Ilustrasi orang menutup hidung karena bau kentut. (medicalnewstoday.com)
Seperti diketahui beberapa waktu lalu, seorang dokter Australia, Andy Tagg menyebut virus corona (Covid-19) berpotensi menular lewat kentut.
Hal tersebut menuai respon dari Peneliti senior Lembaga Biologi Molekuler Eijkman David Muljono.
Menurut David, covid-19 dapat ditemukan dalam tinja (kotoran) pasien yang positif terinfeksi. Akan tetapi, penularannya lewat tinja atau kentut sangat kecil kemungkinannya.
Oleh sebab itu untuk menghindarinya, David mengatakan pasien positif covid-19 harus buang air besar di tempat tertutup dan langsung menyiram kotoran dengan bersih.
David juga mengatakan penularan covid-19 yang paling cepat adalah lewat kontak fisik atau benda yang terpapar covid-19. Terlebih lagi jika berada di zona merah kasus covid-19.
Dilansir dari ABC News, Dokter Norman Swan juga meragukan penularan covid-19 lewat kentut. Ia mengatakan kentut masih terhalang oleh celana atau kain yang dipakai.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: