Suatu kebanggan bagi Indonesia bisa kembali berkiprah dalam acara World Symposium on Choral Music (WSCM) 2023 di Istanbul, Turki usai 18 tahun absen mengirimkan wakilnya.
Kini Batavia Madrigal Singers (BMS) merupakan grup paduan suara Indonesia yang konsisten mengukir berbagai prestasi di mancanegara akan tampil di WSCM pada 26 – 27 April mendatang.
”Kami sangat bangga terundang untuk mewakil? Indonesia dalam acara WSCM 2023 di Turki,” tutur Avip Priatna, pendiri dan direktur musik Batavia Madrigal Singers (BMS) yang sekaligus merupakan konduktor dari BMS di Jakarta, Selasa (11/4/2023) .
“Kami mengajukan proposal tentang budaya Indonesia yang diwujudkan dalam lagu-lagu yang didominasi oleh karya regional yang dalam hal ini Indonesia dan Asia,” tambahnya.
Baca juga: Batavia Madrigal Singers, Paduan Suara Indonesia Pertama di ICFM 2019
BMS sendiri memiliki prestasi cukup membanggakan, salah satunya menjadi pemenang kompetisi paduan suara tersulit di dunia, 31st European Grand Prix for Choral Singing di Tours, Perancis pada tahun 2022 silam.
WSCM merupakan acara bergengsi dalam dunia paduan suara Internasional dan juga merupakan simposium paduan suara pertama di dunia yang diadakan 3 tahun sekali oleh International Federation for Choral Music (IFCM).
Simposium ini berlangsung selama 1 minggu, terdiri dari pertunjukkan, seminar, lokakarya dan sesi membaca paduan suara.
Paduan suara terbaik dan konduktor yang terundang untuk tampil, selain bagus dan berprestasi, harus mengajukan proposal program bernyanyiyang sesuai dengan tema WSCM tahun ini dengan mempertunjukkan keunggulan artistik dan kerjasama paduan suara.
Tahun ini terdapat 11 proposal yang terpilih dari 72 proposal yang diajukan dari berbagai negara, dan BMS merupakan satu-satunya paduan suara dari Indonesia yang terpilih untuk terundang tampil di acara WSCM tahun ini didepan kurang lebih 16.000 penonton Internasional.
Baca juga: Hamparan Salju Cappadocia Epic Bak Negeri Dongeng, Intip Keindahannya di Musim Dingin
Tema dari WSCM tahun ini adalah “Changing Horizon” yang diharapkan dapat memperkenalkan sebanyak mungkin tradisi bernyanyi dari seluruh dunia.
Ia mengutarakan, BMS akan membawakan beberapa lagu untuk menggambarkan kepercayaan bangsa Indonesia kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menjadi pendamping dalam menjalani kehidupan dan percaya bahwa nasib dan takdir di dunia dan alam semesta merupakan jalan yang telah ditentukan oleh Maha Pencipta dalam lagu.
“Gayatri, Ave Maria, Petrus, Di Ambang Batas dan De Profundis” yang mewakili Selain itu BMS juga akan membawakan lagu “He Vuelto Al Mar” yang melambangkan seorang Umat yang berlutut dan mengakui dosa-dosanya di tengah kebisuan laut yang sudah sangat tua.
BMS juga akan membawakan lagu “Bungong Jeumpa” untuk menggambarkan keindahan alam Indonesia seperti bunga cempaka, cantik dalam balutan sinar bulan yang menjadi daya tarik bagi siapapun yang ingin mengeksplorasinya.
Dan untuk menggambarkan bagaimana insan-insan Indonesia dengan senyum, kebaikan hati, bahkan canda tawa yang khas akan selalu dirindukan dan diingat sepanjang masa lewat lagu “I Love You / What A Wonderful World, Der Fr?hlingswind (Harukaze) dan Pal So Seong”.
Terakhir, untuk menggambarkan kegigihan bangsa Indonesia untuk terus maju berbekal kekuatan, kekhasan, dan keunikannya, meski banyak rintangan dan kesulitan yang akan dihadapi, BMS akan membawakan lagu “Hentakan Jiwa”.
Avip Priatna menuturkan, selain tampil di WSCM, BMS juga diundang untuk tampil di 37th International Ankara Music Festival pada tanggal 28 April 2023, yang juga diselenggarakan di Turki bertepatan dengan berlangsungnya WSCM.
International Ankara Music Festival merupakan acara Internasional terlama yang telah berlangsung selama 36 tahun. Festival ini akan menghadirkan 355 artis dan ansambel dari 13 negara.
“Kami akan memberangkatkan 44 orang penyanyi dan 1 orang pianis untuk tampil di kedua acara ini. Semoga semuanya lancar dan BMS bisa tampil totalitas sehingga usaha kami untuk terus menerus memperkenalkan dan membawa nama harum Indonesia bisa tercapai,” ungkap Avip Priatna.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: