Anak-anak ketika bermain air ketika banjir menggenangi Tol Dalam Kota (Indozone/Arya Manggala).
Ketika bencana banjir melanda, terkadang ada saja ulah anak-anak yang asyik bermain air banjir.
Kebiasaan inilah yang sering membuat orangtua khawatir karena anak-anak bisa terkena penyakit tertentu ketika bermain genangan air. Para orang tua mengira genangan air itu tercampur dengan kotoran di jalanan hingga polutan.
Akan tetapi, apakah benar bermain genangan air banjir, buruk bagi kesehatan anak-anak?
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK, FINSDV, menjelaskan bahaya yang mengintai anak saat bermain air banjir.
Dokter Dharma menilai banjir beresiko menyebabkan infeksi jamur, dermatitis kontak pada kulit akibat kontaminasi limbah, bahan kimia dan polutan lainnya
"Lalu gimana harus melarang anak main banjir? Anak tidak dianjurkan untuk bermain dengan air banjir karena air terkontaminasi oleh kotoran, limbah yg beresiko menyebabkan berbagai penyakit," ujar Dokter Dharma saat dihubungi Indozone melalui Whatsapp, Jumat (3/1).
"Minta anak untuk tidak bermain di air banjir memang sulit. Anda diharapkan tetap menjelaskan dengan benar dari sisi kesehatan akibat dari genangan banjir yang ada di sekitar mereka," lanjut Dokter Dharma.
Selain itu, Dokter Dharma mengimbau para orang tua untuk mengajarkan anaknya menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan sebelum dan setelah makan.
"Rutin membersihkan badan setelah terkena air banjir, gunakan air bersih dan sabun antiseptik, gunakan sepatu boot saat bermain," ujar Dokter Dharma.
Lalu benarkah dengan pendapat paparan anak usia dini terhadap mikroorganisme tertentu dapat melindungi dirinya dari sejumlah penyakit, dalam hal ini bermain air banjir?
"Jika berdasarkan hygiene hypotesis, beberapa penelitian menyatakan agen infeksi dapat membentuk perlindungan terhadap berbagai penyakit imunologis. Beberapa microorganisme dapat mencetuskan agen proinflamasi. Namun, hal ini masih butuh penelitian lebih lanjut," pungkas Dokter Dharma.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: