Kategori Berita
Media Network
Kamis, 21 NOVEMBER 2024 • 06:45 WIB

Lady Murasaki: Jejak Genji Monogatari di dalam Sastra Jepang yang Tak Lekang oleh Waktu

Lady Murasaki

INDOZONE.ID - Karya sastra yang diciptakan oleh seorang penulis takkan mati meskipun sang pencipta telah tiada. Sebaliknya, karya tersebut akan terus hidup dalam ingatan masyarakat, bertahan hingga ke generasi berikutnya, dan hanya akan hilang jika tak ada lagi yang mengingatnya.

Fenomena ini terbukti pada Genji Monogatari, karya monumental yang telah bertahan lebih dari sepuluh abad meskipun penulisnya, Lady Murasaki, telah lama meninggal. Hingga kini, karya ini terus memengaruhi perkembangan sastra Jepang.

Ditulis pada abad ke-11, Genji Monogatari adalah karya sastra era Heian yang sangat terkenal dan dianggap sebagai salah satu karya terbesar dalam sejarah sastra Jepang. Kisahnya berfokus pada kehidupan Pangeran Genji, seorang tokoh yang hidup di tengah kemegahan dan kompleksitas istana kekaisaran Jepang.

Sebagai sebuah novel, Genji Monogatari menggambarkan Pangeran Genji sebagai sosok ideal dari kalangan aristokrat, yang berbakat dalam berbagai seni, namun juga manusiawi dengan kekurangan yang membuatnya sangat realistis.

Karya ini tidak hanya penuh dengan kisah romansa, tetapi juga menyentuh sisi psikologis, menggambarkan emosi dan pergolakan batin dalam diri karakter-karakternya.

Baca Juga: Bukan Hanya Fashion Korea dan Jepang, Ini 4 Alasan Fashion Bangkok Juga Trend di Indonesia

Lady Murasaki berhasil memadukan deskripsi detail tentang kehidupan istana kekaisaran dengan konflik-konflik internal yang dialami karakter-karakternya, menciptakan suasana yang sarat dengan "realisme psikologis."

Pembaca dibawa untuk merasakan arti cinta, kehilangan, dan bagaimana manusia, dengan segala kerentanannya, dapat begitu mudah rapuh.

Konsep mono no aware (kesadaran akan kefanaan), yang berarti penghayatan terhadap keindahan dan kesedihan yang datang dan pergi, memperkuat kedalaman cerita, menjadikan karya ini begitu hidup dan penuh makna.

Pangeran Genji, sebagai tokoh utama, membawa pembaca pada perjalanan emosional yang rumit. Meskipun ia tampak sempurna secara fisik dan memiliki banyak bakat, ia tetap mengalami dilema moral dan kesalahan yang menciptakan intrik serta tragedi dalam hidupnya.

Keberadaan tokoh ini menggambarkan sosok pahlawan yang "manusiawi" dan dekat dengan pembaca, karena ketidaksempurnaannya yang membuatnya mudah diterima.

Selain Genji, Genji Monogatari juga memperkenalkan berbagai karakter perempuan yang kuat dan kompleks, seperti Murasaki, cinta terbesar Genji.

Kisah romansa mereka penuh emosi, pengorbanan, dan kesetiaan yang membuat hubungan mereka semakin dalam dan kompleks. Karakter lain, seperti Tamakatsura dan Nyosan, juga memperkaya narasi dan menggambarkan peran perempuan dalam masyarakat Heian.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Maki, J. M. (1940). Lady Murasaki And The Genji Monogatari.

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Lady Murasaki: Jejak Genji Monogatari di dalam Sastra Jepang yang Tak Lekang oleh Waktu

Link berhasil disalin!