menyentuh hati tentang bulan puasa, terbaik!

1. Teladan Rasulullah SAW di Bulan Ramadhan

 

Ceramah teladan Rasulullah SAW di bulan Ramadhan (unsplash/@rumanamin)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kita bisa beribadah di bulan suci Ramadhan.

Sebagai seorang Muslim yang memiliki sosok teladan Rasulullah SAW, kita bisa mengetahui apa yang beliau lakukan selama Ramadhan berlangsung.

Hal pertama yang bisa kita teladani dari Rasulullah SAW ketika Ramadhan ialah membaca Al-Quran.

Membaca Al-Quran tentu bukan hanya membacanya semata, melainkan juga menghayati maknanya.

Jadikan Al-Quran sebagai perspektif dalam setiap langkah, aktivitas, maupun setiap kebijakan yang kita ambil. 

Semakin kita membaca Al-Quran, kita bisa semakin bertransformasi menjadi umat yang bertakwa, yang diridai oleh Allah SWT.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Anfal ayat 2, yang berbunyi:

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal," (QS. Al-Anfal [8]: 2)

Berikutnya, hal yang patut diambil dan ditiru kebaikannya dari Rasulullah SAW ialah tentang kedermawanan diri.

Rasulullah SAW memberikan contoh kepada kita untuk menjadi orang yang dermawan, terlebih ketika Ramadhan tiba.

Beliau mengajarkan kita untuk senang berderma, berinfaq, dan bershadaqah.

"Adalah Nabi orang yang paling dermawan dalam kebaikan dan sifat dermawannya semakin bertambah pada bulan Ramadhan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pada saat Ramadhan, kita melatih untuk ikut merasakan penderitaan orang-orang miskin, merasakan laparnya orang-orang yang setiap hari kelaparan.

Bulan Ramadhan juga menjadi kesempatan bagi kita menjadi orang yang bertakwa, dengan melakukan sesuatu untuk membantu orang-orang yang lapar.

Kita juga bisa memberikan makanan berbuka, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW, sesuai sabdanya:

"Barangsiapa memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu." (HR. Nasa'i dan Tirmidzi)

Selanjutnya, selama menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, Rasulullah SAW senantiasa berdoa.

"Tiga orang yang tidak akan tertolak (doanya), yaitu; doa orang tua bagi anaknya, doa orang yang berpuasa, dan doa musafir." (HR. Baihaqi)

Hal berikutnya yang terus Rasulullah SAW lakukan selama bulan Ramadhan adalah shalat malam (Qiyamul Lail), seperti tarawih, witir, tahajjud.

"Dan pada sebahagian malam hari bersembayang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra [17]: 79)

Mari kita jadikan puasa pada tahun ini lebih berkualitas daripada tahun lalu.

Puasa berkualitas ialah puasa yang mampu mentransformasikan diri kita menjadi pribadi yang bertakwa.

Demikianlah ceramah Ramadhan singkat yang bisa saya sampaikan. Semoga kita bisa meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Aamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

Baca Juga: Teks Ceramah dan Pidato Maulid Nabi yang Menyentuh Hati Umat Muslim

2. Ramadhan Membentuk Pribadi yang Tangguh

 

Ceramah singkat Ramadhan membentuk pribadi yang tangguh (unsplash/@ini_adil)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bapak dan Ibu kaum Muslimin dan Muslimah rahimani wa rahimakumullah.

Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa. Siapapun hamba-Nya yang bisa melewatinya, maka dia akan keluar dari Bulan Ramadhan menjadi pribadi yang tangguh.

Pribadi tangguh yang dimaksud ialah dengan kita menjadi pribadi yang selalu bersyukur.

Kenapa bersyukur? Karena Ramadhan merupakan bulan yang membuat kita mudah untuk berbuat baik.

Apalagi, ketika bulan Ramadhan, pintu surga dibuka seluas-luasnya, pintu neraka ditutup rapat, serta setan-setan dibelenggu.

Oleh karena itu, kita perlu senantiasa bersyukur atas nikmat yang Allah SWT curahkan.

Hal tersebut sesuai seperti yang Allah SWT firmankan dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi:

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim [14]: 7)

Selain memperbanyak syukur, Bulan Ramadhan juga menjadi wadah kita untuk mempelajari sabar.

Misalnya, kita sabar dalam melihat makanan, karena kita tidak bisa memakannya apabila azan Magrib belum berkumandang. Dalam ilmu tasawuf disebutkan:

"Kalau engkau mengeluh pada teriknya matahari ketika siang hari, maka sabar saja, karena sebentar lagi akan malam. Kalau engkau mengeluh pada dingin yang datang pada malam hari, maka bersabar saja, karena sebentar lagi akan pagi. Namun jika engkau dapat mengambil manfaat dari teriknya matahari tersebut, (engkau akan dapati hikmah yang bisa kau syukuri), misalnya jemuran yang basah akan menjadi kering."

Karena, setiap kali Allah SWT menghendaki kesulitan, secara beriringan Dia juga pasti menghendaki kemudahan bagi kita. Sebagaimana firman Allah SWT:

"Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah [94]: 5-6)

Jadi, teruslah berprasangka baik kepada-Nya, karena seluruh ketetapan-Nya adalah yang terbaik, jika waktu baik itu belum datang, maka pasti tetap akan ada masanya.

Selanjutnya, kita dapati hikmah Ramadhan membawa kita pada kemudahan menjadi insan bermanfaat bagi orang lain, seperti sabda Rasulullah SAW:

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani)

Anjuran senantiasa berbuat baik juga bisa diilustrasikan seperti sebuah cermin.

Jika kita berbuat baik maka yang berbalik ialah kebaikan, adapun jika berbuat jahat maka yang berbalik ialah kejahatan pula.

Demikianlah ceramah singkat Ramadhan yang bisa saya sampaikan. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

3. Istiqomah dalam Ibadah

 

Ceramah Ramadhan singkat istiqomah dalam ibadah (unsplash/@rakadwiwicaksana)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Hadirin yang saya hormati.

Ramadhan telah mengubah hidup kita. Banyak kaum Muslimin yang tadinya jarang menyentuh Al-Quran, di bulan Ramadhan ini jadi rajin membacanya. 

Banyak kaum Muslimin yang tadinya jarang shalat jamaah, di bulan Ramadhan ini jadi rajin mengerjakannya.

Banyak kaum Muslimin yang tadinya sulit qiyamul lail, di bulan Ramadhan ini setiap malam menunaikannya.

Ibadah-ibadah ini perlu kita jaga, agar tidak berhenti setelah Ramadhan pergi.

Ketika kita menetapi iman dan menjaga ibadah terus berkelanjutan, inilah yang disebut istiqomah. Khususnya istiqomah dalam ibadah.

"Maka istiqamahlah (tetaplah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Hud: 112)

Betapa beratnya istiqomah. Meskipun tahu akhirat adalah kehidupan abadi dan masa depan hakiki, kita kerap tertipu dengan dunia.

Mau istiqomah, datang godaan berbagai game dan aplikasi. Banyak waktu terbuang untuk memainkannya lalu terkalahkanlah ibadah.

Tak lagi sempat tilawah sebagaimana Ramadhan. Tak sempat lagi tadabbur dan memperbanyak syukur.

Ada godaan lain yang lebih berbahaya dan menjauhkan dari istiqomah.

Kecanduan mencari uang dan jabatan hingga menghalalkan segala cara. Ada yang korupsi puluhan milyar atau menjual diri seharga puluhan juta.

Sungguh benar ketika Allah mensifati kehidupan dunia sebagai mataa’ul ghuruur.

Kesenangan yang menipu. Menipu kita dari ketaatan. Menipu kita dari ketaqwaan. Menipu kita dari istiqomah.

Istiqomah itu berat karena berhadiah surga. Kalau ringan, hadiahnya mungkin kipas angin atau seterika.

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: 'Tuhan kami ialah Allah', kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al Ahqaf: 13-14)

Istiqomah dalam ibadah, meskipun kuantitasnya sedikit tetapi berkelanjutan, ia merupakan amal yang paling dicintai Allah.

"Amal yang paling dicintai oleh Allah Ta'ala adalah amal yang berkelanjutan walaupun itu sedikit." (HR. Muslim)

Maka sebelum Ramadhan berakhir, kita memohon kepada Allah supaya menjaga semangat ibadah kita.

Kita bermujahadah agar meskipun Ramadhan berlalu, kita tetap shalat berjamaah lima waktu.

Meskipun susah, kita upayakan setiap hari tilawah. Meskipun berat, kita berusaha tiap malam sholat tahajud minimal dua rakaat.

Demikianlah ceramah Ramadhan terbaik yang menyentuh hati yang bisa saya sampaikan pada kali ini.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Itulah beberapa contoh materi ceramah Ramadhan yang singkat dan menyentuh hati. Semoga bermanfaat!

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Ceramah Singkat Ramadhan dan Judulnya, Terbaik Menyentuh Hati!

Link berhasil disalin!